Home / CEO / Ibu, CEO Tampan itu Ayahku! / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!: Chapter 211 - Chapter 220

279 Chapters

Bab 211 Dijebak

Pelayan bergegas berlari ke kantor Yosef dan berkata, "Pak Yosef, tampaknya terjadi sesuatu dengan Nyonya, tolong Anda segera periksa!"Melihat ekspresi pelayan yang panik, hati Yosef menjadi muram. Dia juga tidak menyangka masih akan terjadi sesuatu pada malam harinya. Dia buru-buru bangkit dari kursinya dan segera pergi ke kamar pasien Juanita bersama pelayan itu.Begitu pelayan pergi mencari Yosef, Juanita sudah mulai memaksa dirinya untuk memuntahkan obat yang diminumnya tadi. Meskipun sudah memuntahkan sebagian pilnya, dia masih merasa khawatir. Dia berpikir apa yang harus dia lakukan.Saat Juanita masih bingung, terjadi hal yang lebih buruk lagi. Dia menyadari tubuhnya mulai terasa sangat sakit. Kali ini, hatinya benar-benar sangat panik. Dia tidak berani membayangkan apa yang harus dia lakukan jika dia kehilangan anaknya karena hal ini. Saat ini, dia tidak berani sembarangan bertindak lagi. Dia hanya bisa menunggu Yosef datang dengan sabar sambil memegang perutnya.Saat Yosef me
Read more

Bab 212 Diam-Diam Melarikan Diri

Saat kepala rumah sakit memerintahkan orang untuk mengeluarkan rekaman kamera pengawas, Juanita juga akhirnya keluar dari ruangan pertolongan pertama. Setelah kesakitan seperti itu, Juanita sudah dalam keadaan pingsan saat ini. Melihat mata Juanita tertutup dengan rapat, Tommy merasa hatinya sangat sakit.Pada saat ini, Yosef juga ikut keluar di belakang Juanita. Tommy buru-buru mendekat dan bertanya, "Bagaimana dengan Juanita?"Ekspresi Yosef sangat serius. Tatapan Tommy terlihat mulai makin khawatir, karena takut mendengar kabar buruk begitu Yosef berbicara."Untungnya masih sempat diselamatkan, sekarang situasinya sudah tidak berbahaya lagi." Mendengar perkataan Yosef, Tommy akhirnya menghela napas lega.Yosef melirik ekspresi Tommy sebentar, lalu lanjut menjelaskan lagi, "Ya, efek pil itu sangat kuat. Untungnya dosisnya sedikit, kalau tidak ... anak dalam kandungannya mungkin tak akan selamat lagi.""Baiklah, aku tahu," jawab Tommy dengan ekspresi muram.Tommy pasti akan menyelidik
Read more

Bab 213 Tidak Ada yang Bisa Disembunyikan darimu

Kabar Nanda yang ditangkap segera tersebar hingga ke telinga Santi dan Jerry. Mereka tidak mungkin tega membiarkan putri kesayangan mereka ditangkap ke kantor polisi, sehingga mereka langsung pergi mencari Juanita.Pada saat ini, Juanita sedang duduk dan makan jeruk. Dia memang terkejut karena tindakan Nanda, tetapi untungnya anaknya baik-baik saja, sehingga dia akhirnya merasa tenang. Tommy juga memperketat keamanan kamar, sehingga dia tidak perlu khawatir apa pun.Pelayannya masuk. "Nyonya, di luar ada sepasang suami istri yang bilang mereka adalah orang tuamu dan ingin menemuimu."Begitu mendengar perkataan itu, Juanita mengernyitkan alisnya. Orang tuanya? Ayahnya adalah Jerry dan ibunya masih berada di rumah sakit, berarti wanita itu adalah Santi. Dia juga tahu masalah Nanda yang ditangkap ke kantor polisi. Tanpa perlu berpikir panjang, dia tahu mereka pasti datang untuk masalah Nanda. Lagi pula, dia tidak akan bisa terus bersembunyi dan memutuskan untuk menemui mereka. "Biarkan me
Read more

