Semua Bab Misteri Menara Tanpa Nama: Bab 21 - Bab 30

365 Bab

Ruang makan

Hari - 1 [Pengumuman-pengumuman!] Kami dengan tegang menantikan apa yang akan dikatakan oleh pengumuman itu. [Ini adalah waktunya makan siang, semua tamu harap segera ke ruang makan, sebelum makan siang atau kalian akan dianggap tidak mau makan siang] Kami menghela napas lega saat mengetahui bahwa isi pengumuman itu bukanlah sesuatu yang buruk. Aku melihat ke jam tanganku, ini sudah jam 11:30, masih ada tiga puluh menit sebelum tengah hari. “Apa yang ingin kalian lakukan?” Aku bertanya pada yang lain. Mereka semua tampak bingung saat ini, kecuali Bagas yang masih mengawasi ketiga gadis di ruangan ini dengan tatapan tajam. “Nah, Asraf... menurutmu apakah Aku harus mengatakan apa yang baru saja kukatakan pada kalian?” “Apa maksudmu itu rahasiamu tadi?” Sarah menganggukkan kepalanya dengan lemah. “Kurasa kau lebih baik mengatakannya, mungkin ini akan berbahaya, karena mereka akan menyalahkanmu, tapi jika kau terus memendamnya, mungkin keadaan kita akan menjadi semakin memburuk..
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-10
Baca selengkapnya

Makan siang

Hari - 1 Kami semua melihat ke arah lelaki berkacamata. Lelaki itu tetap nampak tenang, meski kami semua melihat ke arahnya secara bersamaan. “Aku ingin kalian mengenakan tanda pengenal kalian apapun yang terjadi!” Dia berkata sambil membenarkan letak kacamatanya. “Kenapa kita harus melakukannya? Meskipun si Kakek menyuruh kita untuk memakainya, tapi dia tak mengatakan kita akan mendapatkan hukuman, jika kita tak memakainya, kan?” Lelaki berbadan kecil kembali bertanya. “Alasannya sederhana...” “Makan siang segera disiapkan....” “Semuanya harap duduk di kursi masing-masing...” “Jika tidak, kalian tak akan kebagian makanan...” “Tolong kerja samanya.” Saat lelaki berkacamata itu ingin menjelaskan alasannya, tiba-tiba saja kedua pelayan itu memotong ucapannya. Lelaki berkacamata itu menatap mereka dengan kesal, tapi dia tak mengatakan apapun. Semua orang yang belum mendapatkan tempat duduk, segera menempati kursi yang kosong. Setelah semua kursi terisi, pintu ruang makan terbu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-10
Baca selengkapnya

Keributan

Hari - 1 Ruang makan langsung berubah menjadi tegang dengan perkataan Rock barusan. Semua orang yang tak langsung sadar maksud dari perkataan Adrian, sekarang mengerti apa yang dia bicarakan. Aku tak bisa menyalahkan mereka, jika mereka merasa takut dengan Adrian sekarang. “Kenapa kau jadi tegang begitu? Bukankah ini adalah peraturan dari permainan ini?” “Permainan katamu!? Apakah kau berpikir bahwa sesuatu hal yang bisa menghilangkan nyawa seseorang adalah suatu permainan?!” “Aku hanya memakai istilah yang mereka pakai, Aku tidak benar-benar menganggap bahwa ini adalah permainan.” Adrian berkata sambil melirik ke arah Haruka dan Alice berdiri. Eksrpesi wajah mereka berdua masih sama saja, meskipun suasana ruangan ini mulai memanas. “Adrian, Aku memang tak tahu apa yang kau rencanakan, tapi jika kau ingin melakukan pembunuhan, Aku tak akan ikut dengan rencanamu!” “Jika begitu, kau bisa saja menjadi yang terbunuh selanjutnya!” “Apa katamu!?” Rock berdiri dari kursinya dan bersi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

