Augusta Maverick menatap Laura dalam, wanita yang tengah tertidur pulas dalam pelukannya itu tidak bergerak barang sedikit pun, menempel dan mendesak, melingkarkan tangan di pinggangnya seakan enggan untuk berpisah. Ia tahu bahwa Laura juga merindukannya tapi wanita cantik ini terlalu santai untuk tidak merecoki hidupnya yang sibuk. Dibelainya pipi Laura dengan punggung tangan kemudian kecupan singkat Augusta Maverick berikan di kening wanita itu, wanita yang telah melahirkan anaknya, yang kini menjadi seorang pria hebat. Ingatan Augusta Maverick ditarik paksa pada kejadian tiga puluh dua tahun silam, saat itu ia mengunjungi sebuah night club di Bali untuk melepas penat setelah seharian disibukkan dengan meeting dalam proyek terbaru. Augusta Maverick bersama sekertarisnya duduk di salah satu meja, Jhon-sekertarisnya kala itu memesan minuman untuk mereka. Laura yang masih berusia enam belas tahun menjadi pelayan di sana, mes
Read more