Beranda / Romansa / Cinta Yang Sesungguhnya / 267. Kamu Tuh Gemesin!

Share

267. Kamu Tuh Gemesin!

Penulis: S.Rustandi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 15:37:38

Arka terlihat merengek resah dalam gendongan baby sitter yang tadi ikut diajak ke rumah Aji. Aya segera mengambil alih Arka agar baby sitternya bisa menyiapkan keperluan Arka tidur dan membuatkan susu.

"Keliatannya Arka capek dan ini emang sudah jam-nya Arka tidur. Aya urusin Arka dulu ya," pamit Aya beberapa menit setelah menghabiskan makanan yang ada di piringnya dan langsung di angguki oleh semua orang yang ada di meja makan.

"Bentar lagi aku susul," ucap Elvan.

Aya mengangguk lalu ia menggendong Arka naik ke lantai dua di mana kamarnya berada. Ia segera melepas baju dan diaper yang dipakai oleh Arka kemudian menggantikannya dengan diaper baru yang sudah di keluarkan suster dari dalam tas bayi yang selalu dibawanya ke mana-pun Arka pergi.

"Sabar, Sayang. Mami tau kamu ngantuk. Tapi ganti baju dulu supaya bobonya enak. Suster sedang bikinin susu kok. Bentar lagi siap." Aya berusaha membujuk Arka yang sedang tengkurap sambil merengek karena sudah mengantuk.

Dengan cekatan, Aya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Yang Sesungguhnya   268. Sayangnya Aku Cakep Loh

    "Mau ke kantin dulu gak?" tanya Alina pada Metta. Mereka berdua baru saja keluar dari dalam kelas saat mata kuliah mereka usai."Boleh, tapi bentar aja ya setelah itu kita gabung dengan yang lain nungguin nilai keluar di ruang jurnal," sahut Metta."Emang kenapa sih kayanya buru-buru? Dijemput ya?" tanya Alina sambil tersenyum menggoda Metta. Ia bisa menebak jika kekasihnya Metta lah yang akan menjemput Metta karena tadi pagi Metta tidak membawa mobil.Metta menggeleng, "Enggak, dia di kantor. Kita emang janjian mau makan siang bareng, nanti aku naik taksi online ke tempatnya. Ini masih nunggu kabar dari dia, belum tahu mau makan di mana," jelas Metta seraya menunjukkan layar ponselnya pada Alina. Di mana Andrew belum memberikan kabar pada dirinya."Ohh gituu ya..." sahut Alina sambil menganggukkan kepalanya.Alina memperhatikan ponsel milik Metta yang dipegangnya, di layarnya memang tidak ada notifikasi apapun. Tapi, sesuatu yang berkilau di jari manis Metta membuat Alina terkejut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Cinta Yang Sesungguhnya   269. Tinggal Tunggu Sisanya Aja

    Sepanjang perjalanan menuju cafe yang di tujunya, Andrew terus menggoda dan mengajak Metta untuk berbincang. "Sekarang kok Sayangnya aku gak kaya dulu lagi sih?"Metta segera menolehkan wajahnya menatap Andrew yang fokus mengendarai mobil. "Gak kaya dulu apanya, Kak?""Dulu kamu ngeselin, suka ngeledekin aku habis-habisan. Sekarang engga lagi. Aku kangen dibikin kesel tau gak."Metta tersenyum simpul. "Gak mau. Kakak sekarang bakalan gak asik lagi kalo diledekin.""Kok bisa?” tanya Andrew bingung."Dulu kalo kesel, Kakak mukanya ditekuk, lucu... hehehe... sekarang kalo kesel pasti aku-nya di gemes-gemes. Ogah ah..." jawab Metta."Gak apalah... kan asik digemes-gemes pacar ganteng kaya aku, ehh calon suami deng kalo sekarang. Apalagi digemes-gemesnya pake bibir," celetuk Andrew."Kakkk... kok ujung-ujungnya ke itu mulu sih."Andrew terkekeh geli. "Ya karena emang bisanya mentok sampe situ aja kan. Sebulanan lagi baru boleh lebih. Kamu kuliah kan naik tingkat. Nah setelah married, bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Cinta Yang Sesungguhnya   270. Kok Banyak Bener?!

