Home / Romansa / Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Chapter 251 - Chapter 260

660 Chapters

Bab 251 Kenapa Bisa Dia yang Datang ke Sini?

"Kak, apakah kamu masih mau minum?" tanya Lily sambil melihat botol alkohol di lantai.Dia tahu kakaknya punya kapasitas minum yang baik, tetapi kakaknya tidak bisa menahan diri untuk minum-minum.Lily bahkan merasa sangat pusing sekarang.Dia tidak tahu apakah itu karena dia kurang istirahat atau bukan. Dia hanya tahu jika dia minum terus, dia pasti akan mabuk."Aku sedang menunggu seseorang," kata Samuel."Siapa?""Sopir."Pada saat itu, Lily baru teringat bahwa mereka berdua sudah minum duluan.Padahal, mereka datang ke sana dengan mobil Cintia.Benar saja.Walaupun kakaknya mabuk, kesadarannya masih ada.Lily juga tidak tahu apakah orang seperti ini baik atau tidak.Hal yang baik mungkin dia tidak akan membuat kesalahan.Hal yang tidak baik mungkin orang-orang seperti ini tidak bisa melampiaskan diri dan bersantai.Lily dengan tidak berdaya terus menemani Samuel minum-minum.Sambil minum-minum, Samuel tiba-tiba berkata, "Apakah kamu masih menyukai Jimmy?"Lily langsung menyemburka
Read more

Bab 252 Jimmy Mengantar Lily Pulang?

Setelah Jimmy melepaskan tangan Lily, dia tidak berhenti sejenak dan langsung berjalan ke arah Samuel, lalu bertanya, "Apakah kamu masih bisa berjalan sendiri?"Dia seolah-olah tahu kalau Samuel banyak minum."Hmm.""Ayo, kita pergi!" kata Jimmy.Samuel pun berdiri.Tubuhnya masih sedikit tidak stabil.Jimmy akhirnya memapah Samuel masuk ke dalam mobil kursi penumpang.Lily mengikuti mereka dari belakang.Lily sedang mempertimbangkan apakah dia akan masuk ke dalam mobil atau tidak."Samuel bilang ini adalah mobil Cintia. Kebetulan aku mau mengembalikan mobil ini, jadi sekalian bisa mengantarmu pulang. Ayo, masuklah!" kata Jimmy kepada Lily.Lily akhirnya duduk di kursi belakang.Mobil itu melaju dengan sangat mulus. Walaupun tidak ada banyak mobil di jalan, Jimmy tetap mengemudikan mobilnya dengan sangat lambat.Dia memang orang yang sangat lembut.Mungkin karena dia sangat bergantung pada orang lain, makanya Lily tidak pernah melihatnya marah.Mungkin kepribadian Jimmy yang seperti in
Read more

Bab 253 Terharu karena Cintia

"Maaf, malam-malam begini mengganggumu. Lily tertidur," kata Jimmy."Oh, tidak apa-apa, lagi pula …." Cintia menelan kembali kata-katanya, lalu berkata, "Bawa Lily masuk ke dalam."Jimmy juga tidak banyak bertanya.Dia menggendong Lily masuk ke dalam, lalu meletakkannya di tempat tidur Cintia.Dari awal sampai akhir, Lily tidak bergerak sedikit pun.Setelah meletakkannya, Jimmy pun keluar dari kamar Cintia.Cintia mengantarnya pergi.Ketika mereka berjalan sampai ke ruang tamu, Jimmy menyerahkan obat luka yang baru saja dibelinya kepada Cintia.Cintia sedikit tertegun.Jimmy berkata, "Samuel yang menyuruhku untuk memberikannya padamu."Cintia mengerucutkan bibirnya dan tidak berbicara.Setelah dia dibelenggu oleh Sutio tadi malam, ada memar besar di lehernya.Cintia pikir Samuel tidak menyadarinya."Terima kasih!" kata Cintia sambil menerima obat luka itu.Dia hanya tidak ingin mempersulit Jimmy.Dia juga tidak ingin terjebak dalam hal-hal kecil.Sebenarnya Jimmy tahu apa yang Cintia p
Read more

