Kania tertegun mendengar ucapan Sean. Sean memang memberikan pilihan yang baik untuknya, namun ia merasa ragu. Belum tentu jika Kania pergi ke London, Leonard mau menemuinya lagi. Ia sudah terlalu banyak kecewa, ia tidak inginsl semakin kecewa lagi.Kania menghela nafasnya, "Aku tahu ini penting bagimu Sean, tapi izinkan aku memikirkannya lagi." balas KaniaSean menghela nafasnya panjang mendengar ucapan Kania, "Baiklah jika kau berkata seperti itu, mau bagaimana lagi."Kania kemudian bangkit berdiri, "Aku akan mengabarimu secepatnya nanti."Sean mengangguk kecil, "Baiklah.""Sepertinya Devan sudah menyelesaikan puzzlenya, aku akan kembali pada Devan."Kania segera bergerak keluar dari ruang kerja Sean. Benar seperti dugaannya, puzzlenya memang sudah selesai."Sudah selesai, Nak?" Tanya Kania."Sudah Ma. Lihat bagus kan?"Kania mengangguk melihat hasil kerja Devan, "Kalau begitu ayo kita pulang."Devan balas mengangguk, ia menatap ke arah Catherine, "Nek, Devan pulang dulu.""Iya Say
Read more