Home / Romansa / Cinta Yang Sesungguhnya / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Cinta Yang Sesungguhnya: Chapter 261 - Chapter 270

291 Chapters

261. Gak Kuat Lagi!

Perut Metta terasa sangat kenyang setelah ia mencoba menghabiskan semua makanannya bersama Andrew. Saat makan, Andrew kembali bersikap manja minta untuk disuapi dan ia pun menyuapi Metta."Kok aku disuapi makanan dengan sendok punya kakak sih?" tanya Metta saat Andrew menyodorkan makanannya dengan memakai sendok miliknya.Ini adalah yang ke empat kalinya Andrew meminta disuapi oleh Metta yang kemudian Andrew menyuapinya balik tapi hanya kentang atau snack lainnya. Tapi kini Andrew menyuapkan nasi dan daging bestik dengan memakai sendok miliknya."Emang kenapa? Kamu jijik bekas kena liurku?""Ya bukannya gitu. Tapi kan..." Metta tidak bisa melanjutkan perkataannya.Seketika Andrew berdecak, "Ck! Jangan suka protes ah. Kita kan pacaran dan udah sering ciuma--""Aaghhh..." pekik Metta seraya menggelengkan kepalanya memotong perkataan Andrew."Napa?!!" Andrew sedikit terkejut."Ga usah dibahas ihh..!!"Andrew terkikik geli. Tiba-tiba saja jiwa isengnya muncul ingin lebih menggoda kekasihn
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

262. Hasrat Yang Menggebu

Sikap Metta yang malu-malu dan kaku, membuat hasratnya semakin memuncak. Berbeda dengan kebanyakan wanita yang pernah jatuh dalam pelukannya selama ini, di mana mereka sama menginginkan hal yang sama dengannya. Andrew sudah terbiasa dengan hal tersebut, tapi saat dengan Metta saat ini sangat lah berbeda.Tanpa sadar Andrew kembali mengecup bibir Metta dan menyentuhnya dengan sangat lembut. Metta merangkulkan tangannya di leher Andrew kali ini lebih erat dari sebelumnya. Hingga Andrew tak punya pilihan lain, tanpa sadar pun ia beranjak dari duduknya dengan Metta di gendongannya, dan membawanya menuju kamar tidurnya.Tindakan ini membuat hasratnya kembali menderanya dan semakin membuncah hebat. Tapi ada perasaan aneh yang kini muncul dalam dirinya. Di mana biasanya dalam posisi ini, wanita-wanita lain tidak akan malu-malu menatapnya penuh gairah menggoda seraya melucuti semua pakaiannya sendiri dan tangan yang satunya akan menjalari seluruh tubuh Andrew.Jauh berbeda dengan Metta yang k
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

263. Bukan Berarti Lu Bisa Macem-macem

Kejadian lusa lalu membuat Andrew terus berpikir, ia hampir saja tidak dapat mengendalikan hasratnya saat bersama Metta. Selama dua hari ini terus berpikir, bagaimana jika ia menikahi Metta. Andrew masih sedikit ragu dengan hal ini.Saat Metta bangun dan keluar kamar, Andrew terlihat sedikit canggung dan tidak berani menjahili Metta seperti biasanya. Demikian juga dengan Metta. Ia tidak terlalu banyak bicara. Mereka hanya membicarakan hal ringan saja.Saat sore hari Andrew langsung mengantarkan Metta agar tidak menimbulkan prasangka buruk pada orang tua Metta yang telah begitu percaya kepadanya. Dan yang lebih penting adalah agar ia bisa menghindari Metta sejenak agar tidak terulang kembali hal tersebut karena sejujurnya hasratnya belum sepenuhnya padam.Keesokan harinya pun Andrew tidak menemui Metta, mereka hanya mengobrol melalui panggilan video saja.Andrew sudah menahan diri untuk bertukar pikiran dengan Elvan, ia sengaja menunggu hari Senin untuk langsung bicara dengan Elvan dan
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

