Naila datang sesuai perkataannya. Kedatangan Naila bersamaan dengan kedatangan Agus. Mereka saling sapa dan tidak ada jarak sama sekali. Mereka berdua sangat akrab dan juga Agus mempersilahkan Naila untuk masuk.
Di ruang tamu sudah ada Mama Agus dan kedua anaknya. Mama Agus mengaku dia menjaga kedua anaknya karena Ratih yang marah-marah tidak jelas kepada Tasya juga dirinya.Dia bahkan membandingkan Ratih dengan Naila sahabatnya yang merupakan wanita karir. Dia punya jalan hidup yang panjang dengan karir cemerlang. Pun Naila bisa merawat diri meskipun kerjaannya di luar.Mama Agus terus saja mengulang kata yang sama. Membuat Naila menjadi segan dan hanya membalas dengan senyuman enggan. Dia tahu betul Mertua sahabatnya tersebut selalu begitu kepada perempuan yang datang bertamu kerumah Ratih.Naila semakin merasa segan karena Agus yang tiba-tiba menatap kearahnya. Tatapan yang begitu dalam dan membuat Naila merinding saja. Apalagi dia sampai saat ini belum pernah di tatap sehangat itu oleh seorang pria.Meski begitu Naila buru-buru menyadarkan dirinya sendiri. Dia sadar betul bahwa apa yang menjadi milik orang lain bukan sesuatu yang halal untuk di rebut.Tidak lama dari itu Ratih akhirnya turun dengan membawa kopernya.Semua orang di Ruang tamu menatap ke arah Ratih bersamaan. Tasya yang awalnya tidak ingin melihat Mamanya sekarang malah terlihat raut wajahnya cemas."Mama mau kemana? " Arman menatap polos kearah Mamanya.Ratih langsung meletakkan kopernya di samping Naila dan mendekati Arman anak bungsunya."Sayang, Mama lagi ada kerjaan di luar. Arman disini dulu ya sama Nenek dan Papa. ""Nanti kalau Mama pulang, Mama bawakan mainan yang banyak banget. " Ratih membujuk anaknya tersebut dengan kata-kata manis membuat Arman luluh dan tidak lagi menunjukkan raut wajah penolakan.Sedangkan Tasya yang gengsi meskipun khawatir tetap saja enggan dan menahan diri. Di lain sisi Mertuanya malah marah-marah dan mengutuk Ratih tidak tau diri. Banyak kata-kata ujaran kebencian yang berhasil membuat Ratih semakin muak.Agus hanya diam. Meskipun Mamanya mendesak dia untuk bicara. Tetapi tingkahnya menyiratkan izin untuk istrinya mengistirahatkan diri. Agus tahu betul jika Ratih sedang stress dia hanya perlu istirahat sejenak dan pergi bersama Naila dan sabahat satunya lagi.Bertahun-tahun kebiasaan Ratih seperti itu hingga Agus sudah paham semuanya. Jadi dia dengan tenang memberikan ruang bagi istrinya untuk menghabiskan waktunya bersama Naila.Ratih dan Naila pun menuju ke Hotel Athena untuk staycation bersama Naila. Mereka menghabiskan waktu dengan spa dan perawatan diri. Tidak lupa juga untuk Quality Time."Rat, kamu sebaiknya belajar makeup deh. ""Atau seenggaknya beli skincare. Kamu ga usah mikir harga segala macam. Semuanya aku yang beliin.""Gak ah Nai, aku gini aja udah. Malu pake make up segala orang cuman dirumah saja. "Naila terdiam lama dan menatap Ratih dengan lekat. Dia tahu benar bahwa Ratih enggan memakai apapun. Tetapi jika di perhatikan seksama kulit Ratih mulai terlihat kusam dan juga mulai terlihat beberapa kerutan.Lama Naila mempertimbangkan kata yang tepat tetapi tetap saja di tolak oleh Ratih. Dia merasa seperti ini saja cukup baginya. Dia tidak ingin suaminya menghabiskan uangnya untuk kebutuhan pribadi Ratih. Dia ingin Mas Agus menabung saja. Terlebih gaji Suaminya juga sudah 2 tahun belakang terus mendapatkan pemotongan.Keuangan mereka sedang tidak stabil