Share

Bab 198. Terjebak

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-25 22:37:44

Beberapa jam yang lalu, Kaisar baru saja tiba di sebuah desa di wilayah Bogor, Jawa Barat. Pria tampan yang masih mengenakan jas mahalnya itu berhenti tak jauh dari sebuah rumah yang cukup besar dan mewah dibanding rumah penduduk di sekitarnya. Lebih tepatnya rumah mewah itu disebut sebagai villa oleh para warga sekitar. Kaisar yang belakangan ini lebih banyak menyendiri memutuskan untuk membeli sebuah rumah untuk dirinya sendiri. Dengan demikian ia akan bebas menyendiri tanpa membuat sang mama khawatir. Kenyataan bahwa Analea ternyata adalah adik kandungnya membuatnya sedikit terpukul. Karena ia baru kali ini merasakan jatuh cinta. Meski belakangan ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa rasa yang hadir adalah rasa sayang seorang kakak pada adiknya. Namun tetap saja rasanya sangat menyakitkan untuknya.

Kaisar sengaja mencari rumah di pedesaan, karena ia membutuhkan ketenangan yang berbeda, setidaknya untuk setiap akhir pekan.

Karena ia berangkat dari kantor sudah sore, sesampainya di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Just Rara
kasihan bgt si kaisar
goodnovel comment avatar
Anisa Manissuada
sorry to say ceritanya makin kesana kesini, dan jujur dari awal aku gasuka Kaisar jatuh cinta dengan Analea, walaupun Analea peran utama dan semua orang suka dengan nya, tp harusnya Kaisar jangan, jadi aneh gt ngebayanginnya, harusnya ada perempuan lain yg bisa bikin Kaisar jatuh cinta.
goodnovel comment avatar
Sudarti Darti
kok makin jauh cerita nya ..ini kisah Elkan,..apa kisahnya turun ke anak-anak nya .. tambah tokoh wanita tapi dg cara yg berbeda.. semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 199. Gara-gara Gadis Desa

    "Tidak mungkin! Saya tidak mungkin menikahi anak bapak. Saya tidak kenal anak Bapak. Asal Bapak tau, saya di sini hanya ingin melihat rumah ini. Karena awalnya saya berminat ingin membeli rumah ini." Wajah Kaisar bertambah panik. Berkali-kali ia mengusap wajahnya dengan kasar. "Ya sudah, kalau begitu jangan halangi saya untuk membawa anak saya pulang!" Pria paruh baya itu kembali hendak menarik putrinya. Namun salah satu pria berbadan gemuk yang sejak tadi ada di sana mencegahnya. "Tunggu! Tidak mungkin mereka tidak saling kenal. Kalian pikir kami tidak melihat apa yang kalian lakukan tadi sebelum kami datang?" Merasa dituduh, Kaisar pun melangkah maju dengan geram. "Apa maksud Anda? Kalian di sini sengaja mau menjebak saya, hah?" Netra Kaisar berkilat karena emosi. Otaknya berputar mencari cara untuk bisa lepas dari masalah ini. "Kami melihatnya sendiri. Kamu jangan coba-coba mengelak!" sahut pria itu. Kaisar semakin geram. Namun ia merasa percuma saja jika harus berdebat denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-27
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 200. Kejutan di Tengah malam

    "Non Ana?" Seorang security terkejut melihat kedatangan Analea yang hampir tengah malam. Security itu bergegas membuka pintu gerbang. "Mama dan Daddy ada?" tanya Analea setelah membuka kaca mobil. "Ada, Non. Tapi ... mungkin sudah tidur." "Ya sudah. Terima kasih, Pak." Analea kembali menutup kaca saat mobil mulai melaju ke halaman. "Rasanya tidak tega jika harus membangunkan Mama dan Daddy, kak. Bagaimana jika kita menginap saja di sini?" "Sepertinya menarik. Aku jadi penasaran, seperti apa kamar Lea istriku?" Fabian melirik nakal pada Analea, hingga wajah Analea merah merona. "Tentunya kamarku tidak sebesar kamar kita." "Justru aku malah jadi penasaran. Daaan ... ingin mencobanya." Lagi-lagi Fabian menggoda Analea hingga ia lupa ada supir di depan mereka. Analea mengangkat alisnya sambil memberi isyarat bahwa mereka tidak sedang berdua saja. Hal itu membuat Fabian tersadar dan mereka pun tertawa sesaat. "Lalu ..., bagaimana dengan ibu dan ayah? Mereka pasti mencari kita saa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-27
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 201. Sikap Tak Biasa Kaisar