264. Serius Dong

Obrolannya sore ini dengan Daddy Mahanta dan Mamih Soraya membuka pikiran Andrew. Dengan detail mereka memberitahu jika pernikahan tidak selalu berjalan mulus meski pasangan yang menjalaninya saling mencintai. Akan ada satu masa di mana salah satunya memiliki ego yang tinggi, dan sebagai pasangan harus mengalah, begitu juga sebaliknya.Keterbukaan, saling percaya dan saling menghargailah yang menjadi kunci utama untuk mempertahankan keharmonisan dalam rumah tangga.Dan banyak lagi yang Daddy dan Mamih katakan pada Andrew. Hanya ada mereka bertiga di dalam ruang kerja Daddy, tanpa ada Elvan dan yang lainnya. Ini untuk membuat Andrew lebih rileks dan santai mencerna semua ucapan Daddy dan Mamih.Daddy dan Mamih merasa sangat senang karena Ansrew akhirnya kini lebih mau terbuka pada mereka dan memiliki rencana yang serius untuk masa depannya.“Jadi pastikan dulu hatimu, dan juga Metta. Jika kalian berdua sudah bulat, Daddy yang akan menemui Aji mengingat Metta memang masih sangat muda,”
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

265. Tapi Metta Masih Kuliah

Setelah obrolannya dengan Andrew selesai, seharusnya Metta bisa tidur dengan tenang. Obrolan tadi bisa di katakan Andrew sudah melamarnya secara tidak langsung. “Emang begitu ya namanya di lamar? Tapi kok kaya obrolan biasa aja ya…” gumam Metta pelan.Tapi mengingat apa yang mereka obrolkan tadi, mampu membuat pipinya kini kembali merona. Rasanya darahnya melesat begitu saja menjalari di seluruh pembuluh darahnya dan berpusat ke pipinya.“Usia Kak Andrew selisih jauh denganku dan secara ekonomi, dia sudah mapan. Wajar jika ingin segera nikah seperti perkataan Alina.”“Hamil… Astaga… aku masih belum bisa membayangkan bagaimana nantinya…” ujar Metta dengan tangan yang menyentuh dada kirinya, ia mampu merasakan detak jantung sendiri yang terasa begitu kencang.“Tapi gimana sama kuliahku? Mama? Apalagi Papa… Apa Papa bakal ngijinin ini?” lirihnya.Metta berharap jika hubungannya dengan Andrew mampu mendapatkan restu dari kedua orang tuanya, ia sendiri sudah menerima ajakan Andrew. Tapi di
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

266. Papa Mau Ngomong Sama Kamu

"Kamu sudah mandi?" tanya Aji membuka pembicaraan dengan putri keduanya.Metta mengangguk."Papa boleh masuk?"Kembali Metta mengangguk dan membuka pintu kamarnya lebih lebar.Aji langsung masuk begitu saja ke dalam kamar putrinya, ia bisa melihat wajah Metta yang tampak begitu kaget melihat dirinya. Seperti kata istrinya, ia harus belajar dari kesalahan sebelumnya. Lagipula Andrew yang kini sedang menjalin hubungan dengan putrinya ini adalah pria yang baik. Ia bisa melihat keperdulian dan perhatian Andrew pads putrinya. Saat berbincang santai dengan Andrew sambil bermain catur, Aji bisa menilai Andrew memiliki wawasan yang tinggi mengenai bisnis hingga layak dipercaya menjabat sebagai wakil direktur di perusahaan milik besannya tersebut. Meski bukan dari keluarga Dewangga, tapi Andrew sudah dianggap seperti anggota keluarga mereka sendiri, mendapat perhatian langsung dan bimbingan dari besannya tersebut.Aji langsung mengambil kursi yang ada di kamar Metta, menariknya hingga ke deka
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

267. Kamu Tuh Gemesin!

Arka terlihat merengek resah dalam gendongan baby sitter yang tadi ikut diajak ke rumah Aji. Aya segera mengambil alih Arka agar baby sitternya bisa menyiapkan keperluan Arka tidur dan membuatkan susu. "Keliatannya Arka capek dan ini emang sudah jam-nya Arka tidur. Aya urusin Arka dulu ya," pamit Aya beberapa menit setelah menghabiskan makanan yang ada di piringnya dan langsung di angguki oleh semua orang yang ada di meja makan."Bentar lagi aku susul," ucap Elvan.Aya mengangguk lalu ia menggendong Arka naik ke lantai dua di mana kamarnya berada. Ia segera melepas baju dan diaper yang dipakai oleh Arka kemudian menggantikannya dengan diaper baru yang sudah di keluarkan suster dari dalam tas bayi yang selalu dibawanya ke mana-pun Arka pergi. "Sabar, Sayang. Mami tau kamu ngantuk. Tapi ganti baju dulu supaya bobonya enak. Suster sedang bikinin susu kok. Bentar lagi siap." Aya berusaha membujuk Arka yang sedang tengkurap sambil merengek karena sudah mengantuk. Dengan cekatan, Aya me
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

