Home / Romansa / Menjadi Candu Guruku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Menjadi Candu Guruku: Chapter 61 - Chapter 70

131 Chapters

Jangan Pernah Tinggalkan Aku Lagi

Ricky yang sudah kepanasan karena ulahnya sendiri, sempat bergulat dengan akal sehatnya. Tubuhnya memang sudah berada di atas tubuh Melanie, tapi Ricky hanya diam saja, dan tidak melakukan apa pun.  Di bawah tubuhnya, Melanie menatap bingung padanya. Sahabat Joana itu pun nampak sedang melawan gejolak yang kadung dia rasakan akibat ulah sang kekasih. Melanie menggigit bibir bawah, seperti menahan sesuatu.  Salah satu tangan Ricky yang tadi menumpu tubuh, bergerak menyusuri bagian dada sang kekasih, tempat favoritnya selama ini. Dia remas pelan dada itu, sama seperti tadi. Melanie semakin kuat menggigit bibir bawahnya, sementara Ricky menggeleng kuat mencoba menguasai diri.  "Sejujurnya, aku tidak tahan lagi, Melanie Sayang. Aku ... aku menginginkan lebih dari ini." Melanie terdiam, meski dalam hati membenarkan. Dia pun menginginkan sang kekasih menjamahnya lebih dari sekadar sentuhan.
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Masih Bisa Merebutnya

Hari berganti. Joana masih setia menemani sang suami. Mulai dari membuka mata di pagi hari hingga larut malam menyapa. Joana begitu telaten merawat sang suami meski dia melakukan belum dengan segenap hati dan Andreas memakluminya.   Pagi ini, Joana pamit karena hendak mengambil raport di sekolah. Meski berat, Andreas akhirnya mengizinkan. Namun, dia memberikan syarat macam-macam.   "Janji, ya, Sayang. Jangan dekat-dekat dengan Pak Jordy. Apalagi sama pelatih bela diri kamu itu. Aku tidak suka, Sayang. Aku cemburu," kata Andreas seraya menatap manik indah istrinya. Dia genggam erat tangan sang istri, seolah Andreas takut jika Joana tidak akan kembali lagi padanya.   "Istrimu hanya mau pergi ke sekolah, Andre. Kenapa kamu jadi seposesif itu?" Sang ibu yang baru datang dan sedang menyiapkan sarapan untuk mereka semua, menegur putranya   "Tahu, tuh, Bang Andre. Posesifnya telat," kata Joana sambil melepa
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Jangan Menuruti Hawa Nafsu

Usai mengambil raport, Joana menyempatkan mampir terlebih dahulu ke kediaman sang paman. Sebab, tadi pamannya berpesan agar dia datang ke rumah. Ada hal penting yang akan dibicarakan oleh paman dan bibinya, yaitu mengenai hubungan Ricky dan sang sahabat. Sepanjang perjalanan menuju rumah sang paman, Joana bertanya-tanya dalam hati. Ada hal serius apakah hingga paman dan bibinya memanggil Joana. Mungkinkah Ricky dan Melanie sudah berbuat yang terlalu jauh? "Tidak-tidak! Tidak mungkin! Aku tahu siapa Ricky. Dia pasti akan menjaga orang yang disayang. Ricky tidak akan menyakiti Melanie." Joana menggeleng kuat, mengusir pikiran buruk yang sempat singgah di benaknya. Wanita belia itu meminta pada sopir taksi yang membawanya agar menambah laju kendaraan. Rasanya, dia sudah tidak sabar ingin segera sampai di kediaman sang paman, dan mengetahui apa yang telah terjadi. Selain itu, Joana juga ingin segera samp
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bulan Madu ke Negeri Antah Berantah

Setelah berbincang sebentar dengan Ricky dari hati ke hati, Joana pamit untuk kembali ke rumah sakit. Atas perintah sang bibi, Joana lalu diantarkan oleh saudara sepupunya yang sedang galau tersebut. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Ricky nampak tidak bersemangat karena mimpinya untuk bisa menikah dengan sang kekasih dalam waktu dekat, belum mendapatkan lampu hijau dari orang tua. "Apa yang dikatakan paman dan bibi benar, Rick. Pikirkan dulu matang-matang. Jangan sampai kamu menyesal nantinya," kata Joana, mengurai keheningan yang sedari keluar dari gerbang kediaman sang paman, tercipta. "Seperti aku, Rick. Awalnya, aku ngebayangin yang indah-indah jika sudah menikah dengan pria yang aku cinta, tapi nyatanya apa?" "Kisah kita beda, Jo! Kami saling cinta," sergah Ricky. "Benar, Rick, memang beda. Tapi maksudku, jika sudah menikah itu beda sama yang masih pacaran. Kalau masih pacaran kayak kali
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Akan Kubuktikan

Hari ini Andreas sudah diperbolehkan pulang. Guru muda itu mengajak sang istri untuk pulang ke unit miliknya, meski sang ibu sudah menawarkan agar Andreas dan Joana pulang ke rumah saja. Tujuan Bu Martha, supaya beliau dapat ikut membantu sang menantu merawat Andreas yang masih dalam masa pemulihan.   Pak Bernardus juga sudah menawarkan, bagaimana jika mereka berdua pulang ke kediamannya. Di sana, banyak yang bisa membantu Joana. Selain beliau sendiri dan sang istri, Ricky dan kedua adik perempuannya, kepala sekolah itu juga memiliki beberapa asisten rumah tangga yang bisa membantu sang keponakan. Namun, baik Joana maupun Andreas menolak sehingga mau tak mau, Bu Martha maupun Pak Bernardus membiarkan saja keinginan mereka berdua.   Ricky, lah, yang sore ini mendapat perintah dari sang papa untuk mengantar Joana dan Andreas pulang. Sebelum berangkat dari rumah sakit, kepala sekolah itu terus mewanti-wanti pada sang putra agar segera pulang, d
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Terima Kasih Telah Menerimaku

