Share

Bab 203. Luka Hati Gadis Biasa

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-31 15:08:11

"Leaaa ..., Lea kenapa? Lea marah?" Fabian langsung mengenggam jemari Analea ketika keduanya sudah berada di dalam mobil.

Analea menghela napas panjang. Lalu menoleh pada suaminya. Fabian tampak sangat cemas.

"Maaf, Kak. Mungkin aku sedikit kecewa saja. Sudahlah, Jangan terlalu dipikirkan." Setelah bicara Analea membuang pandangannya ke luar jendela.

"Sayaaang. Maafkan aku. Ini memang proyek yang cukup besar. Mungkin memang ada hal yang hendak dibicarakan oleh Sonia mengenai ...."

"Iyaa, aku paham. Tidak usah dibahas lagi. Aku ngantuk." Entah kenapa Analea merasa sedikit terganggu setiap mendengar nama Sonia. Mungkin ini sebuah firasat atau mungkin juga hanya masalah cemburu biasa. Iia memutuskan untuk tidak bicara lagi dan memejamkan mata.

"Baiklah. Lea boleh tidur disini." Fabian meraih kepala Analea untuk disandarkan pada bahunya yang lebar. Namun ia tersentak ketika Analea memilih untuk bersandar pada kaca mobil. Ia bertambah yakin bahwa istrinya sedang marah.

Fabian tak mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Just Rara
jangan kasar2 sm intan kaisar,ntar km jd bucin loh...
goodnovel comment avatar
Annisa Putri
up donggggg kakkkk
goodnovel comment avatar
Tasya Usman
Kaisar kasar banget ama Intan,ntar jatuh cinta ama Intan baru tau rasa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 204. Dokumen yang Tertinggal

    "Ada apa, Intan? Apa Kaisar yang bikin kamu nangis?" Merasa namanya disebut, Kaisar pun membalik tubuhnya perlahan dan langsung protes. "Kok aku sih, Ma? Mungkin aja dia lagi kangen sama pacarnya." Posisi Kaisar kini terlentang dengan tangan kanannya terpasang selang infus. Intan menggeleng. "Saya nggak punya pacar," sanggahnya dengan polos, hingga Maira kesulitan menahan senyumnya. "Oke. Intan ikut Ibu ke depan, yuk!" Maira membawa gadis manis itu keluar dari ruang rawat Kaisar. Melihat Intan yang begitu polos dan sederhana, lagi-lagi mengingatkan dirinya saat tinggal di panti dulu. Apalagi ketika ia dilamar oleh Alif, dengan lugunya ia menerima begitu saja. Ternyata Alif justru menyiksa bathinya. Perjalanan hidupnya yang begitu banyak drama membuat dirinya banyak belajar hingga hari ini. Kaisar yang penasaran, terus memandang Maira dan Intan hingga menghilang di balik pintu. "Duduklah!" pinta Maira. Keduanya menjatuhkan tubuhnya di atas kursi ruang tunggu yang berada tak jauh

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 205. Wajah yang Mendebarkan

    "Mbak Ratu?" lirih Emily sangat pelan namun berhasil membuat Fabian ikut menoleh ke pintu. Sementara Sonia sudah berdiri dan berjalan beberapa langkah menghampiri Ratu yang semakin dekat. "Selamat siang, ini berkasnya, Bu Sonia!" "Mana cepat sini! Siapa nama kamu? Khairatun? Lambat sekali kerjamu!" Tak sabar Sonia meraih paper bag berisi beberapa map dari tangan Ratu. Ratu sempat melirik pada Fabian dan Emily yang sedang menatapnya. Ia mengangguk sopan hingga Fabian dan sekretarisnya itu terpana tak percaya. "Hei, apa yang kamu liat? Kamu itu tidak selevel sama mereka. Sudah sana kembali ke kantor! Nggak usah sok kenal gitu!" Sonia tampak kesal melihat Ratu tersenyum samar pada Fabian dan Emily. "Baik, Bu. Saya pergi dulu!" Ratu pun bergegas keluar dari restoran itu. Sementara Sonia kembali ke mejanya menghampiri Fabian. Makan siang hari itu mereka lakukan sambil berdiskusi dan diakhiri dengan penandatanganan kerjasama. Fabian tak mau berlama-lama mengingat ketegangan kecil yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 206. Bekal Makan Siang