Bab 214 Akan Menghancurkanmu

Ruben juga tidak membenci Juanita, tetapi Tommy sangat memperhatikan Juanita. Mungkin termasuk sebuah siksaan jika bisa mengusir orang yang berarti bagi Tommy. Saat memikirkan hal itu, dia merasa senang. Yang paling penting lagi adalah selama ini dia telah diam-diam mengamati dan menyadari Tanya adalah orang yang selalu mengendalikan situasi. Dia bisa melihat kemampuan Tanya dan membutuhkan seorang rekan yang cerdas seperti Tanya ini. Yolanda dan Nanda tidak terlalu berguna.Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Tanya, tetapi hatinya sudah mulai merencanakan sesuatu. Lagi pula, sekarang rekan satu timnya juga sering membuat kesalahan. Jika begitu, tidak ada salahnya juga mencoba bekerja sama dengan Ruben, musuh dari musuhnya adalah teman. Apalagi, Ruben juga termasuk tokoh yang hebat."Baiklah, semoga kerja sama kita menyenangkan," kata Tanya sambil mengulurkan satu tangannya.Ruben juga mengulurkan tangannya dan keduanya saling bersalaman sebagai tanda sepakat. Keduanya mengobrol t
Read more

Bab 215 Mencoba Gaun Pengantin

Saat turun dari mobil, wajah Tanya terlihat sangat pucat karena masih ketakutan terhadap kejadian barusan. Melihat gaya Shella, Tanya tahu bahwa Shella memang berniat untuk mencelakai Tanya. Namun, untung saja dia memang tidak ada masalah apa pun dengan Ruben. Semua ini hanya kesalahpahaman, jadi dia masih terlihat cukup percaya diri di hadapan Shella.Tadi ... Tanya telah melemparkan semua kesalahan kepada Juanita, tampaknya Shella seharusnya percaya. Entah cara apa yang akan digunakannya untuk menghadapi Juanita kelak. Bagi Tanya, tentu saja akan lebih baik jika Shella menggunakan cara yang keterlaluan.Tanya mengangkat tangannya untuk menepuk dadanya, mencoba untuk menenangkan napasnya sendiri. "Nggak apa-apa, semua baik-baik saja ...," ucap Tanya menghibur diri. Kejadian tadi memang membuatnya ketakutan. Dia adalah seorang nona dari keluarga kaya yang tidak pernah mengalami kejadian seperti itu. Namun, dia sendiri malah telah membuat Juanita mengalami hal yang sama beberapa kali. K
Read more

Bab 216 Dikejutkan olehnya

"Kenapa kamu bawa Jingga ke sini juga?" tanya Juanita dengan kaget sambil menatap Tommy. Dalam sesaat, dia tidak bisa menebak apa yang sedang direncanakan oleh Tommy. Tommy mengatupkan bibirnya sambil tersenyum dan mengelus kepala Jingga sambil berkata, "Tentu saja harus Jingga yang jadi pengiring pengantin di pernikahan kita. Kali ini aku membawanya datang untuk mencoba pakaian."Mendengar penjelasan Tommy, Juanita merasa hatinya seakan-akan hampir meleleh. Tak bisa dipungkiri, Tommy benar-benar perhatian. Juanita awalnya khawatir Tommy akan mengabaikan Jingga setelah memiliki anak. Namun ... dilihat dari sikap Tommy sekarang, sepertinya Juanita yang berpikir berlebihan."Mama, cantik sekali tempat ini!" Bagaimanapun, Jingga adalah seorang anak kecil. Dia tentu akan merasa penasaran dengan sekitarnya ketika berada di tempat yang baru. Tadinya Juanita tidak terlalu memperhatikan, kini setelah mendengar ucapan Jingga, dia juga mulai melihat ke sekelilingnya dengan saksama.Ketika datang
Read more

Bab 217 Tidak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

Melihat sosok keluarga Juanita yang berbahagia, ekspresi Tanya tampak sangat buruk. Namun, dia tidak menunjukkannya terang-terangan. Seketika, dia langsung menyembunyikan perasaannya yang cemburu. Dia maju dan berkata sambil tersenyum, "Tommy, kebetulan sekali kalian di sini."Tommy hanya melirik Tanya sekilas, lalu mengalihkan pandangannya pada Yolanda. Tommy selalu tertimpa sial jika bertemu dengan Yolanda. Tanya yang selalu bergaul dengan Yolanda juga pasti bukan pengaruh baik. Yolanda berjalan santai ke hadapan Juanita, lalu menilai penampilannya dan menyindir, "Wah, kukira siapa, ternyata Nona Juanita ya. Setelah pakai gaun mewah begini, orang miskin juga bisa tampak kaya ya."Usai bicara, dia langsung tertawa terbahak-bahak. Saat melihat Yolanda tadi, Juanita sudah berfirasat buruk. Kini Yolanda berkata seperti itu di hadapan semua orang, ekspresi Juanita juga tentu menjadi sangat muram. Dengan wajah murung, Tommy berkata dengan nada datar, "Minta maaf."Yolanda malah membelalakk
Read more

