Home / CEO / Terjebak Pesonamu (Justin&Athena) / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Terjebak Pesonamu (Justin&Athena): Chapter 91 - Chapter 100

229 Chapters

Bab 91 - Menyelamatkan Athena

Justin hendak turun dari mobil, kala dia telah tiba di titik GPS mobil hitam yang mengikuti mobil yang membawa Athena. Namun, Nathan langsung menahan lengan Justin, untuk tidak turun sekarang. Nathan menggerakan matanya memberi isyarat, ada sesuatu yang terjadi di sana. Justin langsung mengalihkan pandangannya, terlihat penjaga berkelahi dengan beberapa pria. Seketika Justin menautkan alisnya dengan tatapan yang begitu tajam. Jika ada penjaga yang melawan menjaga, itu artinya yang menyelamatkan Athena. "Ka, siapa yang melawan penjaga itu?" tanya Nathan dengan tatapan begitu serius pada perkelahian di hadapannya. "Aku tidak tahu," jawab Justin dingin. "Kita turun sekarang. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Athena." Nathan mengangguk setuju. Kini Justin dan Nathan turun dari mobil. Bersamaan dengan Peter dan anak buah mereka yang turun dari mobil. Brakkkkk Justin terkejut, kala Nathan memukul seseorang yang tiba-tiba menyerangnya dari belakang. Tepat disaat pria yang menyeran
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Bab 92 - Brian Smith?

Justin menatap Athena yang terbaring lemah di tempat tidur. Pikirannya terus memikirkan keadaan Nathan. Tapi, dia tidak mungkin meninggalkan keadaan Athena. Meski dokter mengatakan keadanan Athena baik-baik saja, tapi dia tidak bisa meninggalkan istrinya. Justin pun merasa bersalah, karena dirinya Athena harus terluka seperti ini. Jika saja, sejak awal dia memberikan pengawal yang mengikuti istrinya, ini tidak akan pernah terjadi. Sungguh, Justin tidak pernah menyangka, Marinka akan berbuat seperti ini pada Athena. "Maafkan aku, Athena...." Justin mengusap lembut pipi Athena, dia memberikan kecupan di pipi wanita itu. Perlahan Athena mulai membuka matanya, kala merasakan sesuatu yang menyentuh wajahnya. Tepat disaat Athena membuka matanya, dia tersenyum melihat Justin yang tengah menciumnya. "Justin...." Athena memanggil dengan suara pelayan seraya mengusap rambut Justin. Justin terkejut mendengar suara Athena, dia langsung menjauhkan wajahnya dan menatap Athena cemas. "Athena,
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Bab 93 - Penjelasan Drake

Suara ruangan operasi terbuka, sang dokter berdiri di ambang pintu. Dengan cepat, semua orang yang ada di sana langsung berjalan menghampiri Dokter yang bediri di ambang pintu. Terlihat wajah semua orang begitu panik kala menatap sang Dokter. "Dokter, bagaimana dengan suamiku? Brian Smith?" tanya Irina cepat kala melihat sang Dokter. Sudah sejak tadi dia begitu panik dan cemas. "Bagaimana dengan Nathan? Putraku baik-baik saja, kan?" Bianca pun langsung bertanya dengan wajah yang begitu gelisah. Arthur yang berdiri di samping Bianca, dia terus merengkuh bahu Bianca seraya mengusap lembut lengan istrinya. "Nyonya, kami berhasil menyelamatkan Tuan Nathan Afford. Beruntung, peluru tidak mengenai jantungnya. Saat ini Tuan Nathan membutuhkan banyak istirahat," ujar sang Dokter menjelaskan keadaan Nathan. Bianca langsung bernapas lega, dia memeluk Arthur dengan begitu erat kala mendengar Nathan baik-baik saja. Begitu pun dengan Justin dan Drake yang tersenyum mendengar kabar tidak terj
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Bab 94 - Flashback Drake and Brian Smith

