Agus menatap makanan yang istri bawanya, banyak menu kesukaannya. Tetapi entah mengapa dadanya terasa begitu sesak. Dia sendiri tidak tahu sejak kapan cinta dan peduli istrinya begitu membuatnya kesulitan untuk bernafas.Juwita yang melihat bosnya itu nampak lesu segera menghampirinya. Dia sengaja menekuk pinggangnya kedepan dan membuat dadanya sedikit menyentuh punggung Agus."Wah istri Pak, jago masak ya.. " Ucap Juwita dengan terus menempel pada Agus.Agus yang segera paham dengan situasi saat ini, langsung bereaksi cepat dan meminta Juwita mengambilkannya air minum.Tidak ada pilihan lain, Juwita hanya bisa berjalan pergi. Dari belakang Agus bisa menatap wanita yang saat ini menjadi asistennya.Tubuhnya begitu semok, kulit yang putih bersih, rambut coklat yang rapi dan juga lurus, belum lagi pakaian ketat yang menambah sisi menggoda membuat Agus enggan melepas tatapannya.Namun sesaat dia segera sadar kembali karena Juwita adalah adik dari sekertaris dia sebelumnya yang saat ini s
Read more