268. Sayangnya Aku Cakep Loh

"Mau ke kantin dulu gak?" tanya Alina pada Metta. Mereka berdua baru saja keluar dari dalam kelas saat mata kuliah mereka usai."Boleh, tapi bentar aja ya setelah itu kita gabung dengan yang lain nungguin nilai keluar di ruang jurnal," sahut Metta."Emang kenapa sih kayanya buru-buru? Dijemput ya?" tanya Alina sambil tersenyum menggoda Metta. Ia bisa menebak jika kekasihnya Metta lah yang akan menjemput Metta karena tadi pagi Metta tidak membawa mobil.Metta menggeleng, "Enggak, dia di kantor. Kita emang janjian mau makan siang bareng, nanti aku naik taksi online ke tempatnya. Ini masih nunggu kabar dari dia, belum tahu mau makan di mana," jelas Metta seraya menunjukkan layar ponselnya pada Alina. Di mana Andrew belum memberikan kabar pada dirinya."Ohh gituu ya..." sahut Alina sambil menganggukkan kepalanya.Alina memperhatikan ponsel milik Metta yang dipegangnya, di layarnya memang tidak ada notifikasi apapun. Tapi, sesuatu yang berkilau di jari manis Metta membuat Alina terkejut.
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

269. Tinggal Tunggu Sisanya Aja

Sepanjang perjalanan menuju cafe yang di tujunya, Andrew terus menggoda dan mengajak Metta untuk berbincang. "Sekarang kok Sayangnya aku gak kaya dulu lagi sih?"Metta segera menolehkan wajahnya menatap Andrew yang fokus mengendarai mobil. "Gak kaya dulu apanya, Kak?""Dulu kamu ngeselin, suka ngeledekin aku habis-habisan. Sekarang engga lagi. Aku kangen dibikin kesel tau gak."Metta tersenyum simpul. "Gak mau. Kakak sekarang bakalan gak asik lagi kalo diledekin.""Kok bisa?” tanya Andrew bingung."Dulu kalo kesel, Kakak mukanya ditekuk, lucu... hehehe... sekarang kalo kesel pasti aku-nya di gemes-gemes. Ogah ah..." jawab Metta."Gak apalah... kan asik digemes-gemes pacar ganteng kaya aku, ehh calon suami deng kalo sekarang. Apalagi digemes-gemesnya pake bibir," celetuk Andrew."Kakkk... kok ujung-ujungnya ke itu mulu sih."Andrew terkekeh geli. "Ya karena emang bisanya mentok sampe situ aja kan. Sebulanan lagi baru boleh lebih. Kamu kuliah kan naik tingkat. Nah setelah married, bela
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

270. Kok Banyak Bener?!

“Sayangnya aku kok diem sih? Marah ya gara-gara tadi? Jangan cemburu ya….” pinta Andrew pada Metta begitu mereka di dalam mobil. Ia bisa merasakan aura kekesalan di wajah Metta yang sejak berjalan tanpa bicara sepatah kata-pun.Andrew sudah menyalakan mesin mobilnya, tapi ia belum menjalankannya dan masih tetap diam di parkiran cafe.Metta hanya bisa mendengus kemudian menghela napasnya yang sangat panjang sambil memejamkan matanya. Setelah dirasa cukup tenang ia menoleh pada Andrew dengan wajah tanpa ekpresinya.“Aku gak marah kok!” sahut Metta berusaha meredam emosinya. Ia mencoba untuk tetap bersikap tenang dan berusaha untuk menyikapinya dengan dewasa.Bagaimanapun, mereka akan menikah. Dan Metta sudah menerima Andrew dengan segala masa lalunya. Ia tidak boleh lagi menjudge ataupun menilai Andrew buruk karena masa lalunya itu. Semuanya sudah selesai, dan dengan mata kepalanya sendiri ia melihat. Bukan Andrew lah yang memulainya, tapi wanita bernama Stella yang merupakan salah satu
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
PREV
1
...
252627282930
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status