    "Pak Kaisar? Bapak mau apa?" Intan terkejut melihat Kaisar yang berdiri sangat dekat dengannya. Netranya mengerjap-ngerjap. Iabangkit dengan satu tangannya merapikan rambutnya yang berantakan. Sementara Kaisar pun tak kalah terkejut. Ia merasa Intan telah memergokinya. Ia tak dapat lagi menghindar. Hanya diam terpaku sambil berpikir cepat, jawaban apa yang akan dia berikan pada Intan. "Pak? Bapak mau kemana?" tanya Intan lagi saat sudah berdiri. "Saya ... saya mau ke toilet. Bantu saya bawakan tiang infus itu!" "Bukankah di toilet sudah ada, Pak? Sini saya bantu bawakan botol infus ini saja!" Intan meraih botol infus dari genggaman Kaisar.. "Astaga! Kenapa saya bisa lupa kalau di toilet juga ada tiang infus. Seharusnya saya tidak perlu membangunkan Intan," gerutu Kaisar dalam hati. Tapi ia sudah terlanjur malu, kini Kaisar hanya diam dengan wajah datar untuk menutupi rasa malunya. Intan meraih lengan Kaisar dan menuntunnya ke dalam toilet. Pria itu tak sempat mengelak. Jantungn

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 207. Asisten Pribadi Kaisar

    "Ibu Maira? Kira-kira ada apa Bu Maira telepon?"Sumi menjawab panggilan itu dengan ragu. "Hallo, Mbak Sumi. Bagaimana kabarmu?" "B-baik, Bu," sahut Sumi gugup. Mengingat terakhir kali Maira dan Rein mengusir dirinya dan Ratu, Sumi berpikir Maira tidak sudi lagi menghubunginya. Ia menduga ada kesalahan lain yang ia perbuat hingga Maira menelponnya. "Apa jangan-jangan para penagih hutang itu menemui Bu Maira? Mati aku," pikir Sumi dalam hati. Seketika ia sangat cemas dan ketakutan "Mbak Sumi, saya tau Ratu ada bersamamu sekarang. Bagaimana keadaannya?" Sumi bernapas lega mendengar suara Maira tetap tenang dan malah menanyakan Ratu. "Iy-iya, Bu. Ratu ada sama saya. Dia baik-baik saja." "Syukurlah. Saya tau, sebenarnya kamu adalah ibu yang baik. Kamu pasti menjaganya dengan baik pula. Saya lebih tenang jika tidak ada Alif di antara kalian." Maira bicara dengan helaan napas lega dari seberang sana. "Ratu pasti akan menjadi anak baik selama bersama kamu. Karena Mbak Sumi adalah ibu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 208. CEO Tampan

    "Hallo, mau apa lagi kamu?" Rein menerima panggilan itu dengan suara datar. "Daddy ...!" Terdengar lirih suara Ratu dari seberang sana. "Hmm ..." Rein hanya mendengarkan dan menunggu apa yang hendak dikatakan Ratu. Ia menduga Ratu pasti akan mengeluh kehabisan uang dan meminta Rein untuk mentransfer seperti biasanya. Namun, tenggorokan Rein tercekat mendengar suara isak tangis dari seberang sana. "Daddy nggak nanya kabar aku gimana?" tanya Ratu dengan suara serak. Rein masih saja terdiam. "Dad ... aku hanya ingin minta maaf. Terima kasih untuk semuanya." Rein tercengang sesaat mendengar apa yang ia dengarkan. Ia tidak menduga Ratu akan bicara demikian. Setelah menghela napas panjang Rein pun berbicara hendak menjawab ucapan Ratu. "Ratu ... halo, halo ..." panggilan ternyata telah terputus secara sepihak. Rein terdiam. Ia tak percaya Ratu menghubunginya hanya untuk mengucapkan terima kasih. Beberapa saat kemudian ia terpaku dengan dada penuh sesak. "Bagaimana keadaanmu kini, Na

