All Chapters of Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya: Chapter 191 - Chapter 200

360 Chapters

Bab 191. Bucin

[ Aku kangen. Lea pulang jam berapa? Aku jemput] Analea tersenyum membaca pesan yang ke sekian kalinya dari Fabian. Sejak pagi setelah Fabian mengantarnya ke Anggada Jaya, suaminya itu setiap jam mengirimkan pesan rindu untuknya. Hingga pukul satu siang belum waktunya pulang, Fabian tak sabar ingin menjemput. [.Pekerjaanku masih banyak, Kak. Aku juga mau mampir ke rumah Mama nanti sore ] [ Kita ke rumah Mama sama-sama. Setelah pekerjaanku selesai, aku akan jemput Lea ] Lagi-lagi Analea geleng-geleng kepala sambil tersenyum mengingat suaminya yang berubah drastis setelah menikah. "Kenapa kamu jadi bucin dan agresif begini?" Pikir Analea dalam hati. Tanpa ia sadari ia terus tersenyum mengingat malam-malam yang ia lalui sejak menikah dengan Fabian selalu hangat oleh aktifitas panas mereka. Fabian selalu ingin lagi dan lagi. Ia akan berhenti jika sudah melihat Analea kelelahan. Apa hampir semua pengantin baru seperti ini? "Bu ... Bu Ana ... Bu ...!" "Astaga! Maaf, Lily!" Analea te
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

Bab 192. Terlambat

"Ada apa, Kak?"tanya Analea heran sekaligus khawatir. Langkahnya terhenti. Ia menatap Fabian dengah kening berkerut. Fabian tampak mulai tenang. Lalu menghela napas panjang. Netranya membalas tatapan Analea. "Maafkan aku, Lea. Mungkin ... aku terlalu berlebihan. Itu mobil Raihan. Dia pasti ada di dalam. Aku ... khawatir ...." Satu lengan. Fabian menyelipkan anak rambut Analea ke balik telinga. Analea tersenyum. "Jangan terlalu berlebihan padaku, Kak. Aku pasti akan sakit jika suatu saat perlakuan Kak Bian ke aku hanya biasa saja. Jangan buat aku terbiasa dengan sikap kakak yang bucin banget kayak gini." Analea bicara dengan hati-hati. Kata-kata yang ia ingin sampaikan sejak di hotel kemarin, tapi ia ragu untuk mengatakannya. Namun akhirnya ia mengatakannya karena Fabian memulai membahasnya lebih dulu. Tatapan Fabian semakin lekat. Keduanya saling tatap tak berkedip hingga tidak menyadari ada yang memperhatikan mereka. "Wah, wah, ada pengantin baru rupanya. Kenapa berdiri di sana
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

Bab 193. Hari Pertama

"Astagaaa! Nggak banget, ih!" Ratu meringis melihat dirinya di depan cermin toilet, yang saat ini mengenakan pakaian seragam Office girl. Hatinya tidak hanya ingin menjerit. Dia juga sangat ingin berontak bahkan berteriak untuk mengungkapkan rasa tidak terimanya saat ini. "Kenapa Daddy tega ngebiarin aku begini? Apa Daddy benar-benar sudah nggak sayang lagi sama aku,⁰ karena aku bukan anak kandungnya? Daddy ... aku kangen." Tanpa sadar Ratu meneteskan air matanya. Terbayang olehnya wajah Rein. Pria yang sejak ia kecil selalu memanjakannya. Apa yang ia mau selalu dituruti. Ratu benar-benar rindu dengan masa kecilnya dulu. "Heh! Anak baru! Bukannya buruan kerja malah santai-santai di sini!" Ratu nyaris terlonjak karena terkejut. Ia buru-buru menghapus air matanya dan membereskan pakaiannya. Seorang wanita gemuk yang memakai seragam sama seperti dirinya datang membentak sambil berkacak pinggang. Netra wanita itu melotot padanya. "Iyaaa, sebentar!" sahut Ratu singkat, lalu melangkah k
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