    “Sayangnya aku kok diem sih? Marah ya gara-gara tadi? Jangan cemburu ya….” pinta Andrew pada Metta begitu mereka di dalam mobil. Ia bisa merasakan aura kekesalan di wajah Metta yang sejak berjalan tanpa bicara sepatah kata-pun.Andrew sudah menyalakan mesin mobilnya, tapi ia belum menjalankannya dan masih tetap diam di parkiran cafe.Metta hanya bisa mendengus kemudian menghela napasnya yang sangat panjang sambil memejamkan matanya. Setelah dirasa cukup tenang ia menoleh pada Andrew dengan wajah tanpa ekpresinya.“Aku gak marah kok!” sahut Metta berusaha meredam emosinya. Ia mencoba untuk tetap bersikap tenang dan berusaha untuk menyikapinya dengan dewasa.Bagaimanapun, mereka akan menikah. Dan Metta sudah menerima Andrew dengan segala masa lalunya. Ia tidak boleh lagi menjudge ataupun menilai Andrew buruk karena masa lalunya itu. Semuanya sudah selesai, dan dengan mata kepalanya sendiri ia melihat. Bukan Andrew lah yang memulainya, tapi wanita bernama Stella yang merupakan salah satu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Cinta Yang Sesungguhnya   271. Akhirnya Kau Sadar Juga

    Acara pernikahan Andrew dan Metta akan di langsungkan besok, sejak seminggu yang lalu undangan sudah disebar. Dan persiapan telah selesai semua, hanya tinggal menunggu esok hari saja, di mana Andrew dan Metta akan resmi menjadi sepasang suami istri.Siang tadi Andrew sudah menjemput kedatangan Daddy Peter di bandara. Karena kesibukannya, Peter hanya mendapat ijin cuti selama 7 hari dan sengaja datang ke Jakarta tepat sehari sebelum pernikahan Andrew--putranya agar nantinya ia bisa tinggal lebih lama di Jakarta.Andrew langsung membawa Peter ke hotel di mana acara pernikahannya akan dilaksanakan besok. Di sana juga keluarga Adiwilaga dan Dewangga sudah berkumpul.“Married? Seriously?" tanya Peter begitu mereka di dalam mobil menuju hotel.Andrew mengangguk tegas."Sudah bosan main-main rupanya?” tanya Peter dalam bahasa Inggris karena Peter hanya sedikit mengerti bahasa Indonesia dan kesulitan untuk berkata-kata. Ia tidak ingin putranya bermain-main dalam sebuah pernikahan.Andrew yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Cinta Yang Sesungguhnya   272. Udah Bebas Kali Kita Mau Ngapain

    Seluruh keluarga sudah disibukkan dengan acara besar Metta dan Andrew sejak pagi. Janji suci antara Metta dan Andrew di laksanakan tepat pada pukul 10 pagi. Sedangkan acara resepsi akan di laksanakan malam nanti.Untuk cara pagi ini di hadiri oleh keluarga dekat dan kolega dekat saja. Hal tersebut untuk menjaga kesakralan janji yang akan mereka ucapkan. Ryan dan Riani pun ikut hadir dengan membawa anak mereka, Keenan.Setelah itu semua keluarga berkumpul untuk menikmati makan siang mereka bersama. Dan makan siang bersama seluruh keluarga ini menjadi momen yang spesial karena saat ini makan siang bersama setelah Andrew dan Metta resmi menjadi sepasang suami istri.Raut bahagia di wajah Metta dan Andrew begitu terpancar, kebahagiaan menyelimuti mereka sejak tadi, dan senyuman tak pernah sirna dari bibir Metta.“Harusnya kita gak usah lama-lama di sini tapi menghabiskan waktu di dalam kamar aja,” bisik Andrew pada Metta yang duduk di sampingnya sambil menikmati makanannya.Pipi Metta mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Cinta Yang Sesungguhnya   273. Gak Mau Dan Gak Tahu Cara Pakenya

