Semua Bab Cinta Yang Sesungguhnya: Bab 271 - Bab 280

291 Bab

271. Akhirnya Kau Sadar Juga

Acara pernikahan Andrew dan Metta akan di langsungkan besok, sejak seminggu yang lalu undangan sudah disebar. Dan persiapan telah selesai semua, hanya tinggal menunggu esok hari saja, di mana Andrew dan Metta akan resmi menjadi sepasang suami istri.Siang tadi Andrew sudah menjemput kedatangan Daddy Peter di bandara. Karena kesibukannya, Peter hanya mendapat ijin cuti selama 7 hari dan sengaja datang ke Jakarta tepat sehari sebelum pernikahan Andrew--putranya agar nantinya ia bisa tinggal lebih lama di Jakarta.Andrew langsung membawa Peter ke hotel di mana acara pernikahannya akan dilaksanakan besok. Di sana juga keluarga Adiwilaga dan Dewangga sudah berkumpul.“Married? Seriously?" tanya Peter begitu mereka di dalam mobil menuju hotel.Andrew mengangguk tegas."Sudah bosan main-main rupanya?” tanya Peter dalam bahasa Inggris karena Peter hanya sedikit mengerti bahasa Indonesia dan kesulitan untuk berkata-kata. Ia tidak ingin putranya bermain-main dalam sebuah pernikahan.Andrew yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

272. Udah Bebas Kali Kita Mau Ngapain

Seluruh keluarga sudah disibukkan dengan acara besar Metta dan Andrew sejak pagi. Janji suci antara Metta dan Andrew di laksanakan tepat pada pukul 10 pagi. Sedangkan acara resepsi akan di laksanakan malam nanti.Untuk cara pagi ini di hadiri oleh keluarga dekat dan kolega dekat saja. Hal tersebut untuk menjaga kesakralan janji yang akan mereka ucapkan. Ryan dan Riani pun ikut hadir dengan membawa anak mereka, Keenan.Setelah itu semua keluarga berkumpul untuk menikmati makan siang mereka bersama. Dan makan siang bersama seluruh keluarga ini menjadi momen yang spesial karena saat ini makan siang bersama setelah Andrew dan Metta resmi menjadi sepasang suami istri.Raut bahagia di wajah Metta dan Andrew begitu terpancar, kebahagiaan menyelimuti mereka sejak tadi, dan senyuman tak pernah sirna dari bibir Metta.“Harusnya kita gak usah lama-lama di sini tapi menghabiskan waktu di dalam kamar aja,” bisik Andrew pada Metta yang duduk di sampingnya sambil menikmati makanannya.Pipi Metta mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

273. Gak Mau Dan Gak Tahu Cara Pakenya

Tak berapa lama terlihat Martina dan Chandra di kerumunan para tamu undangan. Mereka langsung menghampiri Aji dan Hilda yang berada di samping pengantin bersama Peter--besannya. Tak lupa mereka memberi selamat kepada kedua mempelai. Aji dan Chandra sempat saling bertatapan tanpa kata, setelah sekian lama akhirnya mereka berjumpa. Aji sendiri tak pernah melihat Chandra di beberapa moment di mana seharusnya mereka bisa bertemu, karena Andre lah yang mengambil alih dan mewakili Chandra dalam setiap pesta yang diadakan oleh kolega mereka.Dan khusus malam ini, karena keluarga Dewangga dan Adilwilaga mengundang mereka secara khusus, Chandra dan Martina akhirnya datang ke acara ini. Setelah kejadian Andre dan Martina menjadi tahanan kota, keluarga Sanjaya memang sedikit lebih tertutup, terlebih setelah Martina terkena stroke dan tak lama kedok Shella terbongkar. Martina mulai menarik dari kelompok sosialitanya karena ia fokus pada pemulihannya yang kini terlihat sudah kembali normal meski
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