sebenarnya. Mengetahui semua alasan Ratih. Naila hanya bisa mendukung apapun keputusan Ratih. Dia tidak ingin saran dari dirinya malah melukai harga diri Ratih.Mereka menghabiskan waktu bersama bertukar cerita juga nostalgia. Sampai mereka membahas tentang Azalea. Teman mereka yang akhirnya pergi kuliah ke luar negeri. Semuanya tidak sesederhana itu. Tetapi Ratih tidak ingin melanjutkan pembahasan tersebut dan menyudahi semuanya.Mereka pun memilih ke restoran untuk makan malam. Disana banyak pria yang menatap kearah Naila. Bahkan ada yang meminta waiters untuk menyampaikan pesan kepada Naila. Ratih hanya sibuk makan membiarkan kepopuleran Naila sebagai lauk hidangan makan malam mereka.Tidak lama ada seorang pria yang berani menghampiri rasa penasarannya ke meja mereka. Pria tersebut memperkenalkan diri bernama Kevin. Dia berbasa-basi sebentar. Dia merupakan seorang pengusaha yang bergerak di bidang properti dan ekspor impor emas.Pria tersebut hanya di ladeni oleh Naila, aku tidak ikut campur dan hanya diam saja. Padahal aku kagum dengan semua pencapaian pria di hadapanku ini. Dia masih muda tetapi sudah mempunyai banyak pencapaian.Aku teringat dengan hidupku. Andaikan dulu hasil kerja kerasku aku gunakan untuk berbisnis dan tidak mengutamakan cinta mungkin saja aku bisa semapan pria d ihadapanku ini. Nasi sudah menjadi bubur aku tidak mungkin mengkhianati ketulusanku pada Mas Agus dengan penyesalan.Pria yang tadi memperkenalkan diri sebagai Kevin mengeluarkan kartu nama dan menyodorkannya kearahku. Membuat mataku dan Naila saling beradu tatap."Aku mau ngajak kamu makan malam, kalau ada waktu hubungi aku yaa. " Kevin kemudian permisi dan beranjak dari kursinya. Meninggalkan kalimat tanya kepada mereka berdua."Itu tadi apa-apaan. " Ratih melirik ke punggung pria yang berlalu di keramaian."Cieee, di ajak makan malam. Mana ganteng lagi, unch.. " Naila terus saja membuat Ratih enggan menanggapi celotehan sahabatnya tersebut. Entah apa yang Kevin lihat dari dirinya. Padahal di sampingnya ada Naila yang jauh lebih cantik dan muda darinya.Agus memastikan anak-anak dan ibunya tidur. Dia keluar perlahan dari rumah dan melajukan mobilnya pergi. Kali ini dia menuju hotel Athena. Sepanjang koridor dia terus memainkan ponselnya. Hingga tidak sadar sampai di depan kamar yang dia tuju 207.Ratih yang merasa bersalah mulai mengirimkan pesan kepada Agus juga mengirimkan pesan permintaan maaf kepada suaminya.Langsung saja kehadirannya disambut seorang perempuan yang ternyata beda lagi dengan perempuan yang akhir-akhir ini dia temui. Mereka menghabiskan waktu semalaman.Malam yang begitu tenang dan menggairahkan berhasil membuat Agus menjadi sempurna dengan kebahagiaan malam itu.Ratih tidak bisa tidur, dia terus memikirkan suaminya. Diapun membuka jendela kamarnya dan membiarkan udara malam menyapu wajahnya. Dia melihat malam yang tidak sepi masih ada orang-orang yang berlalu lalang.Ratih langsung melihat mobil yang tidak asing, mobil suaminya. Dia yang penasaran memilih untuk turun dan memastikan mobil tersebut. Naila sudah tertidur pulas jadi Ratih pergi sendiri mengeceknya.Benar saja mobil tersebut milik suaminya. Karena penasaran untuk apa suaminya datang ke hotel Athena. Dia langsung menuju resepsionis untuk bertanya. Sayangnya semua data costumer adalah privasi. Meski begitu Ratih tidak kehilangan akal. Dia memberikan uang kepada resepsionis tersebut dan mengisyaratkan