Sembari berteriak memanggil-manggil nama Sufian, Sifa juga terus mengetuk pintu kamar mandi dengan tidak santai. Jantungnya bahkan berdegup tak teratur sebab cemas yang menyerang sehabis mendengar suara debuman keras yang sumbernya dari kamar mandi."Aku gak apa-apa, Sifa!" seru laki-laki itu dari dalam."Beneran gak apa-apa? Barusan itu suara apa yang jatuh?" Sifa memekik tak percaya begitu saja."Bukan apa-apa, cuma ember penuh air yang tumpah karena kesenggol. Udah kamu tenang aja, aku bisa tangani ini sendirian!" Sifa mengembuskan napas lega, mengusap dadanya yang semula begitu sesak bahkan sulit menetralkan napas, lalu melangkah keluar untuk melanjutkan penyiapan sarapan di dapur. Gadis itu menatap nanar ke arah kompor yang lupa ia matikan sesaat akan menyusul suara dari kamar mandi. Ketika tutup panci dibuka, kepulan asap hitam dengan bau tak sedap tercium tajam ke rongga-rongga hidungnya."Ustaz Sufi pasti marah lihat masakan gosong ini," keluhnya lantas segera membersihkan se
Read more