Bab 194. Terciduk

"Ada apa ini?" Tiba-tiba saja Susi dan Nanang muncul. Mereka memandang khawatir pada wanita cantik berpenampilan elegan itu. Sedangkan Ratu tampak panik dengan wajah yang memucat "M-maaf, Bu Sonia. Apakah karyawan baru ini membuat masalah?" Susi bertanya takut-takut dan gugup pada wanita yang dipanggil Sonia itu. "Kamu dari mana saja, sih? Kenapa orang baru malah ditinggal sendiri? Dia ini sudah kurang ajar sama saya." Mendengar omelan Sonia, spontan Susi menoleh pada Ratu. Ia memandang Ratu dengan geram. Ratu pun membalasnya dengan tatapan menyesal. Wajahnya tampak merasa bersalah. Sementara orang-orang di sekitar lobby itu ikut menoleh tanpa berani mendekat. "M-maaf Bu Sonia, tadi saya sedang ada perkerjaan di belakang. Nanang juga barusan saya panggil. Karyawan baru ini padahal sudah diajari oleh Nanang. Saya mohon maaf atas keteledoran saya!" ujar Susi dengan sedikit membungkuk. Wanita cantik yang dipanggil Sonia itu tidak menjawab. Ia kembali memperhatikan Ratu dengan dagu d
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 195. Jadi Office Girl

"Nandita ...?" Ratu nyaris terpekik melihat karyawan PT Bina Sanjaya yang sangat ia kenali itu berada di toilet. Rasanya ia ingin lari dan bersembunyi, tapi itu tidak mungkin. Nandita dan temannya sudah jelas-jelas mengenali dirinya. Ia tidak mungkin bisa mengelak lagi. "Mbak Ratu kok ... pakai baju begini?" Nandita spontan bertanya lagi sambil memandang Ratu tak percaya dari atas ke bawah. Tangannya sempat menyentuh bahu Ratu untuk meyakinkan dirinya. "Beneran kita nggak nyangka. Apa Mbak Ratu lagi nyamar? Atau lagi syuting? Atau mungkin diam-diam lagi menyelidiki sesuatu di sini?" Nandita dan temannya mencecar Ratu dengan banyak pertanyaan hingga Ratu belum sempat menjawabnya. Sebelum bicara, Ratu menghela napas panjang sambil memasang wajah sedih. "Ini bukan seperti yang kalian bilang barusan. Aku ... terpaksa kerja begini gara-gara Analea. Semua karena fitnah perempuan itu. Karena dia, aku dipecat dan diusir dari rumah." Nandita dan temannya terkejut hingga saling
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Bab 196. Kiriman Foto

"M-maaf, maaf ...!" Ratu bergegas membereskan semua berkas itu. Namun matanya sesekali menoleh pada pria yang masih saja acuh padanya. "Apa yang kamu lihat? Cepat selesaikan pekerjaanmu itu!" bentak Sonia kesal namun tetap mengecilkan volume suaranya. Ratu tidak menjawab ia tetap memikirkan pria dingin yang masih duduk bersama Sonia itu. "Sial! Apa dia pura-pura tidak melihatku? Atau dia tidak mengenaliku karena pakaianku ini?" pikir Ratu dalam hati. "Letakkan di meja itu dengan rapi. Setelah itu kamu keluar dari ruangan ini!" Sonia berdiri agar Ratu segera keluar dari ruangan itu. Ratu melangkah keluar, tak lama kemudian beberapa pria pun keluar dari ruangan itu. Ratu menoleh kembali ke ruangan kaca. "Hmm ... Kak Bian, apa kamu benar-benar tidak mengenaliku? Atau kamu malu menyapaku karena pakaianku ini?" Ratu bergumam sendiri. Ia terus memperhatikan Fabian yang kini tinggal berdua saja sekarang dengan Sonia. Tak lama kemudian Ratu tersenyum sendiri, lalu meraih
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

Bab 197. Menantu Kesayangan

"Foto siapa ini?" gumam Analea yang terdengar jelas oleh Fabian. Wajah Analea terlihat biasa saja, sementara Fabian mendengkus kesal saat melihat foto dirinya bersama Sonia ketika meeting siang tadi. Ia sudah menduga apa maksud Ratu mengirim foto itu pada Analea. "Ini ... Kak Bian, kan?" tanya Analea menunjuk foto pada ponselnya. Fabian menilai suara Analea masih terdengar santai. "Hmm ... benar. Aku bisa jelaskan. Tadi itu aku ada meeting di PT. Like Sport. Wanita yang ada di foto itu adalah Sonia, direktur perusahaan itu. Aku tidak tau apa maksud Ratu memotret dan mengirimkannya pada Lea." Fabian menjelaskannya dengan tergesa-gesa sambil menatap Analea. "Aku tau," sahut Analea setelah mendengar penjelasan Fabian. Wajahnya masih sangat tenang. "Maksud Lea?" "Hmm ... Ratu sengaja mau bikin aku cemburu dan kita bertengkar." Fabian sedikit lega melihat Analea saat ini tersenyum. "Jadi ... Ratu tidak berhasil membuat kita bertengkar, kan?" tanya Fabian untuk mencari kejelasan dari
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Bab 198. Terjebak

