Penolakan dan ancaman Eva barusan sudah merupakan ultimatum yang tidak dapat diganggu gugat. Sindy sudah memohon, bahkan sambil bersimpuh, tapi restu tak kunjung didapat. Malas dengan situasi ini, Sindy meminta Adrian untuk segera meninggalkan tempat tersebut. “Om tunggu!” seru Nada pada pamannya yang hendak pergi, “ada yang perlu kita bicarakan sebentar!” Namun, Sindy langsung melingkarkan tangan pada lengan Adrian.“Aku mohon, sebentar saja. Aku janji tidak akan lama.” Melihat Sindy seolah menahan Adrian untuk tidak berbicara dengannya, Nada pun meminta dengan cara memohon. “Sebentar, Sin, aku harus berbicara dengan Nada.” Adrian melepaskan tangan Sindy.“Oh, jadi kamu lebih memilih Nada?” sentak Sindy yang mendadak kesal. Adrian mendesah, ketika mendapatkan tuduhan seperti itu, “Apa lagi, Sin? Nada hanya ingin bicara sebentar.” Mata Sindy memicing menatap Adrian, “Tidak aku izinkan. Aku tahu pasti keponakanmu itu akan menghasutmu. Dia pasti ada di kubu ibumu!”“Sindy, jangan
Read more