Bab 218 Hanya Merasa Sedih

Kediaman Ador sedang sibuk mempersiapkan jamuan makan. Soraya dan Jordy mulai menginstruksi para pelayan. Bagaimanapun, Adam sudah pulang.Jika tidak sibuk, mereka biasanya juga akan mengadakan jamuan seperti ini. Akan tetapi, karena Adam di sini, mereka tetap harus mengadakannya tanpa peduli sibuk atau tidak. Apalagi, kali ini bisa dibilang sebagai pesta penyambutan Adam."Jordy, gimana dengan Tommy ...." Soraya sudah lama tidak bertemu Tommy, padahal dia satu-satunya putra mereka. Meskipun mereka berselisih karena masalah Juanita, Tommy tetaplah darah dagingnya."Panggil dia datang." Jordy lebih lugas dari Soraya. "Ayah akan datang, mana boleh dia menolak hadir? Benar-benar nggak masuk akal. Waktu itu, dia sudah bersikap lancang karena wanita itu. Kalau nggak datang, aku nggak akan mengakuinya sebagai putraku lagi."Jordy cukup jengkel dengan putranya ini. Bagaimanapun, Adam telah menceramahinya karena Tommy yang menghukum Yolanda.Ketika mendengar suaminya berkata begitu, Soraya ten
Read more

Bab 219 Khawatir Dia Merasa Tidak Nyaman

Malam itu, karena keperluan bisnis, seluruh keluarga menginap di Kediaman Ador. Adam berucap, "Tommy, ada yang ingin kubahas denganmu. Satu malam saja mungkin nggak cukup untuk membahas masalah ini. Kalau pulang lagi, kamu sendiri yang akan repot. Lebih baik menginap di sini malam ini."Tommy mengernyit mendengarnya. Dia tanpa sadar menolak, "Kakek, nggak perlu. Paling-paling, aku kemari lagi besok. Nggak akan repot kok.""Tommy!" Jordy tidak menyetujui ide Tommy ini. Dia menegur, "Kakekmu jarang-jarang menyuruhmu nginap, kenapa nggak temani dia saja? Lagian, kalian sudah lama nggak bertemu.""Benar, Tommy. Kamu sudah buat kakekmu mengamuk hari itu. Kurang baik kalau kamu membuatnya kecewa lagi, 'kan?" nasihat Soraya dengan lirih sambil menarik lengan baju Tommy.Ekspresi Tommy masih terlihat murung. Dia tidak ingin menginap di sini karena khawatir Juanita akan merasa tidak nyaman.Ketika Tommy memikirkan cara untuk menolak, Juanita tiba-tiba berkata, "Tommy, kita menginap saja di sini
Read more

Bab 220 Rencana yang Menghalalkan Segala Cara

Juanita terperanjat dengan tindakan mendadak Ruben. Dia sontak mundur, lalu bertanya, "Apa yang kamu lakukan?""Kak, kenapa kamu begitu takut? Aku nggak akan memakanmu kok!" timpal Ruben sembari tergelak. Terdengar nada cabul di suaranya sehingga membuat Juanita merasa tidak nyaman.Juanita menatap Ruben dengan waspada. Ruben melihat semua ini dengan jelas. Dia memperlihatkan senyuman, lalu mencoba mendekati Juanita lagi. Kali ini, dia berhasil memeluk Juanita. Orang luar yang melihatnya pasti akan mengira mereka tengah bermesraan.Awalnya, Juanita tidak terlalu memikirkan situasi ini. Dia hanya merasa Ruben benar-benar aneh, tidak tahu apa yang ingin dilakukan pria ini."Apa yang kamu lakukan?" tanya Juanita lagi sambil mencoba mendorong Ruben, tetapi pria ini sama sekali tidak bergerak. Kalau orang lain melihatnya, mereka pasti akan salah paham.Setelah berpikir begitu, Juanita mendorong Ruben dengan makin kuat lagi. Namun, usahanya sia-sia. Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki ya
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
28
DMCA.com Protection Status