kode mata.Ratih berhasil mendapatkan data nomor kamar yang biasa suaminya datangi. Bahkan ini bukan pertama kalinya. Dan ada perempuan di kamar tersebut yang suaminya kunjungi."Duaa ratus lima, dua ratus enam...Tu..juhh" Ratih berjalan mencari kamar 207. Langkahnya kemudian terhenti setelah mendapatkan angka 207. Tidak perlu menunggu lama Ratih langsung mengetuk pintu. Lama Ratih terdiam menunggu jawaban dari ketukannya tetapi tidak ada seorang pun yang membuka pintu. Usaha tidak akan akan mengkhianati hasil inilah kata pepatah yang banyak juga benarnya. Ratih mengetuk pintu berulang kali hingga seseorang membuka pintu. Ratih mulai tidak tenang saat gagang pintu kamar mulai diputar dan pertanyaan tentang suaminya yang sebenarnya akan segera terungkap saat ini juga. Dari tangan yang mulai terlihat meraih sudut pintu dapat ditekankan bahwa dia seorang pria. Apa benar itu suaminya Ratih? Pertanyaan bagaikan gelombang yang benar-benar menyatu membuat Ratih semakin cemas. Tidak lama akhirnya keluar seorang pria tegap dengan wajahnya menakutkan. Matanya memicing tajam tampak rasa tidak nyaman menatap Ratih. Ratih yang merasa situasinya tidak aman langsung
Ibu mertua Ratih menatap lurus kedepan. Meja di hadapannya masih kosong. Seseorang yang dia tunggu belum juga datang. Tidak lama seorang perempuan dengan penampilan sangat mencolok berdiri di hadapannya. "Maaf Tante aku telat karena ada meeting tadi. " ucapnya sembari tersenyum menampakkan gigi gingsulnya. Mertua Ratih langsung berdiri dan menyambut hangat kedatangannya."gak kok, Tante juga baru saja datang. " ucapnya dengan senyum sumbringah. Mereka lalu duduk berhadapan dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan satu sama lain. Sudah cukup lama mereka berdua tidak pernah bertemu hanya lewat telepon ataupun pesan singkat. Perempuan itu begitu cantik dialah Azalea. Sahabat baik Ratih yang mengaku pergi ke luar negeri ternyata sudah satu tahun belakangan sudah ada di Indonesia dan mengembangkan karirnya di bidang fashion dan make up. Dia bahkan tidak punya alasan khusus untuk tidak menemui sahabat baiknya. Hanya enggan dan seolah menyembunyikan tabiat buruk di belakangnya. Sekar
Agus menatap makanan yang istri bawanya, banyak menu kesukaannya. Tetapi entah mengapa dadanya terasa begitu sesak. Dia sendiri tidak tahu sejak kapan cinta dan peduli istrinya begitu membuatnya kesulitan untuk bernafas.Juwita yang melihat bosnya itu nampak lesu segera menghampirinya. Dia sengaja menekuk pinggangnya kedepan dan membuat dadanya sedikit menyentuh punggung Agus."Wah istri Pak, jago masak ya.. " Ucap Juwita dengan terus menempel pada Agus.Agus yang segera paham dengan situasi saat ini, langsung bereaksi cepat dan meminta Juwita mengambilkannya air minum.Tidak ada pilihan lain, Juwita hanya bisa berjalan pergi. Dari belakang Agus bisa menatap wanita yang saat ini menjadi asistennya.Tubuhnya begitu semok, kulit yang putih bersih, rambut coklat yang rapi dan juga lurus, belum lagi pakaian ketat yang menambah sisi menggoda membuat Agus enggan melepas tatapannya.Namun sesaat dia segera sadar kembali karena Juwita adalah adik dari sekertaris dia sebelumnya yang saat ini s