274. Jangan Dilawan

Andrew terkekeh geli dengan sangat pelan dan hampir tak bersuara. Ia sudah bisa menebaknya jika Metta menutup seluruh tubuhnya hingga kepalanya, bersembunyi di balik selimut dan pura-pura tidur. 'Sayangnya aku ini emang bener-bener gemasin...,' gumam Andrew dalam hati.Tentu saja mandi bersama harus ia urungkan karena Metta menolaknya. Metta sudah mandi terlebih dahulu kemudian di susul olehnya yang kini baru saja selesai. Andrew merasa jika dirinya tidak boleh memaksakan terlalu keras pada Metta. Ia harus bisa menekan ego dan nafsunya, apalagi ini kali pertamanya untuk Metta. Ia benar-benar ingin memberikan kenangan malam pertama yang baik dan indah untuk istrinya. Andrew menyadari, jangankan melakukan hubungan intim, bahkan untuk berpagutan lidah saja Metta tidak pernah hingga ia harus sabar membimbingnya. Demikian pula tentang melakukan kewajibannya melayani suami, Andrew harus bisa sabar membimbingnya. Lagi pula mereka kini memiliki banyak waktu bersama, dan tak akan ada yang me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

275. Biar Aku Yang Bekerja Sekarang

Jemari Metta gemetar saat ia mencoba untuk melepas semua kancing piyama yang dikenakan oleh Andrew, berulang-ulang ia terus menelan salivanya dengan wajahnya yang kian memanas.Berkelahi atau balapan, sudah menjadi hobinya. Semua hal yang memacu adrenalinnya bisa ia tangani dengan baik, tapi terlepas dari itu ia belum pernah melihat pria tanpa busana apalagi dirinya langsung yang melucuti pakaiannya.Dadanya kembali bergemuruh, dan lagi-lagi ia harus menelan salivanya. Saat dirinya melihat kulit yang melapisi otot kencang milik Andrew. Andrew mengerang saat tak sengaja tangannya yang gemetar tergelincir dan terjatuh menyentuh dadanya.‘Terus sekarang gimana?’ tanyanya dalam hatinya, saat ia hanya bisa menatap dada telanjang Andrew saat ini.Metta yakin jika Andrew bisa merasakan kegugupan yang dirasakannya saat ini.Terlihat Andrew mulai tersenyum. "Jangan gugup ya.. relax aja. Kita nikmati malam pengantin ini," bisiknya dengan lembut. Metta menjawab dengan mengerjapkan kedua matanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

276. Kumpulin Tenaga Dulu

“Masih sakit?” tanya Andrew dengan lembut seraya mengecup singkat bibir Metta. Ia melihat jika napas Metta sudah mulai sedikit teratur dibanding beberapa menit sebelumnya. Sedangkan dirinya masih belum beranjak dari posisinya sebelumnya, ia sengaja tidak bergerak sama sekali karena takut menyakiti Metta.“U-udah mendingan, tapi masih sakit…” lirih Metta. “Sedikit…” lanjut Metta. Memang benar, rasa masih sakit bahkan ia tak bisa menggambarkannya dengan jelas. Seperti ada bagian tubuhnya yang robek saat ini, kemudian terasa perih dan penuh sesak. “Aku akan mulai bergerak pelan-pelan,” bisik Andrew hati-hati. Metta meringis, tapi kemudian mengangguk pelan. “Abaikan rasa sakitnya dengan membalas ciumannku ya..” bisik Andrew lalu mulai memagut bibir istrinya.Metta masih belum merespon untuk awalnya, tapi beberapa detik kemudian ia mulai membalas setiap pagutan Andrew. Begitu mendapatkan balasan, Andrew mulai menggerakkan tubuhnya dengan perlahan agar Metta tidak merasa sakit, ia akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

277. Boleh Lah Ngelembur Kejar Proyekan

Saat jam makan siang, Metta dan Andrew baru turun dan keluar dari dalam kamar. Metta memang membutuhkan istirahat yang cukup, pagi tadi Andrew hanya memesan sarapan dan diantarkan ke dalam kamar. Kemudian melanjutkan tidurnya sejenak yang rupanya memakan waktu berjam-jam.Tentu saja Metta menolak ajakan Andrew untuk melanjutkan proyek buatannya. Sungguh ia merasa lelah dan terlalu perih serta kebas di bagian bawah tubuhnya. Apa yang di katakan oleh orang mengenai rasa sakitnya, itu memang benar-benar sakit.Bahkan Andrew terlihat iba dengan raut wajahnya yang sesekali meringis.“Masih sakit?” tanyanya pada Metta yang kini sudah berpakaian rapi dan sedikit memoles wajahnya dengan make up yang tipis, hanya untuk menutup raut lelah di wajahnya karena bergadang semalaman.Metta mengangguk pelan, “Sakitlah, Kak! Kayanya jalan aku juga jadi aneh!” dengusnya pelan.Andrew terkikik geli, kemudian ia menghampiri istrinya tersebut. “Ya udah, kita gak usah turun aja, gimana?”“Gak enak lah, Kak!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