Beberapa jam yang lalu, Kaisar baru saja tiba di sebuah desa di wilayah Bogor, Jawa Barat. Pria tampan yang masih mengenakan jas mahalnya itu berhenti tak jauh dari sebuah rumah yang cukup besar dan mewah dibanding rumah penduduk di sekitarnya. Lebih tepatnya rumah mewah itu disebut sebagai villa oleh para warga sekitar. Kaisar yang belakangan ini lebih banyak menyendiri memutuskan untuk membeli sebuah rumah untuk dirinya sendiri. Dengan demikian ia akan bebas menyendiri tanpa membuat sang mama khawatir. Kenyataan bahwa Analea ternyata adalah adik kandungnya membuatnya sedikit terpukul. Karena ia baru kali ini merasakan jatuh cinta. Meski belakangan ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa rasa yang hadir adalah rasa sayang seorang kakak pada adiknya. Namun tetap saja rasanya sangat menyakitkan untuknya. Kaisar sengaja mencari rumah di pedesaan, karena ia membutuhkan ketenangan yang berbeda, setidaknya untuk setiap akhir pekan. Karena ia berangkat dari kantor sudah sore, sesampainya di
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Bab 199. Gara-gara Gadis Desa

"Tidak mungkin! Saya tidak mungkin menikahi anak bapak. Saya tidak kenal anak Bapak. Asal Bapak tau, saya di sini hanya ingin melihat rumah ini. Karena awalnya saya berminat ingin membeli rumah ini." Wajah Kaisar bertambah panik. Berkali-kali ia mengusap wajahnya dengan kasar. "Ya sudah, kalau begitu jangan halangi saya untuk membawa anak saya pulang!" Pria paruh baya itu kembali hendak menarik putrinya. Namun salah satu pria berbadan gemuk yang sejak tadi ada di sana mencegahnya. "Tunggu! Tidak mungkin mereka tidak saling kenal. Kalian pikir kami tidak melihat apa yang kalian lakukan tadi sebelum kami datang?" Merasa dituduh, Kaisar pun melangkah maju dengan geram. "Apa maksud Anda? Kalian di sini sengaja mau menjebak saya, hah?" Netra Kaisar berkilat karena emosi. Otaknya berputar mencari cara untuk bisa lepas dari masalah ini. "Kami melihatnya sendiri. Kamu jangan coba-coba mengelak!" sahut pria itu. Kaisar semakin geram. Namun ia merasa percuma saja jika harus berdebat denga
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Bab 200. Kejutan di Tengah malam

"Non Ana?" Seorang security terkejut melihat kedatangan Analea yang hampir tengah malam. Security itu bergegas membuka pintu gerbang. "Mama dan Daddy ada?" tanya Analea setelah membuka kaca mobil. "Ada, Non. Tapi ... mungkin sudah tidur." "Ya sudah. Terima kasih, Pak." Analea kembali menutup kaca saat mobil mulai melaju ke halaman. "Rasanya tidak tega jika harus membangunkan Mama dan Daddy, kak. Bagaimana jika kita menginap saja di sini?" "Sepertinya menarik. Aku jadi penasaran, seperti apa kamar Lea istriku?" Fabian melirik nakal pada Analea, hingga wajah Analea merah merona. "Tentunya kamarku tidak sebesar kamar kita." "Justru aku malah jadi penasaran. Daaan ... ingin mencobanya." Lagi-lagi Fabian menggoda Analea hingga ia lupa ada supir di depan mereka. Analea mengangkat alisnya sambil memberi isyarat bahwa mereka tidak sedang berdua saja. Hal itu membuat Fabian tersadar dan mereka pun tertawa sesaat. "Lalu ..., bagaimana dengan ibu dan ayah? Mereka pasti mencari kita saa
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
36
DMCA.com Protection Status