Joana mulai membiasakan diri, hidup berdua di bawah satu atap bersama suaminya. Meski canggung, tapi dia berusaha untuk bersikap biasa. Dia mulai menjalankan peran kembali sebagai seorang istri, istri dalam artian yang sesungguhnya. Tidak seperti beberapa bulan lalu, yaitu istri yang tak pernah dianggap oleh suaminya. Selama lebih dari seminggu ini, setiap gerik Joana, senantiasa mendapatkan perhatian dari Andreas. Hal itu bukannya membuat Joana nyaman, tapi malah semakin sungkan. Andai Andreas melakukannya ketika di awal mereka menikah, Joana pasti akan sangat senang. Kini, semuanya telah berbeda. Getaran itu mungkin masih ada, tapi hanya sedikit yang tersisa. Bahkan, rasa engganlah yang sekarang merajai hati Joana. 'Bang Andre kenapa, sih. Lihatin mulu dari tadi,' gerutu Joana dalam hati ketika dia sedang membersihkan wajah, sebelum tidur. "Jo udah ngantuk, Bang. Jo mau tidur," kata Joana, setelah
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Mengambil Hakku di Dalam Mobil

Waktu terus berlalu. Libur sekolah pun telah usai dan mereka berdua harus kembali beraktifitas seperti biasa. Andreas pun sudah sehat meski belum seratus persen dan guru matematika itu bersikukuh hendak mulai berangkat ke sekolah untuk mengajar. Hubungan mereka berdua pun terlihat semakin dekat. Apalagi setelah momen ciuman pertama kala itu, Andreas semakin berani mendekat, dan lebih intim pada istrinya. Meskipun keintiman itu hanya sebatas pelukan dan penyatuan bibir saja. Namun, hal itu sudah sangat membuat Andreas bahagia. Kesabaran dan kesungguhan Andreas, lama-lama membuat Joana mulai merasa nyaman dengan kebersamaan mereka berdua. Wanita belia itu mulai enjoy dan tidak lagi terlihat canggung. Ya, meskipun senyum yang ditampilkan Joana belum kembali sepenuhnya seperti dahulu. Setidaknya, usaha Andreas tidaklah sia-sia. "Kita sarapan sepiring berdua aja, ya, Sayang, untuk menghemat waktu," kata Andreas setelah meliha
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Pesan dari Suami

"Ya, Tuhan. Tolonglah hamba-Mu ini!"  Andreas meraup wajah dengan kedua tangan. Pria muda itu terlihat frustrasi karena tidak mungkin dia melakukan hubungan bersama sang istri saat ini, tapi Joana terus saja mencoba menggoyahkan pendiriannya. Ya. Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Joana terus saja menggoda suaminya. Tangan Joana yang melingkar di lengan kiri sang suami dan dengan sengaja menempelkan dada montoknya, semakin membuat Andreas tidak dapat berkonsentrasi dengan kemudi. "Sayang. Aku lagi nyetir, nih. Jangan nakal, dong!" protes Andreas seraya mencubit dengan gemas pipi istrinya. "Baiklah, Bang. Tapi jam istirahat nanti, Jo boleh 'kan ke ruangan Abang?" "Tentu boleh, Sayang. Apa, sih, yang enggak buat kamu. Pintu ruanganku selalu terbuka untukmu, Sayang." Andreas sekali lagi mencubit sang istri, kali ini bagian dadanya. Hal itu membuat Joana c
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Menyelamatkan Harga Diri Suami

Tanpa berpamitan pada sang sahabat, Joana segera berlari keluar dari kelas. Dia juga tidak peduli dan tidak menyapa, ketika berpapasan dengan guru yang akan mengajar di kelasnya. Fokus Joana kini, hanya pada suaminya. "Ya, Tuhan. Tolong, selamatkan Bang Andre. Jangan sampai dia kenapa-napa," gumam Joana, sambil terus berlari. Pesan dari sang suami, kembali melintas di benaknya. [Cepatlah kemari, Sayang. Aku butuh kamu. Aku sudah tidak tahan] Begitu tiba di depan ruangan Andreas, Joana langsung membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Betapa terkejut Joana ketika mendapati sang suami sudah membuka kemeja bagian atas dengan wajah kepanasan bak kepiting rebus. Suaminya itu nampak mondar-mandir dengan gelisah dan sesekali mengibas-ibaskan tangan di depan wajah.  "Abang kenapa?" Joana menghambur, meneliti keadaan suaminya.  Melihat sang istri dat
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Siswi Pezina

Setelah menciumi seluruh wajah sang istri sambil membisikkan kata-kata maaf berulang kali, Andreas yang kelelahan tertidur di kursi kerjanya. Sementara Joana masih tergolek lemas di atas meja kerja sang suami dengan kondisi tubuh yang terasa remuk redam. Setelah beberapa saat terdiam, Joana menghela napas berat lalu perlahan beranjak. Wanita belia itu sejenak tertegun, melihat kondisi tubuhnya yang penuh dengan tanda cinta dari suaminya. Peluh, bercampur dengan air kenikmatan, serta bercak darah yang masih agak basah, terlihat menempel di sekitar area intinya. Joana tersenyum kemudian. "Bukan malam pertama yang indah, tapi hari pertama yang bersejarah," gumamnya lalu menggeleng-gelengkan kepal, mengingat betapa brutalnya sang suami. Joana lalu mengambil tisu dan membersihkan sekitar area intinya. Dia juga membersihkan junior sang suami yang sudah kembali jinak. Perlahan, Joana menutupi bagian bawah tubuh suaminya dengan
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status