    Tak berapa lama terlihat Martina dan Chandra di kerumunan para tamu undangan. Mereka langsung menghampiri Aji dan Hilda yang berada di samping pengantin bersama Peter--besannya. Tak lupa mereka memberi selamat kepada kedua mempelai. Aji dan Chandra sempat saling bertatapan tanpa kata, setelah sekian lama akhirnya mereka berjumpa. Aji sendiri tak pernah melihat Chandra di beberapa moment di mana seharusnya mereka bisa bertemu, karena Andre lah yang mengambil alih dan mewakili Chandra dalam setiap pesta yang diadakan oleh kolega mereka.Dan khusus malam ini, karena keluarga Dewangga dan Adilwilaga mengundang mereka secara khusus, Chandra dan Martina akhirnya datang ke acara ini. Setelah kejadian Andre dan Martina menjadi tahanan kota, keluarga Sanjaya memang sedikit lebih tertutup, terlebih setelah Martina terkena stroke dan tak lama kedok Shella terbongkar. Martina mulai menarik dari kelompok sosialitanya karena ia fokus pada pemulihannya yang kini terlihat sudah kembali normal meski

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Cinta Yang Sesungguhnya   274. Jangan Dilawan

    Andrew terkekeh geli dengan sangat pelan dan hampir tak bersuara. Ia sudah bisa menebaknya jika Metta menutup seluruh tubuhnya hingga kepalanya, bersembunyi di balik selimut dan pura-pura tidur. 'Sayangnya aku ini emang bener-bener gemasin...,' gumam Andrew dalam hati.Tentu saja mandi bersama harus ia urungkan karena Metta menolaknya. Metta sudah mandi terlebih dahulu kemudian di susul olehnya yang kini baru saja selesai. Andrew merasa jika dirinya tidak boleh memaksakan terlalu keras pada Metta. Ia harus bisa menekan ego dan nafsunya, apalagi ini kali pertamanya untuk Metta. Ia benar-benar ingin memberikan kenangan malam pertama yang baik dan indah untuk istrinya. Andrew menyadari, jangankan melakukan hubungan intim, bahkan untuk berpagutan lidah saja Metta tidak pernah hingga ia harus sabar membimbingnya. Demikian pula tentang melakukan kewajibannya melayani suami, Andrew harus bisa sabar membimbingnya. Lagi pula mereka kini memiliki banyak waktu bersama, dan tak akan ada yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Cinta Yang Sesungguhnya   275. Biar Aku Yang Bekerja Sekarang

    Jemari Metta gemetar saat ia mencoba untuk melepas semua kancing piyama yang dikenakan oleh Andrew, berulang-ulang ia terus menelan salivanya dengan wajahnya yang kian memanas.Berkelahi atau balapan, sudah menjadi hobinya. Semua hal yang memacu adrenalinnya bisa ia tangani dengan baik, tapi terlepas dari itu ia belum pernah melihat pria tanpa busana apalagi dirinya langsung yang melucuti pakaiannya.Dadanya kembali bergemuruh, dan lagi-lagi ia harus menelan salivanya. Saat dirinya melihat kulit yang melapisi otot kencang milik Andrew. Andrew mengerang saat tak sengaja tangannya yang gemetar tergelincir dan terjatuh menyentuh dadanya.‘Terus sekarang gimana?’ tanyanya dalam hatinya, saat ia hanya bisa menatap dada telanjang Andrew saat ini.Metta yakin jika Andrew bisa merasakan kegugupan yang dirasakannya saat ini.Terlihat Andrew mulai tersenyum. "Jangan gugup ya.. relax aja. Kita nikmati malam pengantin ini," bisiknya dengan lembut. Metta menjawab dengan mengerjapkan kedua matanya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • Cinta Yang Sesungguhnya   291. FIN - Dan Aku Sudah Tidak Sendirian Lagi...