Agus terlihat tidak baik-baik saja, membuat Ratih sangat kaget melihat keadaan suaminya yang sudah terluka. Segera Ratih memapah suaminya ke kamar.Ratih juga dengan cekatan membantu suaminya membersihkan diri, dan menggantikan pakaiannya. Lalu mengobati lukanya."Makasih ya sayang.. " Ucap Agus menatap lembut ke arah istrinya yang masih tidak tenang.Ternyata Agus terluka cukup parah, namun dia sengaja tidak ingin di obati oleh dokter tadi, karena ingin Ratih saja yang mengobati dirinya.Agus hendak menjelaskan tetapi Ratih meminta suaminya itu untuk istirahat saja dan tidak banyak melakukan gerakan tambahan lainnya.Di tempat lain suami Yasmin sangat marah. Dia langsung mengerahkan banyak anak buahnya untuk mencari keberadaan Yasmin dan juga anaknya.Farel dan juga Juwita maupun Agus tidak masuk kerja. Sehingga para bodyguard suami Yasmin tidak menemukan keberadaan mereka.Mereka pun menyusun rencana untuk mencari tahu keluarga Agus. Suami Yasmin menyewa detektif swasta dan akhirnya
Ratih membersihkan rekaman itu satu persatu, sesekali dia terbatuk karena debu yang sudah mengumpul.Setelah itu dia segera membersihkan diri dan hendak tidur. Namun dia terlebih dahulu meraih ponselnya untuk menanyakan kepada suaminya jam berapa akan pulang.Hanya saja pesan dari Ratih tidak juga kunjung di balas oleh suaminya tersebut. Ratih beranggapan bahwa suaminya pasti sedang sibuk. Ia pun memutuskan untuk tidur saja.*****"Seru juga.. " Azalea tersenyum tipis menatap selembar foto yang dia dapatkan dari seseorang.Sedangkan Agus kini terduduk di kamarnya penuh bimbang. Pertemuan tidak terduga dengan Azalea berhasil membuat emosinya tidak stabil.Terlebih dia yang sengaja berusaha masuk dalam hidupnya, membuat dia tidak bisa untuk tidak ingat kenangan mereka dulu."Sial..!!! " Agus mengumpat dan mengacak-ngacak kepalanya sendiri."Bahkan selama apapun perpisahan, jika seorang wanita berbekas di hati seorang pria, selamanya akan tetap mempunyai ruang tersendiri. Dia bisa bilang
Ratih saat ini sibuk membereskan kamar Tasya. Kembali dia teringat dengan semua rekaman yang Tasya kumpulkan. Akhirnya Ratih memberanikan diri membuka satu persatu. Hanya keadaan rumah yang sepi dan terasa asing. Beberapa kali Ratih hanya sibuk mengurus rumah, di marahi mertuanya, di bentak mertuanya, di abaikan Anak-anaknya, juga tidak di pedulikan oleh suaminya. Ternyata semua video ini merekam moment indah dan buruk sekaligus di rumah ini.Lama Ratih menonton hingga tersisa yang terakhir. Ini lebih lama waktunya. Matanya menyala melihat bagaimana suaminya membawa perempuan lain ke dalam rumah mereka. Saat itu Ratih sedang hamil anak kedua mereka. Dan pergi untuk cek up ke rumah sakit. Dia ingat betul bahwa Agus mengatakan ada rapat jadi tidak bisa mengantarkannya.Wanita yang sama, wanita yang dia lihat dalam rekaman di kirimkan oleh Azan. Ratih yang sebenarnya belum menghapusnya pun mencocokan semuanya dan ternyata benar, itu satu orang yang sama. Berarti suaminya sudah lama berse
Yasmin terluka parah, tubuhnya benar-benar lemas dan tidak punya kekuatan apapun untuk melanjutkan hidup. Kehadiran Salsa yang tiba-tiba datang bersama Ibnu. Berhasil membuat Yasmin membuka matanya pelan.Hanya saja kali ini putrinya menatap ibunya itu dengan tatapan yang tidak bisa Yasmin terjemahkan sendiri. Sedangkan Ibnu berlalu pergi meninggalkan ibu dan anak itu berbagi cerita.Salsa bercerita dia baru saja pulang setelah seharian bersama ayahnya. Dia membentak ibunya yang selalu mengatakan ayahnya yang salah. Tetapi ternyata ibunya lah yang telah menyakiti ayahnya lebih dulu, dan anak kecil itu menganggap ibunya adalah penyebab utamanya dan dia pantas mendapatkan itu.Tak segan-segan Salsa meminta ibunya untuk berubah. Dia tidak akan mau menemui ibunya lagi, tidak mau bertobat. Baginya ibunya tetaplah orang yang penting tapi dia juga tidak mau melihat ayahnya terluka sendirian.Sebelum meninggalkan Yasmin, Salsa menyatakan bahwa dia tahu semuanya. Dia tau apa yang ibu dan om Ag
