Home / Romansa / Gairah Panas Tuan Arion / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Gairah Panas Tuan Arion: Chapter 251 - Chapter 260

279 Chapters

Bab 251 | Sabotase

Naina duduk di apartemen Rafael yang mewah, dikelilingi oleh perabotan minimalis namun elegan. Ia segera meminta Beta untuk melumpuhkan CCTV di dalam ruangan tersebut. Dengan earphone terpasang, Naina berkomunikasi dengan Beta, "Kak Beta, pastikan semua kamera mati. Aku akan mulai sekarang."Beta mengkonfirmasi, "Semua aman, Naina. Silakan lanjutkan."Naina cepat-cepat menancapkan USB ke laptop Rafael yang terkunci dengan password. Dalam hitungan detik, Beta berhasil mengendalikan laptop dari jarak jauh. "Ok Kak, semua akses sudah terbuka!" serunya pelan, berusaha tidak menarik perhatian.Sambil Beta sibuk dengan laptop Rafael, Naina mulai melihat-lihat dokumen yang selalu dibawa oleh Dante. Semua file tersebut berisikan data-data Arion dan keluarganya. "Hah... Mr. B pasti akan sangat murka melihat ini!" gumamnya sambil memotret dokumen-dokumen tersebut dan mengirimkannya ke Alpha.Setelah memastikan tidak ada yang terlewatkan, Naina menemukan sebuah laci terkunci di meja kerja Rafael
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 252 | Mangsa

'Silahkan baca ulang ya sayang-sayang aku, maaf sempat salah pindahkan file'Dante mengambil satu lembar kertas yang berisikan profil model tersebut, “Namanya Tasya.”Rafael mengernyitkan kening, “Tasya?” tanyanya.Dante pun menjelaskan siapa itu Tasya, dan bagaimana model bernama Tasya sempat memiliki skandal bersama Arion, di kabarkan jika Arion dan Tasya merupakan sepasang kekasih. Tetapi di saat yang sama Tasya juga terlihat bersama Raul.Dan di Paris, Raul sempat terlihat berdansa di club miliknya bersama wanita yang saat ini menjadi istri dari Arion. Rafael mencerna semua informasi yang diberikan oleh Dante. Ia merasakan ada keterkaitan antara semua kejadian ini, namun belum bisa memahaminya sepenuhnya. Rafael mengernyitkan kening, berusaha merangkai potongan puzzle tersebut dalam pikirannya.Dante melanjutkan penjelasannya, "Ada kemungkinan besar bahwa skandal antara Tasya dan Raul adalah alasan utama mengapa Raul diincar. Ini terlihat seperti motif yang kuat, namun masih banya
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 253 | (21+) Memainkan Perasaan

Naina melanjutkan dengan menggosok punggung Rafael dengan gerakan menggoda, dengan sengaja memanaskan mesin pria di depannya ini. Rafael merasakan sentuhan Naina semakin menggoda, napasnya mulai berat dan pandangannya semakin tajam menatap wanita itu.Naina berbisik di telinga Rafael, "Anda terlihat tegang, Tuan muda," sambil menggigit lembut telinga Rafael, memancing reaksi lebih darinya."Shit!" Rafael mengumpat, dan langsung menarik tangan Naina, membuat tubuh Naina terhempas ke depan, di pangkuan Rafael. Membuat riak air keluar dari dalam bathtub.Tangan Rafael yang kasar namun penuh gairah menarik Naina, menimbulkan keintiman yang tak terelakkan. Pancaran lampu dari kamar mandi yang berlapis marmer mewah menambah suasana erotis dan intim.“Tu-tuan...” kaget Naina yang tentu saja memasang wajah terkejutnya saat pipinya tengah di cengkram oleh Rafael.Rafael menatap tajam ke arah Naina dan berkata, “Apa kau menggodaku sejak tadi?”Naina menggeleng pelan, “Aku tidak bermaksud Tuan,”
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 254 | Berhasil