    Andrew menitikkan air mata untuk pertama kalinya dalam hidupnya yang bisa ia ingat, saat ia mendengar suara tangisan putrinya yang baru saja lahir ke dunia ini.Kini ia resmi menyandang status sebagai seorang ayah.Ya, anaknya adalah seorang perempuan, sesuai dengan hasil pemeriksaan USG beberapa bulan yang lalu. Hingga dirinya dan Metta menyiapkan segala kebutuhan untuk putri mereka.Baik Andrew ataupun Metta tidak mempermasalahkan apakah mereka akan memiliki seorang putra ataupun putri. Semua anak sama saja, dan mereka akan mencintainya dengan setulus hati. Saat mereka memberitahu hasil USG pada Peter beberapa bulan yang lalu, ia menyambut dengan sangat gembira. Peter dulu sangat menginginkan anak perempuan yang menurutnya sangat menggemaskan jika memakai baju anak yang lucu-lucu tapi istrinya tidak bisa hamil lagi karena ada kanker di rahimnya hingga akhirnya merenggut nyawanya. Peter juga sudah diberitahu perkiraan hari kelahiran cucu perempuannya dan ia akan mengajukan cuti jauh

  • Cinta Yang Sesungguhnya   290. EXTRA PART 8 - Aku Gak Mau Hamil Cepet-cepet!

    Selama seminggu ini Andrew berusaha untuk menjadi suami siaga, karena menurut perkiraan Metta akan melahirkan minggu ini. Elvan sendiri memberikan keringanan untuknya agar tidak terlalu lama berada di kantor ataupun datang ke kantor. Andrew hanya datang ke kantor sesekali saja, ia lebih banyak bekerja di apartement dan mengirimkan laporan via email pada Elvan.Bahkan pekerjaan keluar kota ataupun yang agak jauh dari Jakarta, semua di handle oleh Elvan.Seperti biasanya, Andrew saat ini berada di ruang keluarga. Ia menyalakan laptop miliknya dan bekerja di sana. Sesekali ia melakukan panggilan video dengan Elvan atau sekretarisnya, membicarakan pekerjaan mereka.Sedangkan Metta menemani Andrew dengan duduk di sofa, ia menselonjorkan kakinya ke atas sofa yang mulai terasa pegal. Bahkan kakinya tampak sedikit membengkak. Metta sudah tidak bisa banyak bergerak dengan perutnya yang besar, seakan hendak meledak.Metta sedikit meringis, saat ia bergerak untuk mencari posisi yang nyaman untu

  • Cinta Yang Sesungguhnya   289. EXTRA PART 7 - Mau Turun Ke Lintasan

    Andrew langsung meraih tangan Metta dan menghadangnya, “Mau kemana? Udah duduk aja di sini, kenapa?” seru Andrew pada istrinya.“Aku mau turun, Kak!” seru Metta.Kening Andrew berkerut, “Ke lintasan?” tanyanya hampir tak percaya. Saat ini mereka berdua sedang berada di sirkuit. Karena Metta yang memaksa Andrew untuk menonton balapan yang ada di sirkuit hari ini. Dari pada membuat istrinya kembali sedih seperti beberapa bulan yang lalu, Andrew memilih untuk mengabulkan permintaan istrinya ini.Metta mengangguk antusias, “Iya dong, biar aku bisa liat dengan jelas motor mereka!” ujar Metta seraya menunjuk ke arah seorang pembalap yang masih berdiri di samping motornya dengan seorang mekanik. Pembalap itu tampak membicarakan sesuatu.“Aduhhhh! Itu terlalu dekat, kalau Sayangnya aku keserempet gimana? Aduhhh…” seru Andrew. “Ya gak dong, Kak. Aku kan di pinggir bukan ke tengah lintasan!” ujar Metta.“Gak boleh pokoknya gak boleh! Udah duduk manis aja di sini ya, ini udah keliatan jelas lo

  • Cinta Yang Sesungguhnya   288. EXTRA PART 6 - Ini Sih Sama Aja Kaya Naik Odong-odong