Keluarga Ratih kembali menjadi keluarga harmonis dambaan banyak orang. Tetapi tidak dengan Ratih. Dia kembali menemukan gelagat aneh suaminya.Mungkin benar, bahwa akan sangat sulit mengubah sifat orang lain. Apalagi itu tentang perselingkuhan. Begitu besar effect yang tertanam di hati seseorang.Semua dugaan Ratih ternyata di perkuat, saat Ratih pergi berbelanja di supermarket. Secara tidak sengaja Ratih melihat suaminya bersama seorang wanita.Namun Ratih tidak melihat wajahnya dan mereka pergi bersama dengan posisi tangan Agus merangkul pinggang wanita itu.Sepulangnya Agus kerumah, hari itu juga Ratih langsung memarahi suaminya dengan penuh emosi. Agus yang diam membuat Ratih semakin marah dan yakin suaminya sudah berselingkuh darinya lagi.Ratih pun langsung membawa Arman pergi, dia pergi ke rumah Naila untuk menghindari suaminya. Naila juga cukup senang dengan kehadiran Ratih karena suaminya yang sedang tugas di luar kota.Jadi semenjak menikah, Naila berhenti bekerja. Dia hanya
Arman yang panik langsung mencari ibunya kemana-mana juga meminta bantuan pada petugas rumah sakit. Hanya saja lama mereka mencari tidak juga kunjung di temukan.Saat di cek pada kamera CCTV ada dua orang pria misterius yang membawa Ratih pergi. Arman langsung menghubungi Ayahnya untuk meminta bantuan.Tidak lama Agus pun datang yang bersamaan dengan kedatangan Kevin juga saat itu.Agus yang penuh tanya melihat keberadaan Kevin pun berekspresi tidak nyaman yang segera dipahami oleh Kevin dan menjelaskan bahwa dia adalah sahabat baik Ratih."Entah sejak kapan istriku punya banyak pria di sisinya. " Sindir Agus dengan senyum liciknya.Mendengar itu Kevin pun membela dengan bilang "harusnya Ratih yang mengatakan hal tersebut pada Agus.. " Lalu berlalu pergi mendekati Arman yang duduk sendirian.Polisi juga sudah datang dan segera membantu mencari keberadaan Ratih. Meskipun begitu tiga hari berlalu begitu cepat tidak ada juga perkembangan apapun keberadaan Ratih.****Di rumah Naila, ada
Keluarga Ratih kembali menjadi keluarga harmonis dambaan banyak orang. Tetapi tidak dengan Ratih. Dia kembali menemukan gelagat aneh suaminya.Mungkin benar, bahwa akan sangat sulit mengubah sifat orang lain. Apalagi itu tentang perselingkuhan. Begitu besar effect yang tertanam di hati seseorang.Semua dugaan Ratih ternyata di perkuat, saat Ratih pergi berbelanja di supermarket. Secara tidak sengaja Ratih melihat suaminya bersama seorang wanita.Namun Ratih tidak melihat wajahnya dan mereka pergi bersama dengan posisi tangan Agus merangkul pinggang wanita itu.Sepulangnya Agus kerumah, hari itu juga Ratih langsung memarahi suaminya dengan penuh emosi. Agus yang diam membuat Ratih semakin marah dan yakin suaminya sudah berselingkuh darinya lagi.Ratih pun langsung membawa Arman pergi, dia pergi ke rumah Naila untuk menghindari suaminya. Naila juga cukup senang dengan kehadiran Ratih karena suaminya yang sedang tugas di luar kota.Jadi semenjak menikah, Naila berhenti bekerja. Dia hanya