Hasil Voting

Hari - 1 Aku bisa melihat 5 orang yang mengangkat tangan mereka, termasuk Adrian. Jumlahnya memang tidaklah banyak, tapi orang-orang yang mengangkat tangan mereka adalah orang-orang yang kukenal. “Bagas, bisa kau jelaskan kenapa kau mengangkat tanganmu?” Bagas yang sudah menurunkan tangannya menjawab pertanyaanku tanpa meliha ke arahku. “Asraf, Aku setuju denganmu tentang ide miliknya yang memang naif itu, tapi idenya tidaklah begitu buruk... dari pada menunggu di malam hari apakah kita akan dibunuh atau tidak, lebih baik kita memilih orang yang bisa mengacaukan suasana di tempat ini dan membuat tempat ini sedikit lebih aman... kau juga bisa melindungi dirimu sendiri, jika kita menggunakan idenya.” “Apa kau serius dengan perkataanmu?” “Kau pasti bisa menjaga sikapmu di sini, jadi seharusnya hal ini bukanlah hal yang sulit bagimu.” Jadi dia benar-benar serius dengan apa yang dia katakan. “Kau!” Rock mencoba untuk menyerang Bagas, tapi Aku menghentikannya dengan gerakan tanganku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

Permintaan maaf

Hari - 1 “Apa yang ingin kau katakan?” Adrian berkata dengan tenang. Sepertinya dia sudah menenangkan dirinya, setelah sebelumnya sempat emosian. Sarah tak langsung menjawab pertanyaannya. Dia menutup matanya, lalu menghela napasnya. Dia nampak bersiap-siap mengatakan sesuatu. Orang-orang yang tak tahu apa yang ingin dikatakan oleh Sarah nampak gugup oleh sikapnya. “Pertama-tama Aku ingin meminta maaf.” “Meminta maaf? Apa kau melakukan suatu kesalahan?” “Ya... bisa dikatakan begitu...” Setelah itu Sarah menceritakan semua rahasia yang telah dia ceritakan padaku, Bagas, Crona dan Ria pada semua orang yang berada di ruangan ini. Meskipun ada kedua pelayan yang kemungkinan adalah musuh kami, tapi dia tetap menceritakan semua rahasianya. Karena di antara kita memang ada seorang pengkhianat, nampaknya hal itu memang tidaklah penting. Aku bisa melihat kemarahan dari berbagai orang di ruangan ini yang mendengar ceritanya. Aku sudah menduga hal ini, begitu juga dengan Sarah, jadi kami
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-12
Baca selengkapnya

Tersangka

Hari - 1 Aku mengalihkan perhatianku ke arah orang yang ditunjuk oleh Adrian. Di sana kami melihat Maria yang sedang terkejut dengan bola mata yang membesar. “Tunggu, kau mencurigai Maria? Apa itu karena dia adalah pembawa acara sewaktu di dalam bis?” “Bagus kau bisa tanggap di saat seperti ini... ya, itu adalah salah satu alasan utamaku!” Adrian kali ini tersenyum senang pada Rock yang berhasil menebak alasannya mencurigai Maria. “Bagaimana, Maria? Apa kau memiliki pembelaan?” Maria menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Adrian. “Aku bukanlah si pengkhianat! Aku tahu jika diriku memang mencurigakan, karena Aku terpilih sebagai pembawa acara, tapi jika itu adalah alasanmu, seharusnya James juga sama mencurigakannya denganku, kan?” “Tunggu dulu, Maria! Aku juga bukan pengkhianat!” James berdiri dari kursinya dan memukul meja dengan kedua tangannya. Dia nampak sangat tidak terima dengan perkataan Maria. “Kau memang benar, kalian berdua memang mencurigak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-12
Baca selengkapnya

Solusi

Hari - 1 Ketegangan terjadi di antara Adrian dan Maria. Tidak ada satu orangpun yang mau menengahi mereka, kami hanya mengawasi perdebatan mereka dalam diam. Aku tidak bisa menyalahkan mereka, karena beberapa orang pasti sangat terkejut dengan perubahan sikap Maria saat ini. Mereka pasti tidak akan mengira orang yang mereka idolakan dari kemarin, ternyata bisa tersenyum menakutkan seperti itu. “Tentang masalah pemilihan si pengkhianat, sebenarnya Aku memikirkan sebuah solusi tentang hal tersebut.” “Solusi?” “Ya, solusi untuk meminimalisir resiko dari peraturan itu.” “Apa maksudmu?” Adrian terdiam sebentar sambil memperhatikan semua orang di sekelilingnya. Dia seperti sedang memastikan kalau kami semua memperhatikannya saat ini. Karena dia akan mengatakan sesuatu yang sangat penting, tentu saja perhatian semua orang akan mengarah padanya. “Aku berpikir untuk menyuruh tersangka dari pengkhianat untuk menulis namanya sendiri, lalu memasukkannya ke dalam kotak... dengan begitu oran
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-12
Baca selengkapnya

