All Chapters of Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku: Chapter 281 - Chapter 290

296 Chapters

Bab 274 - Ulah Eric Gray?

"Apa yang terjadi ...."Verena berpegang erat pada tepi wastafel hingga buku-buku jarinya memutih. Sebab tubuhnya sekarang mulai limbung."Permisi. Apa kamu baik-baik saja?"Verena mendengar salah satu pengunjung kamar mandi bertanya dan ia mengangguk, semata-mata karena ia sendiri tidak bisa menjelaskan apa yang sedang terjadi pada dirinya."Wajahmu pucat." Gadis itu kembali berkomentar. Lalu ia mengeluarkan beberapa jenis pil dari dalam tasnya. "Jika ... kamu sedang datang bulan dan merasa tidak nyaman karenanya, ini aku ada obat."Gadis itu meletakkan obat-obatan itu di tepi wastafel, di hadapan Verena."Tidak apa-apa. Jangan malu." Verena mendengar gadis asing itu kembali berucap. "Perlu kuantar ke petugas? Aku juga bisa memanggil dokter."Verena hanya tersenyum tipis dan mengucapkan terima kasih. Ia menggeleng, mencoba menyampaikan kalau ia tidak butuh bantuan.Meski sebenarnya, ia merasa bahwa ia akan mati di sini Lalu gadis itu keluar dan Verena sendirian di dalam toilet.Ve
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 275 - Hubungan Intim

“Ini ... kamu, Eric Gray, aku ….” Jantung pria itu berdetak lebih cepat saat mendengar Verena mengatakan hal itu. Sorot mata tak percaya tampak jelas di sepasang matanya. Otaknya langsung berputar, mengingat bagaimana Verena bisa meminum obat perangsang padahal gadis itu hampir selalu bersamanya.Dan pikiran itu masuk begitu saja dalam kepalanya.Verena yang kehausan. Minuman di tangan Eric.Dari Kimberly.Ah, sial.“Eric …?” Verena kembali berbicara, membuat pria itu menunduk menatap wanita itu. "Aku--"Verena berkedip, berusaha menjernihkan fokusnya. Iris matanya yang indah itu mengamati seraut wajah di hadapan dari jarak yang amat dekat. Wanita itu bahkan bisa merasakan embusan napas keduanya, terdengar berat di telinga. Perlahan, Verena mengangkat tangannya, menyentuh pipi sosok itu dengan telapak tangan, menangkupnya dengan lembut. Sesuatu yang cukup mengejutkan, sekalipun memang setelah mengumpat tadi, Verena perlahan bersikap kebalikannya. Menempel pada Eric.Dingin. Saat
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 276 - Keputusan Eric

“Tuan Gray. Sepertinya memang tidak ada pilihan lain.” Dengan kalimat itu, bahkan sebelum dokter keluarganya menjelaskan lebih lanjut, Eric sudah tahu apa yang harus ia lakukan.Ia pernah berada di posisi yang sama dengan Verena dan rasanya sangat menyiksa.Waktu itu, Verenalah yang membantunya. Meskipun Eric memaksakan dirinya pada gadis itu, sekalipun dengan tidak sadar. Hal itulah yang membuat Eric merasakan rasa tanggung jawab yang besar terhadap Verena.Dan itu jugalah yang ia rasakan sekarang.Namun, mengingat karakter Verena, gadis itu pasti akan membunuhnya jika Eric mengambil pilihan yang menempatkan pria itu dalam posisi yang "terlalu menguntungkan" dan terkesan mengambil kesempatan."Eric--" Suara Verena kembali terdengar. Wanita itu mencengkeram tangan Eric lebih erat, lalu menggeser tubuhnya agar tidur berbantalkan pangkuan Eric. Lalu, ia kembali mengerang. Detik itu juga, Eric membuat keputusan."Semuanya keluar," ucapnya dengan suara rendah. Nadanya terdengar rendah,
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bab 277 - Jangan Menyesalinya, Nona Miller