Bab 254 Merasa Bersalah

Melalui layar ponsel, Lily bisa merasakan kesibukan Cintia.Dia menghela napas.Mungkin bekerja bisa membuatnya melupakan ketidakbahagiaan.Waktu itu dia juga begitu.Di awal kariernya, dia hampir tidak pernah istirahat....Cintia meletakkan ponselnya, lalu pergi ke ruang rapat.Pada pagi hari, mereka mendiskusikan proses tender dan pada sore hari, mereka juga akan meneliti sebuah merek baru.Agar sebuah perusahaan dapat terus berkembang, perusahaan itu harus terus berinovasi.Selesai rapat, sudah waktunya untuk pulang kerja.Cintia terus menangani puluhan atau ratusan permintaan otomatisasi perkantoran.Tiba-tiba ponselnya berdering.Cintia melirik, lalu menutup teleponnya.Beberapa saat kemudian, ponselnya berdering lagi.Panggilan itu berasal dari seorang penelepon tak dikenal.Dia ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Halo.""Halo, kami adalah petugas polisi dari Polsek Regol. Bisakah kamu datang ke kantor polisi untuk mengonfirmasi insiden penyerangan Sutio dan Rein kema
Read more

Bab 255 Cintia Hilang

Cintia tidak menyangka dia bisa tiba-tiba pingsan.Meskipun kemarin malam diakurang tidur karena sibuk dengan pekerjaannya, dia selalu mengira dia bisa bertahan.Namun, dia malah pingsan di depan Rein.Saat pingsan, ada perasaan tidak enak yang melandanya....Lily sedang menunggu Cintia pulang kerja di rumah.Hari ini, dia mengesampingkan semua pekerjaannya dan memesan makanan bergizi koki terbaik di Bandung. Dia berencana untuk memberikan Cintia suplemen yang baik. Dia merasa Cintia menjadi agak kurus beberapa waktu ini, pergelangan tangannya sangat ramping.Entah mengapa, Lily merasakan sakit hati yang tak bisa dijelaskan untuk Cintia.Jelas-jelas Cintia sangat kuat, dia juga lebih hebat, lebih tangguh dan lebih cantik dari dirinya, tetapi nasibnya sangat buruk …. Singkatnya, dia cantik dan kuat, tetapi sangat menyedihkan.Lily menunggu sampai jam setengah delapan dan mulai merasa sedikit panik.Kemarin malam Cintia tidak istirahat dan hari ini sibuk seharian. Apakah dia berencana u
Read more

Bab 256 Sial Dalam Urusan Cinta

Kantor Direktur Grup Purnomo.Setelah Samuel menutup telepon, dia segera menelepon nomor lain. "Paman Jimmy, bisakah kamu tanyakan pada Miya apakah Rein ada di rumah?""Apa yang terjadi?""Setelah tanya, kirimkan pesan padaku. Aku hanya butuh jawaban," ujar Samuel dengan cepat dan tergesa-gesa, lalu dia menutup telepon.Kemudian, dia menelepon nomor lain. "Segera tarik kamera pengawas di seluruh kota, periksa di mana Cintia pergi setelah pulang kerja. Lalu, segera atur orang untuk melakukan pencarian di seluruh kota, beri tahu aku segera setiap informasi terkait Cintia, jangan ambil keputusan sendiri.""Siap, Tuan," jawab dari ujung telepon dengan hormat.Saat hendak menutup telepon."Tunggu," ujar Samuel, dia tiba-tiba merinding karena teringat sesuatu. "Periksa siapa yang terakhir kali menelepon ponsel Cintia.""Iya."Barulah dia menutup telepon.Samuel melihat pesan yang dikirim oleh Jimmy, "Rein tidak ada di rumah."Matanya tiba-tiba berubah dingin, dia mengepalkan jari-jarinya den
Read more

Bab 257 Enaknya Berselingkuh

Wajah buruk rupa Rein terpampang hidup di depan Cintia.Pria itu hanya menatapnya dengan tatapan dingin. Ini membuat Cintia sangat merasa terhina.Rein benar-benar menikmati situasi saat ini.Dia tersenyum dengan sinis dan berkata, "Kamu sudah menyesal memperlakukanku seperti itu? Aku begitu merendahkan diri memohon kesempatan bekerja sama denganmu, tapi kamu tidak berbelas kasihan. Sekarang menyesal, 'kan?""Aku hanya menyesal mencintaimu!" ujar Cintia sambil menatap Rein dengan mata dingin. "Sekarang, mengingatnya saja membuatku merasa mual.""Cintia!"Jari Rein menjadi tegang, jelas terpancing oleh kemarahan Cintia.Dia meraih leher Cintia dengan keras.Cintia merasakan sakit di tenggorokannya, sensasi sesak mulai menyerang.Jika dia mati ….Mati di tangan Rein ....Dia benar-benar akan mati dalam penuh penyesalan.Tetapi, Cintia tidak memohon belas kasihan.Dia hanya menatap mata Rein yang merah menyala.Jika Cintia mati, dia akan mengingat wajah buruk rupa ini. Jika ada kehidupan
Read more