Naina membuka matanya, ia terkejut tidak melihat Rafael di tempat tidur. “Apa dia sudah pergi ke laboratorium?” gumamnya dalam hati.Buru-buru, ia turun dari tempat tidur menuju pintu.Suara pintu berbunyi dengan cukup keras, "Krek!".Betapa terkejutnya ia saat melihat Rafael ada di depannya masih dengan celana ketat olahraga miliknya. Pria itu menaikkan satu alisnya, “Kau sudah bangun?” tanya Rafael kepada Naina.“Ah iya, Tuan,” jawab Naina dengan sedikit gugup.“Hmm, baguslah... Bersiaplah, 30 menit lagi Dante akan menjemput.” Rafael berlalu masuk ke kamarnya.Naina kebingungan, “Ya?” tanyanya dengan suara pelan.Rafael menoleh sesaat dan berkata, “Tinggal 29 menit lagi, bergegaslah.”Naina seketika tersenyum semringah dan langsung meluncur ke arah Rafael.Ia sedikit berjinjit dan memberikan ciuman ringan di pipi Rafael, “Terima kasih, Tuan muda,” ucapnya sebelum berlari kecil kembali ke kamarnya.Rafael tertegun dan terdiam mendapatkan ciuman tiba-tiba dari Naina. Senyuman kecil mu
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

BAb 255 | Suami Yang Absurd

Pagi itu, Emily bangun dengan semangat baru. "Sayang, aku sudah siapkan air mandi kamu ya, aku turun buat sarapan dulu ya?" serunya dengan penuh semangat.Arion yang masih setengah tertidur tersenyum dan mengecup kening Emily, "Terima kasih sayang."Emily melangkah ringan menuju pintu, berjalan keluar kamar dan turun menggunakan lift ke lantai dasar. Dengan hanya mengenakan tanktop dan hot pants berwarna khaki, ia terlihat santai dan nyaman. Rambut panjangnya ia ikat asal ke atas, menciptakan kesan casual namun tetap menarik.Setibanya di dapur, Emily mencuci tangan di wastafel, menikmati sensasi air dingin yang menyegarkan. Ia menuju kulkas dan mengambil beberapa bahan masakan. Hari ini, ia memutuskan untuk membuat sarapan yang sederhana namun lezat, beef sandwich dengan sayuran organik, serta segelas oat milk.Emily mengambil selembar roti gandum dan meletakkannya di atas talenan. Ia kemudian mengoleskan mentega tipis-tipis di kedua sisi roti sebelum memanggangnya di atas pan. Semen
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

Bab 256 | Hadiah Kecil

Emily melihat ke luar jendela mobil, memperhatikan jalanan yang mereka lewati. Ia mengerutkan keningnya, merasa ada yang aneh. "Sayang, ini ‘kan bukan arah ke Orion?" tanyanya dengan kebingungan.Arion tertawa kecil, mencubit gemas pipi Emily. "Iya sayang," jawabnya sambil menaikkan tangan yang sedari tadi menggenggam tangan Emily, lalu memberikan kecupan di punggung tangan istrinya.Emily merasa ada sesuatu yang dirahasiakan oleh sang suami, namun ia memilih untuk menikmati momen tersebut dan memercayai Arion. Mereka terus melaju melalui jalanan yang lumayan padat kendaraan, ia melihat bangunan-bangunan modern yang mereka lewati, perlahan ia mulai merasa familiar dan tersenyum kecil, paham ke mana Arion membawanya.Tidak lama kemudian mereka tiba di sebuah gedung yang begitu megah dan indah. Gedung itu tidak lain adalah proyek AE Building, sebuah supermall dan apartemen yang memiliki eksterior full kaca, mencerminkan kemewahan dan modernitas. Di mana proyek ini di emban penuh di bawa
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 257 | Boneka

Naina melangkah masuk ke dalam laboratorium dengan Rafael di sisinya, terpesona oleh luasnya tempat itu. Mata Naina dengan cepat memindai ruangan, memperhatikan detail-detail yang mencolok. Namun, ia tetap menjaga sikap tenang dan tidak mencolok, bersikap seperti perawat yang polos dan tidak tertarik pada hal-hal di sekitarnya.Naina duduk di salah satu sudut ruangan serba putih dan terang itu. Ia diberikan tempat duduk dan dilarang keras untuk berjalan ke luar tanpa pengawasan. Dia memperhatikan dengan cermat, berusaha menyerap sebanyak mungkin informasi tanpa menarik perhatian.Ketika Rafael masuk ke dalam tabung pemeriksaan, Naina memperhatikan bagaimana para asisten Profesor Graaf bekerja dengan cekatan. Kamera tersembunyi di anting-antingnya merekam setiap detail, mulai dari prosedur pemeriksaan hingga instrumen yang digunakan.Beberapa saat kemudian, Rafael keluar dari tabung pemeriksaan. Para asisten Profesor Graaf membantu melepaskan semua perekat yang menempel di tubuh Rafael
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 258 | Terungkap