"Ada apa dengan ekspresimu? Ulah apa lagi yang kamu lakukan?"Kimberly segera menepis tangan Keith. "Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa-apa!"Mata abu-abu Keith menyipit. "Kim. Aku sudah memperingatkanmu. Kalau kamu menyentuh Verena lagi, aku akan--""Aku tidak melakukan apa pun! Justru wanita sial itu yang berulah!" Ucapan Kimberly terdengar cukup keras, membuat beberapa orang di sekitar mereka menoleh ke arahnya.Sudah jatuh, tertimpa tangga, lalu dikatai bodoh. Itulah perumpamaan yang cocok untuk kondisi Kimberly saat ini.Ia tidak bisa menemukan Eric yang kemungkinan sudah meminum minumannya yang sudah Kimberly campur dengan obat perangsang khusus. Suatu larutan asing dan tidak ada penawarnya, yang Kimberly dapatkan dari teman sang ibu. Tadi pria itu menemuinya.Satu-satunya cara untuk mengeluarkan zat asing itu dari tubuh si peminum adalah dengan berhubungan badan. Bahkan jika si peminum dibawa ke rumah sakit sekalipun, belum tentu dokter dan tim medis bisa mengatasinya.Lalu
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bab 278 - Pagi Harinya

"Apa maksudmu dia tidak berada di daftar tamu?"Suara itu terdengar keras, memaksa Verena mengumpulkan kesadarannya perlahan. Setelah itu, si pemilik suara yang tampaknya kelepasan dengan bentakannya, kembali memelankan suaranya lagi hingga berupa gumaman-gumaman kurang jelas. Mungkin khawatir akan mengusik Verena.Namun, terlambat. Wanita itu sudah membuka matanya.Ia berada di sebuah ruangan yang cukup luas. Tampaknya seperti sebuah kamar hotel. Semua tirai jendela masih tertutup rapat, tapi Verena bisa melihat sedikit cahaya luar masuk melalui celahnya.Verena mengubah posisinya, berbaring terlentang. Mengumpulkan kesadaran yang--Tunggu. Kamar hotel!? Bukan kamarnya?Seketika Verena terduduk. Membuat kepalanya yang masih terasa berat mengalami sensasi seperti dibanting ke dinding.Ini bukan kamarnya. Verena menunduk dan meraba tubuhnya yang masih berada di balik selimut.Ini juga bukan gaun yang ia kenakan semalam. Bahkan bukan gaunnya--entah punya siapa."Kenapa bangun tiba-tiba
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 279 - Perkembangan Terbaru

"Kamu mau mendengar cerita detailnya, Nona Miller?"Verena sempat menahan napas, tapi ia kemudian berdeham dan menggelengkan kepala."Tidak perlu." Verena menolak. Sekalipun ia belum selesai mengingat memori kemarin malam. "Pukul berapa sekarang?"Eric diam-diam menghela napas, tapi ia tidak menggoda Verena lebih jauh. Tidak memanfaatkan situasi dan kondisi seperti biasanya. Cukup mengejutkan, hingga Verena sendiri heran melihatnya."Sembilan." Pria itu berdiri. "Rapikan penampilanmu dulu sebelum kita bisa turun dan makan. Setelahnya, akan aku jelaskan hasil penyelidikan semalam."Verena mengangguk. Wanita itu kemudian mengintip di balik selimut, mengecek pakaian yang ia kenalan saat Eric kembali berkata, "Bajumu ada di lemari. Aku sudah minta asistenku untuk menyiapkannya. Ponselmu ada di laci dan aku sudah mengabari kakakmu agar tidak perlu menunggumu pulang.""Kakakku?"Eric mendengus. "Ashton Miller." Setelah mengatakan itu, Eric berbalik dan berjalan pergi. Meninggalkan Verena d
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 280 - Obrolan Ringan

"Apa itu?" "Aku ingin ...." Akan tetapi, sebelum Eric sempat menyelesaikan kalimatnya, asisten Eric datang membawa ponsel Verena yang berdering. Benda itu sempat mati semalam hingga tadi pagi, sehingga Verena meminta bantuan asisten Eric untuk mengisi daya dan menyalakan benda itu tanpa menduga ponselnya akan terus berdering setelahnya. "Maaf, Nona. Saya tidak berani angkat." Si asisten meringis malu. "Belum lama sejak beliau mulai menghubungi. Tiga kali, selama lima menit terakhir." Verena menghela napas dan melihat si pemanggil. Ashton. Wanita itu kemudian mengangkat panggilan tersebut. "Pagi, Ash--" "Posisi?" Ashton memotong sapaan Verena dan langsung bertanya. "Aku jemput." "Tidak perlu. Aku akan segera ke sana begitu aku selesai di sini." Verena berucap tegas. Di depannya, Eric memandangnya dengan tatapan lurus. Kedua sudut bibirnya tertarik ke bawah, tampaknya kesal karena obrolannya terusik. Pria itu bahkan sempat mengirim tatapan tajam pada asistennya, se
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 281 - Sebelum Ledakan