278. Tidurnya Kan Gak Sendirian Lagi

Ini adalah pertama kalinya Metta menginjakkan kakinya di apartement Andrew setelah peristiwa beberapa bulan yang lalu dimana hampir saja mereka melakukan kekhilafan. Baru beberapa langkah, Metta merasa sedikit berbeda. “Ada yang diubah ya, Kak?” tanya Metta begitu masuk semakin dalam ke dalam apartement.Andrew mengangguk, “Iya dong, aku ganti beberapa furniture, seminggu ini aku sibuk urusin apartement biar pas kamu pindah ke sini jadi lebih nyaman.”“Ohhh gitu yaa…”“Bahkan aku ganti tempat tidurnya loh, lebih besar sekarang. Kan setelah married, aku tidurnya gak sendirian lagi!” ujar Andrew kemudian.“Beneran?” tanya Metta.Andrew mengangguk, “Liat aja sendiri, yuk!” ajak Andrew kemudian seraya menarik tangan Metta.Mereka masuk ke dalam kamar, dan Metta bisa melihatnya dengan jelas. Jika memang tempat tidur sudah di ganti dengan yang lebih besar.“Aku juga udah rapiin semua baju kamu, lemarinya aku ganti juga,” ujar Andrew sambil menunjuk ke arah lemari.“Ahhh… bener…” gumam Mett
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

279. Nanti Aku Ajarin

Setelah melalui penerbangan selama sekitar 7 jam lamanya, akhirnya pesawat yang mereka tumpangi mendarat di Sydney International Airport. Begitu sampai, mereka segera berjalan memasuki terminal kedatangan dan melalui proses pemeriksaan dokumen dan barang di imigrasi. Di luar pintu tempat imigrasi, sudah ada yang menunggu mereka untuk membawa mereka ke hotel.“Elvan emang udah nyiapin semuanya ternyata!” gumam Andrew. Dan gumaman tersebut masih dapat di dengar oleh Metta yang berjalan tepat di samping, dalam rangkulan Andrew.“Apa maksudnya, Kak?” tanya Metta. Wajahnya tampak bingung, tak mengerti dengan ucapan suaminya tersebut.Andrew terkekeh pelan, “Ini semua hadiah dari Elvan. Dari tiket pesawat, hotel dan akomodasi semuanya. Dia bilang hadiah, termasuk masa cutiku selama 10 hari yang kini tinggal 7 hari lagi,” jelas Andrew.“Ohh gitu, aku baru tahu.”Metta sudah beberapa kali pergi liburan ke luar negeri tapi belum pernah ke Australia. Dan menurut Andrew, sejak beberapa minggu yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

280. Anggap Aja Kaya Mengendarai Motor

Tentu saja apa yang terjadi di kamar mandi tadi hanya lah pemanasan saja seperti kata Andrew tadi, dan sisanya mereka hanya membersihkan tubuhnya. Metta benar-benar merasa malu dan sangat canggung karena harus mandi bersama dengan lain jenis, apalagi Andrew mengusapkan sabun pada seluruh tubuhnya. Ini pertama kalinya dalam hidupnya.Meski Andrew sudah resmi berstatus sebagai suaminya yang sah, tapi tetap saja perasaan malu dan risih itu terasa olehnya.Metta langsung mengenakan bathdrobe-nya begitu ia selesai mandi, begitu juga dengan Andrew.Begitu keluar dari kamar mandi masih dengan perasaan malunya, Metta langsung menuju koper miliknya. Belum sempat menata pakaiannya di dalam lemari sejak kedatangan mereka, karena Andrew langsung menyeretnya ke dalam kamar mandi tadi.“Duhh… baju tidurku di mana ya?” gumam Metta seraya mulai mengeluarkan beberapa isi pakaian dan barangnya dari dalam koper. “Baju tidurnya ada di dalam koperku,” ujar Andrew kemudian.Seketika Metta menoleh pada And
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
252627282930
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status