Drake duduk di kursi kebesarannya dengan punggung yang bersadar seraya menyesap wine di tangannya. Sesaat Drake menarik napas dalam dan menghembuskan perlahan. Suara dering interkom masuk, Drake hanya melirik sekilas dan mengabaikannya. Namun, suara dering interkom tak kunjung reda, membuatnya dengan terpaksa menekan tombol hijau untuk menerima panggilan. "Ada apa?" jawab Drake dengan suara dingin saat panggilan terhubung. "Tuan Drake, maaf Tuan, tapi di depan ada Tuan Brian Smith datang mencari anda," ujar sang sekretaris dari seberang line. Kening Drake berkerut. "Brian Smith? Jika dia datang membahas pekerjaan, kau bisa mengatakan padanya untuk menemui Trevor." "Tuan, tapi Tuan Brian Smith mengatakan ada hal panting yang ingin disampaikan pada anda," jawab Sang Sekretaris. "Persilahkan dia masuk." Drake menekan tombol merah untuk mengakhiri panggilan. Tidak lama kemudian, Brian melangkah masuk ke dalam ruang kerja Drake. Sesaart dia dan Drake saling menatap satu sama lai
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Bab 95 - Kau Memiliki Istri Yang Baik...

Justin dan Arthur terkejut mendengar apa yang diceritaka Drake. Terlihat tatapan Arthur berubah menjadi dingin. Sedangkan Justin, dia sungguh tidak menyangka dengan apa yang dilakukan kakeknya. Semua ini sudah diatur, termasuk pertemuannya dengan Athena, telah diatur oleh kakeknya sendiri. "Grandpa, jadi kau yang memberikan obat diminumanku hingga aku lepas kendali?" seru Justin dengan tangan yang terkepal kuat. Dia benar-benar tidak tahu harus bersikap apa. Selama ini, dia selalu mencari siapa pelaku yang memberikannya obat diminumannya, dan dia tidak pernah bisa menemukannya. Tapi kenyataan yang didapatnya adalah kakeknya sendiri yang merencanakan ini semua. "Pa, apa kau tahu dengan apa yang kau rencanakan ini bisa membuat nama baik Afford Group dan Lucero Group ini jatuh? Bagaimana jika rencanamu tidak berjalan baik? Kenapa bisa kau merencanakan semua ini tanpa mengatakan apapun padaku?" seru Arthur dengan raut wajah yang tampak kesal. Terlihat dirinya berusaha mengendalikan dir
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Bab 96 - Kau Tidak Lagi Sendiri...

Kini Justin dan Athena tengah berada di ruang rawat Nathan. Ya, sudah tiga hari Nathan tak kunjung sadar. Setiap harinya, Justin dan Athena bergantian menjaga Nathan dengan Bianca dan Arthur. Namun, Justin tidak terlalu sering membiarkan kedua orang tuanya menjaga Nathan. Bagaimana pun Justin mementingkan kesehatan kedua orang tuanya. "Justin, kenapa Nathan belum juga sadar?" tanya Athena sambil menatap Nathan yang masih menutup matanya. Jujur saja hati Athena merasa sakit melihat keadaan Nathan. Ini bukan karena tentang dirinya masih memiliki perasaan pada Nathan, tapi ini karena Nathan adalah sahabatnya. Sungguh, Athena pun merasa bersalah. Karena Nathan bisa seperti ini karena dirinya. Justin melangkah mendekat, dia berdiri di samping Athena seraya mengelus bahu wanita itu. "Nathan adalah pria yang kuat. Aku yakin, dia akan sadar," ucapnya yang menenangkan Athena. Athena menundukan kepalanya, kini menatanya mulai berkaca-kaca. Wajahnya terlihat begitu sedih. Begitu banya orang
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Bab 97 - Kepanikan Athena

"Justin, apa kau memperbolehkanku jika menjenguk Tuan Brian Smith? Aku sungguh merasa mencemaskannya. Nathan sudah sadar. Dan kemarin, aku juga sudah menjenguk Julia. Meski Julia belum sepenuhnya pulih, tapi dia bisa mengenali diriku. Sekarang aku ingin sekali melihat Tuan Brian Smith. Tadi malam aku melihat Nyonya Irina selalu menangis melihat Tuan Brian belum juga membuka matanya," ujar Athena seraya melangkah menghampiri Justin yang tengah duduk di sofa sembari fokus pada iPad di tangannya. Kini Athena duduk di samping Justin, wajahnya tampak begitu muram dan masih terus merasa bersalah. Justin yang tengah fokus pada iPad di tangannya, dia langsung meletakan iPad ke atas meja, lalu dia menarik tangan Athena, masuk ke dalam pelukannya. Athena pun langsung membenamkan wajahnya ke dalam pelukan Justin, menghirup aroma pafrum yang selalu menjadi kesukannya. "Ya, hari ini kita akan menjenguk Brian Smith. Tapi Athena, ada hal yang ingin aku tanyakan padamu," ucap Justin dengan nada be
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Bab 98 - It's a Miracle...