Omong kosong

Hari - 1 Orang yang mengangkat tangannya adalah lelaki yang memiliki lingkaran hitam di mata yang kutemui dua kali di toilet secara kebetulan. “Apa yang ingin kau katakan?” Adrian bertanya sambil membenarkan letak kacamatanya sekali lagi. Brak! Lelaki itu menurunkan tangannya dengan sangat kencang dan menggebrak meja di depannya hingga membuat semua orang terkejut. “Omong kosong apa yang kau bicarakan!?” Dia berteriak ke Adrian dengan ekspresi yang sangat marah. “Kau mau membunuh orang lain tanpa berpikir dua kali! Memaksa mereka melakukan hal yang tidak mereka sukai! Berpikir bahwa kau berada di atas semua orang! Memangnya kau pikir kau itu siapa?!” Adrian tentu saja merasa kesal mendengar ucapannya tersebut. “Apa katamu!? Apa kau-” “Aku belum selesai!” Adrian yang ingin membalas ucapan lelaki itu tersentak kaget saat dia memotong ucapannya “Kau berpikir bahwa kau bisa mengendalikan semua orang di sini! Berpikir dengan sombongnya bahwa kau lebih baik dari pada siapapun di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-13
Baca selengkapnya

Korban selanjutnya

Hari - 1 Apa yang harus kulakukan? Apakah Aku harus memberitahunya? Apakah Aku harus diam saja? Apa yang akan terjadi jika Aku memberitahunya? Apa yang sebaiknya kulakukan? Berbagai pertanyaan muncul di dalam kepalaku begitu Aku menyadari siapa yang kemungkinan menjadi korban selanjutnya. Meskipun Aku belum setarus persen yakin jika dia akan menjadi korban selanjutnya, tapi kemungkinanya tetap besar. Aku tidak yakin apakah Aku harus memberitahukannya atau tidak. Jika Aku memberitahukannya, dia tidak mungkin akan tinggal diam dan menerima nasibnya begitu saja, tapi jika Aku tidak melakukan sesuatu, dia akan meninggal begitu saja dan Aku akan merasa sangat bersalah. Meski pada akhirnya seseorang tetap akan meninggal, tapi Aku tetap ingin melakukan sesuatu untuknya. Bagaimana ini? Langkah apa yang sebaiknya kuambil? Apakah Aku akan berpura-pura tidak menyadarinya dan membiarkan waktu berlalu begitu saja. “Apa kau baik-baik saja? Aku tahu banyak hal yang terjadi dan keributan yang ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-13
Baca selengkapnya

Korban selanjutnya bagian 2

Hari - 1 “Dia adalah.... James, kan!” Aku tak melihat ke arah Crona. Aku hanya terdiam membisu, meski begitu, nampaknya itu sudah cukup bagi Crona untuk memastikan bahwa dia benar. “Dari semua orang yang berbicara di ruangan itu, James adalah orang yang paling sering membicarakan hal yang seharusnya tidak dia ceritakan... bahkan Maria sebisa mungkin tidak mengungkapkan apa yang dia tahu, mungkin dia sudah menduga jika dia sampai membicarakan apa yang dia tahu kepada siapapun, dia mungkin yang akan ditargetkan sebagai korban selanjutnya.” “Jadi apa itu artinya James bukanlah si pengkhianat?” Bagas berhenti memeriksa pintu di depannya, lalu bertanya pada Crona sambil berbalik ke arahnya. “Soal itu, Aku tidak tahu... ini hanya spekulasi semata, tapi jika dia benar-benar meninggal keesokan harinya, maka dia sudah pasti bukanlah si pengkhianat.” “...” Bagas hanya diam tanpa mengatakan sesuatu. Dia terlihat seperti sedang melihat sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat. Aku segera m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
37
DMCA.com Protection Status