Bab 258 Kamu Benar-Benar Bodoh

Seolah-olah itu untuk membuktikan sesuatu."Starvy mencintaimu?" ejek Cintia. "Starvy hanya mencintai hal-hal milikku. Apa pun yang aku inginkan, dia akan merebutnya.""Jangan mencoba merusak perasaan antara aku dan Starvy ....""Atau, mengapa Keluarga Dijaya hanya diam saja saat Grup Halim mengalami krisis besar? Jika Starvy begitu mencintaimu, mengapa Keluarga Dijaya tidak berinvestasi padamu?" tanya Cintia."Karena ayahmu, Jacob, terlalu realistis. Untuk membantuku mendapat investasi, Starvy bahkan rela bertengkar dengan Jacob," ujar Rein untuk membantah omongan Cintia."Apa hasilnya?" tanya Cintia pada Rein. "Adakah perubahan?""Starvy tidak mungkin mampu memerintah Jacob.""Rein, jujur saja, jika kamu tidak bertemu dengan Starvy seumur hidupmu ini, kamu tidak akan hancur seperti sekarang.""Cintia!" teriak Rein karena merasa tersinggung."Seorang pria dengan harga diri tinggi seperti Jacob, dia tidak mungkin langsung menolak permintaan keluargamu saat meminta pertunangan antara ka
Read more

Bab 259 Samuel Akan Membunuhmu

Cintia berusaha menutup mulutnya agar jangan sampai menelan pil itu.Yang diberikan Rein pasti bukanlah hal yang baik!Mereka berdua saling menatap untuk beberapa saat.Rein menutup hidung Cintia dengan tangannya.Sensasi tersedak tiba-tiba membuat Cintia terpaksa membuka mulut, sementara itu, Rein langsung mengambil botol air mineral di sebelahnya dan menuangkannya ke mulut Cintia.Dengan hidung ditutup, insting tubuhnya tak bisa mengontrol refleks untuk menelan.Akhirnya, Cintia pun menelan pil putih itu.Senyuman kejam merekah di wajah Rein.Dia berkata, "Cintia, kamu ingin tahu apa yang baru kamu telan?”Pandangan dingin Cintia menatap Rein dengan tajam."Aku pikir, bahkan jika kamu mati, aku tidak akan merasakan apa pun. Apak amu tahu betapa senang hatiku melihatmu ekspresimu sekarang? Aku sudah muak dengan ketidakpedulianmu padaku!" ujar Rein sambil menggertakkan giginya. "Aku memberikanmu obat peningkat gairah. Setelah memakannya, kamu akan merasakan hasrat yang sangat kuat."Se
Read more

Bab 260 Obat Mulai Bereaksi

Semakin lama, semakin merah.Keringat mulai menetes di dahi.Efek obatnya mulai muncul.Rein terus memperhatikan Cintia, senang melihat reaksi tubuh wanita itu."Benar-benar cepat. Tubuhmu memang sensitif," ucap Rein.Pandangan Cintia mulai kabur.Tidak peduli seberapa keras dia mencoba mengendalikan diri.Semua usahanya sia-sia.Keinginan yang menusuk hati itu benar-benar bisa menghancurkan akal seseorang.Kenangan saat dia berusia delapan belas tahun muncul di benaknya.Mengingat saat itu, dia memohon berulang kali untuk dibebaskan, tetapi sebaliknya, dia menjadi semakin gila.Tidak mau.Mengalami lagi.Dia takut, benar-benar tidak bisa bertahan."Lepaskan aku ... Aku setuju untuk bekerja sama dengan Grup Halim," ujar Cintia dengan susah payah."Kamu pikir aku akan percaya padamu?" tanya Rein."Aku akan menepati janjiku," balas Cintia."Tapi, aku berubah pikiran. Dibandingkan dengan kontrak itu, sekarang aku lebih tertarik pada tubuhmu. Cintia, mungkin kamu tidak tahu betapa menggoda
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
66
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status