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 209. Dunia Ternyata Sempit

    "Aku nggak salah lihat? Ini beneran kamu, Ratu?" Ratu mendengkus kesal mendengar kalimat yang seakan mengejeknya. "Kenapa? Apa gara-gara ini kamu akan membatalkan pertunangan kita?" Ratu menatap tajam pada pria yang ternyata adalah Raihan. "Hei, santai, dong! Kamu ini kenapa, sih? Tiba-tiba galak begini?" Raihan tersenyum miring, sementara netranya tak berhenti memandang pakaian yang dikenakan Ratu. Hal ini membuat wanita itu semakin meradang. "Asal kamu tau ya, Raihan, aku udah nggak peduli sama pertunangan itu!" ketus Ratu sambil memutar badannya hendak meninggalkan tempat itu. Ia merasa Raihan sudah merendahkannya. "Hei, tunggu!" Raihan mencekal lengan Ratu hingga wanita itu berhenti melangkah. "Aku nggak salah dengar, nih? Kamu nggak lagi mabuk, kan Ratu?" Lagi-lagi Ratu kesal mendengar kalimat Raihan yang seakan sedang menyindirnya. "Kamu nggak bisa ya, kalau tidak mengejek aku terus?" Ratu melotot sambil menghempaskan tangan kokoh Raihan dari lengannya, tapi tidak berhas

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 210. Hati yang Mulai Tersentuh

    Mata Ratu mengerjap, lalu terbuka perlahan. "Aduh ...!" Ratu memegang kepalanya yang terasa berat. "Syukurlah, akhirnya kamu sadar juga." Ratu menoleh ke kanan dan melihat Nanang di sebelahnya. "Kamu ... bukannya sudah pulang, Nang?" Suara Ratu lirih. Ia berusaha untuk bangun, lalu duduk bersandar pada sofa. Saat ia sadar barusan, dirinya sudah terbaring di sofa sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk menerima tamu. "Tadi ... siapa yang menolong aku, Nang? Kamu?" Ratu masih ingat bahwa tadi tubuhnya sedikit lagi akan tersungkur ke lantai. Ia tidak bisa menahan sakit kepala yang tiba-tiba saja terasa berat dan berputar hingga pandangannya gelap.. Beruntung ada sepasang tangan kokoh yang meraih tubuhnya dengan sangat cepat, hingga ia berhasil terhindar dari benturan lantai. "Aku nggak tau. Tadi aku sudah hampir sampai di lobby hendak pulang. Tapi tiba-tiba terdengar suara ribut-ribut dari beberapa karyawan. Aku masuk lagi dan ternyata kamu yang pingsan," jelas Nanang yang meraih

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 211. CEO misterius

    "Haah? Kamu serius?" Netra Ratu membulat sempurna. Ia tidak menyangka sama sekali dengan apa yang dikatakan Nanang barusan. "Iya. Hampir seisi kantor ini tau. Kamu sekarang jadi terkenal. Tidak hanya di sini. Gosipnya sudah sampai ke pabrik dan gudang belakang." Ratu mendadak gemetar dan gugup membayangkan hal yang dikatakan Nanang. Bukan masalah gosip atau sindiran yang akan dia dengar dari semua orang yang ada di perusahaan itu. Tapi dia pasti akan gugup jika suatu hari bertemu dengan sang CEO itu "Aduh, mau ditaruh dimana mukaku nanti, Nang. Semoga saja aku nggak akan ketemu dengan Pak CEO itu lagi." Ratu bergidik seperti sedang membayangkan sesuatu. "Tapi dengar-dengar CEO kita ini akan sering datang ke kantor. Tidak lagi sebulan sekali seperti biasanya," jelas Nanang yang membuat Ratu semakin tak tenang. "Ya sudah, sebaiknya kita mulai kerja. Dari pada nanti kena marah Mbak Susi," ajak Nanang. Lalu pria itu bergegas ke gudang peralatan diikuti Ratu untuk mengambil alat-ala

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status