Yasmin terluka parah, tubuhnya benar-benar lemas dan tidak punya kekuatan apapun untuk melanjutkan hidup. Kehadiran Salsa yang tiba-tiba datang bersama Ibnu. Berhasil membuat Yasmin membuka matanya pelan.Hanya saja kali ini putrinya menatap ibunya itu dengan tatapan yang tidak bisa Yasmin terjemahkan sendiri. Sedangkan Ibnu berlalu pergi meninggalkan ibu dan anak itu berbagi cerita.Salsa bercerita dia baru saja pulang setelah seharian bersama ayahnya. Dia membentak ibunya yang selalu mengatakan ayahnya yang salah. Tetapi ternyata ibunya lah yang telah menyakiti ayahnya lebih dulu, dan anak kecil itu menganggap ibunya adalah penyebab utamanya dan dia pantas mendapatkan itu.Tak segan-segan Salsa meminta ibunya untuk berubah. Dia tidak akan mau menemui ibunya lagi, tidak mau bertobat. Baginya ibunya tetaplah orang yang penting tapi dia juga tidak mau melihat ayahnya terluka sendirian.Sebelum meninggalkan Yasmin, Salsa menyatakan bahwa dia tahu semuanya. Dia tau apa yang ibu dan om Ag
Ratih saat ini sibuk membereskan kamar Tasya. Kembali dia teringat dengan semua rekaman yang Tasya kumpulkan. Akhirnya Ratih memberanikan diri membuka satu persatu. Hanya keadaan rumah yang sepi dan terasa asing. Beberapa kali Ratih hanya sibuk mengurus rumah, di marahi mertuanya, di bentak mertuanya, di abaikan Anak-anaknya, juga tidak di pedulikan oleh suaminya. Ternyata semua video ini merekam moment indah dan buruk sekaligus di rumah ini.Lama Ratih menonton hingga tersisa yang terakhir. Ini lebih lama waktunya. Matanya menyala melihat bagaimana suaminya membawa perempuan lain ke dalam rumah mereka. Saat itu Ratih sedang hamil anak kedua mereka. Dan pergi untuk cek up ke rumah sakit. Dia ingat betul bahwa Agus mengatakan ada rapat jadi tidak bisa mengantarkannya.Wanita yang sama, wanita yang dia lihat dalam rekaman di kirimkan oleh Azan. Ratih yang sebenarnya belum menghapusnya pun mencocokan semuanya dan ternyata benar, itu satu orang yang sama. Berarti suaminya sudah lama berse
Ratih membersihkan rekaman itu satu persatu, sesekali dia terbatuk karena debu yang sudah mengumpul.Setelah itu dia segera membersihkan diri dan hendak tidur. Namun dia terlebih dahulu meraih ponselnya untuk menanyakan kepada suaminya jam berapa akan pulang.Hanya saja pesan dari Ratih tidak juga kunjung di balas oleh suaminya tersebut. Ratih beranggapan bahwa suaminya pasti sedang sibuk. Ia pun memutuskan untuk tidur saja.*****"Seru juga.. " Azalea tersenyum tipis menatap selembar foto yang dia dapatkan dari seseorang.Sedangkan Agus kini terduduk di kamarnya penuh bimbang. Pertemuan tidak terduga dengan Azalea berhasil membuat emosinya tidak stabil.Terlebih dia yang sengaja berusaha masuk dalam hidupnya, membuat dia tidak bisa untuk tidak ingat kenangan mereka dulu."Sial..!!! " Agus mengumpat dan mengacak-ngacak kepalanya sendiri."Bahkan selama apapun perpisahan, jika seorang wanita berbekas di hati seorang pria, selamanya akan tetap mempunyai ruang tersendiri. Dia bisa bilang
Agus terlihat tidak baik-baik saja, membuat Ratih sangat kaget melihat keadaan suaminya yang sudah terluka. Segera Ratih memapah suaminya ke kamar.Ratih juga dengan cekatan membantu suaminya membersihkan diri, dan menggantikan pakaiannya. Lalu mengobati lukanya."Makasih ya sayang.. " Ucap Agus menatap lembut ke arah istrinya yang masih tidak tenang.Ternyata Agus terluka cukup parah, namun dia sengaja tidak ingin di obati oleh dokter tadi, karena ingin Ratih saja yang mengobati dirinya.Agus hendak menjelaskan tetapi Ratih meminta suaminya itu untuk istirahat saja dan tidak banyak melakukan gerakan tambahan lainnya.Di tempat lain suami Yasmin sangat marah. Dia langsung mengerahkan banyak anak buahnya untuk mencari keberadaan Yasmin dan juga anaknya.Farel dan juga Juwita maupun Agus tidak masuk kerja. Sehingga para bodyguard suami Yasmin tidak menemukan keberadaan mereka.Mereka pun menyusun rencana untuk mencari tahu keluarga Agus. Suami Yasmin menyewa detektif swasta dan akhirnya