"Kalau begitu, apakah kamu masih akan berpikir kalau hubungan kita hanya sekadar bisnis untukku?"Verena memilih untuk tidak menjawab terlebih dahulu dan melanjutkan sarapannya. Ia perlu beberapa saat untuk berpikir, bukan menuruti keinginan emosionalnya seperti beberapa saat terakhir.Sepertinya obat itu sudah merusak sistem kerjanya. Sangat disayangkan.Tanpa diduga, Eric Gray tidak mengejar jawabannya. Meski begitu, bukan berarti Eric berhenti menatap Verena dengan pandangannya yang tidak bisa ia artikan itu.Oke, fokus. Pertama, soal si pria misterius. Belum selesai, tapi sedang dalam penyelidikan. Verena hanya bisa menunggu.Kedua, soal adik tirinya yang tersayang. Verena sudah mengatur rencana untuk gadis licik itu. Akan ia laksanakan di waktu yang tepat untuk hasil maksimal.Lalu, Eric Gray. Pria ini--Pikiran Verena terputus saat ponselnya kembali berdering. Mengira bahwa itu Ashton, Verena langsung mengangkatnya."Ash, sudah kubilang--""Balas pesanku."Panggilan diakhiri beg
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 282 - Provokasi

Verena merasakan atmosfer di mansion keluarga Miller sedikit berbeda dan cukup mencekam dibandingkan biasanya. Mungkin karena tidak ada suara para pekerja membersihkan perabotan atau mereka yang beraktivitas di dapur, mengobrol ringan sembari mempersiapkan makan. Atau mungkin juga karena suara barang pecah belah yang dihancurkan di lantai 2.Verena bisa menduga itu berasal dari kamar adik tirinya, Kimberly. Tidak sulit."Selamat pagi, Nona." Salah seorang pelayan menyapanya, bersamaan dengan suara teriakan dari lantai 2. "Tuan Miller ada di kamarnya seperti biasa, Nona. Mari saya antar "Verena menggeleng. "Aku ke sini bukan untuk bertemu dengannya." Ia mengangkat kepalanya, memandang ke arah pintu ruangan yang merupakan kamar Kimberly. "Keith di mana?""Tuan Keith belum pulang sejak semalam, Nona."Hal tersebut menimbulkan kernyitan di kening Verena.Apakah terjadi sesuatu pada pria itu setelah ia bertemu dengan Verena semalam? Atau ada hal lain?Pikiran Verena teralihkan saat kemba
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 283 - Penyelidikan Masing-Masing

"Tuan Gray, ini profil identitas reporter yang menulis berita mengenai Anda dan Nona Miller pertama kali."Eric hanya melirik laporan si asisten yang ada di atas meja sekilas sebelum kembali menekuni layar laptop di hadapan.Meski begitu, pikirannya sebenarnya tidak sedang berada di sana.Pria itu masih ada pada malam yang ia habiskan dengan Verena. Dan itu membuatnya gila karena Verena tampil seakan itu tidak berdampak apa-apa padanya.Padahal kalau ia memang benar, Eric adalah kali pertama dan kali selanjutnya wanita itu. Kenapa Verena bersikap biasa saja?"Tuan Gray?" Suara sang asisten kembali mengusik Eric."Ya, aku dengar." Eric menghela napas dan akhirnya menyandarkan dirinya ke sandaran kursi, lalu mengambil laporan yang ada."Sudah kamu cek?" tanya Eric."Ya, Tuan.""Ada yang aneh?""Saya sarankan Anda mengecek bagian keluarga, Tuan."Eric menggumam pelan. Ia hanya membaca sekilas mengenai identitas si reporter. Patricia Lee. Pendatang di negara ini, usianya ada di akhir 20-a
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more
PREV
1
...
252627282930
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status