    "Ayo cepat jalannya! Lamban sekali!" Kaisar masih terus menggerutu hingga tiba di depan pintu utama yang sudah terbuka. Ia tidak memperhatikan wajah Maira dan Analea yang saling pandang karena heran melihat sikap Kaisar. "Iy-iyaaa, Pak." Intan tampak ragu untuk melangkah setelah tercengang melihat rumah mewah dan besar yang ada di hadapannya. "Kenapa? Jangan norak! Ayo masuk! Jangan bikin malu! Menyusahkan saja!" ketus Kaisar. Melihat wajah polos dan ketakutan Intan tiba-tiba saja membuat Maira iba. "Kaisar ...!" Maira spontan melotot pada putranya, lalu pandangannya beralih pada Intan yang menunduk. "Sini, Nak, masuklah!" Maira mengangguk dan tersenyum pada Intan. Melihat penampilan Intan yang sangat sederhana dengan atasan kaos polos dan rok panjang mengingatkan masa remajanya ketika di panti dulu. "Siapa namamu, Nak?" "Intan, Nyonya." jawab gadis itu tanpa mengangkat wajahnya. "Intan, jangan panggil saya nyonya. Panggil ibu saja. Ayo, sini duduk!" Maira meminta Intan duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 202. Semangkuk Bubur

    "Kaisar kenapa? Bicara yang jelas!" Rein bicara tegas pada ART yang baru saja dari kamar Kaisar. "Maaf, Pak. Tuan Kaisar pingsan." "Apa? Pingsan?" Maira spontan histeris dan panik. "Mam, Dad, biar saya yang lihat ke atas." Fabian bergegas bergerak menaiki tangga. "Aku ikut!" teriak Analea, lalu bergegas menyusul Fabian. "Yang mana kamar Kaisar?" Fabian menoleh pada salah satu ART yang ada di lantai dua itu. "Itu, Tuan!" Kaisar buru-buru masuk ke salah satu kamar di lantai dua yang tak jauh dari tangga. "Kaisar!" teriak Fabian melihat Kaisar terbaring di lantai di depan kamar mandi. "Ya, Tuhan, Kak Kaisar!" Analea pun menjerit. Rein dan seorang security ternyata ikut naik juga ke lantai dua dan langsung masuk ke kamar Kaisar. "Ayo, Pak. Bantu Fabian!" perintah Rein pada security melihat Fabian sedang berusaha mengangkat tubuh besar Kaisar sendirian. "Kita baringkan dulu!" Fabian memberi aba-aba. Setelah tubuh Kaisar terbaring di tempat tidur, Analea dan Maira yang ternyata

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 203. Luka Hati Gadis Biasa

    "Leaaa ..., Lea kenapa? Lea marah?" Fabian langsung mengenggam jemari Analea ketika keduanya sudah berada di dalam mobil. Analea menghela napas panjang. Lalu menoleh pada suaminya. Fabian tampak sangat cemas. "Maaf, Kak. Mungkin aku sedikit kecewa saja. Sudahlah, Jangan terlalu dipikirkan." Setelah bicara Analea membuang pandangannya ke luar jendela. "Sayaaang. Maafkan aku. Ini memang proyek yang cukup besar. Mungkin memang ada hal yang hendak dibicarakan oleh Sonia mengenai ...." "Iyaa, aku paham. Tidak usah dibahas lagi. Aku ngantuk." Entah kenapa Analea merasa sedikit terganggu setiap mendengar nama Sonia. Mungkin ini sebuah firasat atau mungkin juga hanya masalah cemburu biasa. Iia memutuskan untuk tidak bicara lagi dan memejamkan mata. "Baiklah. Lea boleh tidur disini." Fabian meraih kepala Analea untuk disandarkan pada bahunya yang lebar. Namun ia tersentak ketika Analea memilih untuk bersandar pada kaca mobil. Ia bertambah yakin bahwa istrinya sedang marah. Fabian tak mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 204. Dokumen yang Tertinggal

