“Kenapa kau tampak sangat ketakutan? Bukannya kau membenci bu Hani?” tanya Jingga.Langit menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Jingga. “Aku tidak membencinya, beliau sangat baik. Hanya saja beliau memiliki rasa takut itu wajar, dan aku tidak mau membuat keluarga mereka bermasalah.”“Munafik!” ledek Jingga.“Aku serius, makanya aku mengambil pilihan untuk menyelesaikan masalah pada perusahaan mereka yang hampir bangkrut saja, karena itu adalah pilihan yang terbaik. Bu Hani tidak merasa aku akan merebut harta mereka, dan aku juga bisa mengembangkan diri disana,” jawab Langit dengan santai.Jingga tersenyum, dia tampak begitu menikmati rokok yang ada di tangannya itu. Bahkan jika dilihat sekilas, malah Jingga lebih pro daripada Langit saat memegang rokok.“Ya, semoga semuanya berjalan sesuai dengan harapanmu,” ujar Jingga.“Dan kalian nantinya akan ikut tinggal disana, tidak mungkin kalian akan menumpang terus di rumah ini,”jawab Langit.Jingga tidak menjawab. Dan yang Jingga pik
Last Updated : 2023-10-16 Read more