    Saat Andrew pulang ke apartement, ia merasa ada yang berbeda dengan istrinya tersebut. Metta menyambut kepulangannya dengan lembut dan seperti biasanya. Tapi, Andrew merasa jika senyuman Metta tampak hambar, bahkan tatapannya tampak kosong.Awalnya Andrew mengira mungkin Metta hanya kelelahan saja. Sejak Metta hamil, Andrew memang terbiasa membawa makan malam dari luar jika ibu mertuanya tidak datang menemani Metta. Karena Mama Hilda yang akan menyiapkan makanan, ia hanya tinggal menghangatkannya saja.Saat makan malampun, Metta masih menjawab setiap pertanyaannya dengan baik. Berbincang seperti biasanya, hanya saja Andrew masih merasa sedikit aneh dengan istrinya tersebut.Hingga sebelum waktu tidur, Andrew membuatkan susu untuk Metta. “Mau tidur sekarang?” tanya Andrew setelah menyimpan gelas bekas minum susu di meja.Metta mengangguk, “Iya, Kak. Aku mau tidur aja, agak ngantuk,” jawab Metta.Andrew mengangguki ucapan Metta, kemudian membantu menyelimuti tubuh Metta. Agar istri dan

  • Cinta Yang Sesungguhnya   287. EXTRA PART 5 - Ambil Sisi Baiknya

    Satu bulan berlalu, seharusnya di mana Metta sudah masuk kuliah di semester yang baru. Kini ia hanya bisa diam di dalam apartement. Bahkan hanya untuk keluar apartement dengan berjalan kaki menikmati fasilitas yang ada di gedung ini atau ke pertokoan dan mini market yang ada di sekitar apartement, ia harus lebih dahulu memberitahukan pada Andrew yang berada di kantor. Jika sudah sampai apartement lagi, Andrew pasti akan menghubunginya.Sejak hamil, Andrew juga melarang Metta untuk datang ke cafe Aya kecuali bersama dirinya. Ia tidak mau Metta kelelahan atau terpeleset saat membantu kesibukan di cafe. Andrew memang lebih protektif pada Metta demi kebaikan Metta dan kandungannya.Metta membaringkan tubuhnya di sofa sambil menatap ke arah jendela, ia menghembuskan napas panjangnya dengan tangan yang mulai membelai lembut perutnya. Perutnya masih terlihat rata, tapi beberapa celana mulai terasa sesak ketika di gunakan. Metta sendiri sudah tidak menggunakan celana jeans karena sudah mulai

  • Cinta Yang Sesungguhnya   286. EXTRA PART 4 - Nanti Jadi Jelly Dong!

    “Gue hebat, kan? Tiga minggu-an udah jadi!” bangga Andrew pada Elvan, kini mereka berdua berada di taman belakang. Sedangkan yang lainnya menemani Metta di dalam dan mengobrol mengenai kehamilannya. Metta masih sangat muda dan tomboy sehingga Aya, Hilda dan Soraya memberikan ekstra perhatian dan wejangannya. Sementara Aji dan Mahanta ngobrol di ruangan kerja.“Bangga Lu? Gue juga gak lama kali!” dengus Elvan.“Iya emang gak lama, tapi cepetan gue kan?” Andrew masih begitu bangga, “Tokcer banget kan?”“Dih dasar, bukan itu yang harus Lu perhatiin sekarang, tapi kondisi istri Lu sama calon anak Lu!” seru Elvan mengingatkan.“Iyalahh, kalau itu gue dah paham bangettt! Tadi aja abis dari rumah sakit gue udah borong susu hamil banyak-banyak!” seru Andrew.“Bukan cuma itu! Tapi mulai sekarang Lu perhatiin Metta baik-baik, kebutuhan dia juga perhatian dia, biar anak kalian tumbuh dengan baik. Selalu anter Metta juga kalau mau periksa ke dokter,” ujar Elvan.“Gua paham!” seru Andrew.Elvan j

  • Cinta Yang Sesungguhnya   285. EXTRA PART 3 - Gue Hebat, Kan?