    "Ada apa, Intan? Apa Kaisar yang bikin kamu nangis?" Merasa namanya disebut, Kaisar pun membalik tubuhnya perlahan dan langsung protes. "Kok aku sih, Ma? Mungkin aja dia lagi kangen sama pacarnya." Posisi Kaisar kini terlentang dengan tangan kanannya terpasang selang infus. Intan menggeleng. "Saya nggak punya pacar," sanggahnya dengan polos, hingga Maira kesulitan menahan senyumnya. "Oke. Intan ikut Ibu ke depan, yuk!" Maira membawa gadis manis itu keluar dari ruang rawat Kaisar. Melihat Intan yang begitu polos dan sederhana, lagi-lagi mengingatkan dirinya saat tinggal di panti dulu. Apalagi ketika ia dilamar oleh Alif, dengan lugunya ia menerima begitu saja. Ternyata Alif justru menyiksa bathinya. Perjalanan hidupnya yang begitu banyak drama membuat dirinya banyak belajar hingga hari ini. Kaisar yang penasaran, terus memandang Maira dan Intan hingga menghilang di balik pintu. "Duduklah!" pinta Maira. Keduanya menjatuhkan tubuhnya di atas kursi ruang tunggu yang berada tak jauh

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 205. Wajah yang Mendebarkan

    "Mbak Ratu?" lirih Emily sangat pelan namun berhasil membuat Fabian ikut menoleh ke pintu. Sementara Sonia sudah berdiri dan berjalan beberapa langkah menghampiri Ratu yang semakin dekat. "Selamat siang, ini berkasnya, Bu Sonia!" "Mana cepat sini! Siapa nama kamu? Khairatun? Lambat sekali kerjamu!" Tak sabar Sonia meraih paper bag berisi beberapa map dari tangan Ratu. Ratu sempat melirik pada Fabian dan Emily yang sedang menatapnya. Ia mengangguk sopan hingga Fabian dan sekretarisnya itu terpana tak percaya. "Hei, apa yang kamu liat? Kamu itu tidak selevel sama mereka. Sudah sana kembali ke kantor! Nggak usah sok kenal gitu!" Sonia tampak kesal melihat Ratu tersenyum samar pada Fabian dan Emily. "Baik, Bu. Saya pergi dulu!" Ratu pun bergegas keluar dari restoran itu. Sementara Sonia kembali ke mejanya menghampiri Fabian. Makan siang hari itu mereka lakukan sambil berdiskusi dan diakhiri dengan penandatanganan kerjasama. Fabian tak mau berlama-lama mengingat ketegangan kecil yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 206. Bekal Makan Siang

    "Pak Kaisar? Bapak mau apa?" Intan terkejut melihat Kaisar yang berdiri sangat dekat dengannya. Netranya mengerjap-ngerjap. Iabangkit dengan satu tangannya merapikan rambutnya yang berantakan. Sementara Kaisar pun tak kalah terkejut. Ia merasa Intan telah memergokinya. Ia tak dapat lagi menghindar. Hanya diam terpaku sambil berpikir cepat, jawaban apa yang akan dia berikan pada Intan. "Pak? Bapak mau kemana?" tanya Intan lagi saat sudah berdiri. "Saya ... saya mau ke toilet. Bantu saya bawakan tiang infus itu!" "Bukankah di toilet sudah ada, Pak? Sini saya bantu bawakan botol infus ini saja!" Intan meraih botol infus dari genggaman Kaisar.. "Astaga! Kenapa saya bisa lupa kalau di toilet juga ada tiang infus. Seharusnya saya tidak perlu membangunkan Intan," gerutu Kaisar dalam hati. Tapi ia sudah terlanjur malu, kini Kaisar hanya diam dengan wajah datar untuk menutupi rasa malunya. Intan meraih lengan Kaisar dan menuntunnya ke dalam toilet. Pria itu tak sempat mengelak. Jantungn

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status