Naina hanya berpura-pura pingsan sejak awal, ketika ia dan Rafael dibius oleh orang-orang yang tak diduganya. Saat tubuhnya diangkat dan dipindahkan ke atas tempat tidur, Naina tetap berusaha tenang dan waspada, mencoba menangkap setiap detail percakapan yang terjadi.Fabio, ayah Rafael, terlihat sangat marah dan jijik melihat Naina. "Sial! Aku tidak sangka jika perawat jalang ini mengikuti Rafael! Seharusnya aku menjadikan dia makanan untuk Shadow!" serunya dengan nada penuh kebencian, sementara ia duduk di kursi dengan sikap angkuh dan arogan.Naina mengepalkan tangannya di balik punggung, menahan amarah yang bergejolak dalam dirinya. Ia tahu bahwa Fabio merencanakan sesuatu yang buruk, tetapi ia memutuskan untuk tetap berpura-pura pingsan demi keselamatannya sendiri dan Rafael.Tiba-tiba, terdengar langkah kaki lain memasuki ruangan. "Kenapa kau sangat tergesa-gesa Fabio?" tanya suara yang tak lain adalah Profesor Graaf, rekan kerja Fabio.Fabio berdecih kesal, "Dia sudah bertindak
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 259 | Fakta Menyakitkan

Kamar Rafael yang tadinya ramai kini terasa sepi dan mencekam saat seorang asisten Profesor Graaf menyuntikkan sesuatu di tubuh Rafael. Suara langkah kaki beberapa orang terdengar samar, menghilang ke luar ruangan, diikuti oleh suara derit pintu yang ditutup rapat.“Kalian keluarlah, biarkan dua orang yang berjaga di luar!” titah Profesor Graaf kepada para asisten dan pengawalnya. Ia menoleh ke arah Fabio, alisnya menekuk tajam, dan berkata, "Lakukan sesuka hatimu pada perempuan itu! Tapi ingat jangan sampai melukai Rafael!" Kemudian mengambil tempat di salah satu kursi dan duduk dengan tenang.Fabio menyeringai puas, matanya berkilat licik. “Dengan senang hati,” jawabnya sambil mendekati Naina yang masih berpura-pura pingsan di atas ranjang.Naina menajamkan telinganya, berusaha menangkap setiap suara. "Apa aku harus membuka mataku dan melihat situasi saat ini," gumam Naina dalam hati, namun gumamannya terhenti saat ia mendengar suara derit kursi dan langkah kaki mendekat. Ia dapat m
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Bab 260 | Aksi Naina

Fabio membelalakkan matanya saat mendapati tatapan tajam dari Naina. “Bukannya kau pingsan!” seru Fabio.Naina tersenyum smirk, tatapannya penuh kebencian dan determinasi. "Kau terlalu meremehkanku, Tua bangka!" jawabnya dengan nada dingin.Fabio tampak terkejut, mulutnya terbuka lebar. Di belakangnya, Profesor Graaf juga terlihat kebingungan."Ini tidak mungkin!" teriaknya, matanya membelalak saat melihat Naina berdiri tegak. Rafael, yang masih terbaring di kursi, juga tampak tak percaya."Naina, apa yang kau lakukan?" suaranya bergetar.Tanpa menunggu jawaban, Naina melompat ke depan dan dengan gerakan cepat menendang perut Fabio. "Buk!" Suara hantaman keras terdengar begitu cepat. Fabio terjengkang ke belakang, meringis kesakitan sambil memegang perutnya. “Ugh! Kau wanita jalang! Panggil penjaga!” teriak Fabio dengan marah.Naina tersenyum sinis lalu berdiri dengan penuh percaya diri. "Kau pikir aku akan membiarkanmu melakukan ini?" tantangnya.Profesor Graaf yang panik segera berd
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more
PREV
1
...
232425262728
DMCA.com Protection Status