Agus menatap makanan yang istri bawanya, banyak menu kesukaannya. Tetapi entah mengapa dadanya terasa begitu sesak. Dia sendiri tidak tahu sejak kapan cinta dan peduli istrinya begitu membuatnya kesulitan untuk bernafas.Juwita yang melihat bosnya itu nampak lesu segera menghampirinya. Dia sengaja menekuk pinggangnya kedepan dan membuat dadanya sedikit menyentuh punggung Agus."Wah istri Pak, jago masak ya.. " Ucap Juwita dengan terus menempel pada Agus.Agus yang segera paham dengan situasi saat ini, langsung bereaksi cepat dan meminta Juwita mengambilkannya air minum.Tidak ada pilihan lain, Juwita hanya bisa berjalan pergi. Dari belakang Agus bisa menatap wanita yang saat ini menjadi asistennya.Tubuhnya begitu semok, kulit yang putih bersih, rambut coklat yang rapi dan juga lurus, belum lagi pakaian ketat yang menambah sisi menggoda membuat Agus enggan melepas tatapannya.Namun sesaat dia segera sadar kembali karena Juwita adalah adik dari sekertaris dia sebelumnya yang saat ini s
Ibu mertua Ratih menatap lurus kedepan. Meja di hadapannya masih kosong. Seseorang yang dia tunggu belum juga datang. Tidak lama seorang perempuan dengan penampilan sangat mencolok berdiri di hadapannya. "Maaf Tante aku telat karena ada meeting tadi. " ucapnya sembari tersenyum menampakkan gigi gingsulnya. Mertua Ratih langsung berdiri dan menyambut hangat kedatangannya."gak kok, Tante juga baru saja datang. " ucapnya dengan senyum sumbringah. Mereka lalu duduk berhadapan dengan perasaan yang tidak bisa di jelaskan satu sama lain. Sudah cukup lama mereka berdua tidak pernah bertemu hanya lewat telepon ataupun pesan singkat. Perempuan itu begitu cantik dialah Azalea. Sahabat baik Ratih yang mengaku pergi ke luar negeri ternyata sudah satu tahun belakangan sudah ada di Indonesia dan mengembangkan karirnya di bidang fashion dan make up. Dia bahkan tidak punya alasan khusus untuk tidak menemui sahabat baiknya. Hanya enggan dan seolah menyembunyikan tabiat buruk di belakangnya. Sekar
"Duaa ratus lima, dua ratus enam...Tu..juhh" Ratih berjalan mencari kamar 207. Langkahnya kemudian terhenti setelah mendapatkan angka 207. Tidak perlu menunggu lama Ratih langsung mengetuk pintu. Lama Ratih terdiam menunggu jawaban dari ketukannya tetapi tidak ada seorang pun yang membuka pintu. Usaha tidak akan akan mengkhianati hasil inilah kata pepatah yang banyak juga benarnya. Ratih mengetuk pintu berulang kali hingga seseorang membuka pintu. Ratih mulai tidak tenang saat gagang pintu kamar mulai diputar dan pertanyaan tentang suaminya yang sebenarnya akan segera terungkap saat ini juga. Dari tangan yang mulai terlihat meraih sudut pintu dapat ditekankan bahwa dia seorang pria. Apa benar itu suaminya Ratih? Pertanyaan bagaikan gelombang yang benar-benar menyatu membuat Ratih semakin cemas. Tidak lama akhirnya keluar seorang pria tegap dengan wajahnya menakutkan. Matanya memicing tajam tampak rasa tidak nyaman menatap Ratih. Ratih yang merasa situasinya tidak aman langsung