Justin dan Athena berlari menelusuri koridor rumah sakit, menuju ruang rawat Brian. Ketika mereka tiba di rumah sakit, Athena langsung terburu-buru, dan tidak lagi bisa menahan diri untuk menemui pria yang telah mengorbankan nyawanya untuk dirinya. Namun, langkah Justin dan Athena terkenti, kala mereka mendengar suara jeritan tangis dari dalam sebuah ruangan. Seketika tubuh Athena membeku, mendengar jeritan tangis dari dalam ruangan Brian Smith. Wajah Athena begitu pucat dan ketakutan, pikirannya terur berpikiran buruk dengan apa yang terjadi pada Brian Smith. "J-Justin...." ucap Athena lirih, matanya mulai berkaca-kaca, menatap Justin dengan begitu rapuh. "Jangan berpikir yang tidak-tidak." Justin mengecup kening Athena, lalu merengkuh bahu wanita itu. "Kita ke dalam, aku akan selalu berada disisimu. Percayalah, tidak akan pernah hal buruk terjadi. Teruslah berikir positive." Athena mengangguk lemah. Kemudian, Justin menghapus air mata Athena yang mulai berlinang dari sudut mata
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Bab 99 - Kedatangan Adelia

"Maaf, aku baru datang." Seorang wanita melangkah masuk ke dalam ruang rawat Brian, membuat semua orang yang ada di sana mengalihkan pandangannnya melihat wanita cantik berambut coklat itu. Begitu pun dengan Athena, dia menatap sosok wanita yang sangat cantik masuk ke dalam ruang rawat Brian. "Adelia? Kau sudah datang?" Irina tersenyum hangat melihat putrinya yang baru masuk itu, dia langsung memeluk tubuh putrinya itu. Ya, wanita yang tiba di ruang rawat Brian adalah Adelia, putri tunggalnya. "Mom.... Dad sudah sadar?" Mata Adelia berkaca-kaca, menatap Brian kini sudah membuka matanya. Terlihat wajahnya begitu bahagia, melihat keadaan Brian baik-baik saja. Irina mengangguk, dia mengurai pelukannya, lalu menatap putrinya dengan lembut. "Sudah, sayang. Daddy-mu sudah sadar." "Adelia..." panggil Brian menatap Adelia dengan lembut. "Dad..." Adelia langsung memeluk erat tubuh Brian, tangisnya pecah di dalam pelukan Brian. Athena yang berada di samping Brian, dia pun sedikit menyin
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Bab 100 - Hasil Penyelidikan Nathan

Nathan duduk di ranjang dengan punggung yang bersandar di kepala ranjang. Kini dia tengah fokus pada iPad di tangannya. Sudah hampir satu minggu Nathan di rumah sakit. Dia tak kunjung diperbolehkan pulang ke rumah, karena Bianca, Ibunya tidak mengizinkannya untuk pulang. Tidak hanya itu, tapi Justin, kakaknya juga tidak membiarkannya pulang. Mau tidak mau, Nathan menghabiskan waktunya di rumah sakit. Meski dirinya merasa bosan dan jenuh, tapi tidak ada pilihan lain. Karena jika dia sampai tetap bersikeras ingin keluar dari rumah sakit, maka dia sendiri yang akan mendapatkan masalah. "Tuan Nathan," Cedric, asistant Nathan melangkah masuk ke dalam ruang rawat Nathan. Dia menundukan kepalanya, saat tiba di hadapan Nathan. "Ada apa?" tanya Nathan dingin, tanpa mengalihkan pandanganya. Dia terus fokus pada iPad yang ada di tangannya itu. "Tuan, saya sudah mendapatkan informasi lengkap mengenai Nona Marinka Addison," ujar Cedric hati-hati. "Marinka Addison?" Mendengar nama itu, Natha
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more
PREV
1
...
89101112
...
23
DMCA.com Protection Status