Aku yang merasa bersalah, bergegas menghampiri mas Haikal yang masih berada di lantai.“M-maaf ya, Mas. Aku tadi refleks, soalnya kamu yang semakin mendekat sih. Aku tadi juga bingung kok bisa dorong kamu sekencang itu,” ucapku merasa tak enak hati.“Iya, sakit banget ini. Kamu tenaganya kayak hulk juga. Aku nggak sangka lho,” ucap mas Haikal dengan tatapan sendu kala mata kami bertemu.“Iya, iya, maaf deh. Ya sudah bangun sekarang. Masak kamu mau tiduran terus di lantai. Ayo, bangun sekarang, Mas!” ucapku. Namun, mas Haikal bergeming. Tak mau bergerak sama sekali.“Pinggangku terasa mau copot. Badanku terasa sakit semua, Manda. Coba kamu bayangkan, tubuhku terjungkal ke lantai yang keras. Sakit banget lho,” rengeknya persis seperti anak kecil.“Ya terus bagaimana dong? Sudah terlanjur jatuh juga kan. Nggak bisa diputar ulang lagi kejadiannya. Kalau bisa sih, aku mau mengurangi kekuatanku supaya kamu nggak jatuh kayak tadi,” sahutku dengan mengulum senyuman karena geli sendiri dengan
Terakhir Diperbarui : 2023-10-19 Baca selengkapnya