    Dokter hanya bisa tersenyum kemudian menggeleng kecil, ia tak mengerti kenapa suami pasiennya tampak sangat kebingungan seperti saat ini dan memberikan pertanyaan konyol.“Tentu saja istri Anda yang hamil, Pak.” tanya dokter pria berusia sekitar 40 tahunan tersebut.“Saya akan memberikan rujukan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan saat ini juga agar di berikan vitamin untuk kehamilan,” lanjut dokter tersebut seraya mulai menuliskan sesuatu di atas kertas.Andrew hanya bisa terbengong-bengong, begitu juga dengan Metta. Tapi Metta sudah mengerti sejak awal, hanya saja mulutnya tampak kaku dan terkunci rapat hingga tak bisa mengucapkan sepatah katapun.Beberapa detik kemudian Andrew seperti sadar dari pikiran kosongnya. “Jadi maksud dokter istri saya hamil? Gitu?” tanya Andrew tak percaya dan sedikit heboh.“Betul, Pak. Yang hamil, gak mungkin saya juga, kan?” tanya balik dokter tersebut.Kebahagiaan tak bisa dibendung lagi oleh Andrew, jika bisa berteriak ia sudah pasti bert

  • Cinta Yang Sesungguhnya   284. EXTRA PART 2 - Tapi, Dok. Siapa Yang Hamil Ya?

    “Kamu ini gimana sih, Ndrew?! Istri sakit bukannya di perhatiin?!” tegur Soraya begitu Andrew masuk ke dalam ruang kerja milik Aya. Di mana saat ini Metta sedang duduk di sofa, seraya menghirup minyak angin dengan aroma theraphy, agar rasa pusing di kepalanya mereda. Bahkan Metta juga merasa mual.“Pagi tadi baik-baik aja, Mih,” ujar Andrew seraya menghampiri Metta dan duduk di sampingnya kemudian memeriksa keadaan Metta.“Sayangnya aku kenapa? Yuk ke dokter,” ajak Andrew panik melihat raut wajah Metta yang tampak amat lesu dan pucat.“Masuk angin tuh kayanya!” dengus Soraya kesal, “Kamu ajak Metta ngapain sih sampe kaya gitu?!”“Duh, Mih. Masa Andrew ceritain sih!” sahut Andrew. Soraya hanya bisa mendengus seraya memutar bola matanya jengah. “Dasar anak muda, kalau apa-apa tuh gak pake aturan! Maen trabas aja sih! Pake kira-kira dong, udah gini kan orang tua juga ikut khawatir!” desis Soraya.“Iya iya, Mih. Pokoknya Andrew mau bawa Metta dulu ke rumah sakit!” sahut Andrew.Metta men

  • Cinta Yang Sesungguhnya   283. EP 1 - Biar Mamih Marahin Dia

    Beberapa menit yang lalu Soraya datang ke cafe milik menantunya, dengan membawa Arka--cucunya yang digendong oleh pengasuhnya. Awalnya Soraya memang baru saja pulang dari rumah temannya, di mana anaknya baru saja pulang dari rumah sakit setelah melahirkan cucu teman Soraya.Soraya sengaja membawa Arka, karena ia menengoknya di rumah bukan rumah sakit. Jika masih di rumh sakit Soraya tak akan mengajak Arka. Lagipula Soraya tidak bisa meninggalkan Arksa sendirian dengan pengasuh saja, di mana ibunya saat ini sedang sibuk di cafe. Jadi Soraya membawa Arka.Maka dari itu Soraya mampir dan ingin melihat langsung cafe milik menantunya ini. Cafe ini sudah berjalan 3 bulan lamanya sejak pembukaan. Setelah pembukaan hanya sesekali Soraya datang. Karena ia fokus untuk ikut mengasuh dan mengawasi Arka di bawah asuhan pengasuhnya selama Aya fokus merintis cafe barunya ini.Soraya sendiri sudah mendengar mimpi Aya, baik dari Elvan atau Aya secara langsung. Jadi selama dua bulan ke belakang memang

DMCA.com Protection Status