Home / Horor / Misteri Menara Tanpa Nama / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Misteri Menara Tanpa Nama: Chapter 181 - Chapter 190

365 Chapters

Manusia pengganti bagian 5

Masa lalu.“Yo, Aarav... apa kau baik-baik saja?!”Sapa salah satu teman sekelasku saat kami berjumpa di dekat gerbang sekolah. Aku hanya menganggukkan kepalaku dan melambaikan tanganku padanya.“Apa kau yakin membiarkannya memanggilmu dengan nama itu, Asraf?”Tanya Bagas yang berdiri tak jauh dariku. Aku menengok ke arahnya sambil memberikan senyuman canggung.“Mau bagaimana lagi, sekarang namaku adalah Aarav, bukan Asraf.”Bagas memberikanku tatapan tajam saat Aku mengatakan hal itu. Senyumanku segera menghilang, lalu Aku menunduk dengan wajah pasrah.“Aku sudah memikirkan ini sejak lama, tapi apakah kau tak ingin memberontak?”Tanya Bagas dengan wajah serius.“Apa kau orang yang tepat untuk menanyakan itu padaku?”Kataku dengan skeptis. Bagas nampak menghela napas, lalu menganggukkan kepalanya.“Kau benar... meskipun kita sebentar lagi masuk SMA, tapi kita sama sekali tak bisa melawan orang tua kita.”Hanya hitungan hari sebelum kami lulus dari SMP dan menjalani kehidupan SMA kami,
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

Setelah mendengar ceritaku

Hari - 5.“Kau bisa tertawa, jika kau mau... tak seperti kalian yang mungkin bertemu dengan website itu secara kebetulan, Aku dan Bagas benar-benar menghabiskan banyak waktu kami untuk mencarinya... kami bahkan hanya menjalani hidup kami secara monoton tanpa memikirkan bagaimana kami bisa kehidupan kami.”Kataku di akhir ceritaku dengan nada yang tak begitu senang. Aku merebahkan diriku di atas kasur, karena merasa kelelahan setelah mengingat kembali masa lalu kami.Rina nampak menggelengkan kepalanya, setelah mendengar perkataanku tadi.“Setelah mendengar ceritamu, Aku yakin bahwa masalahku hanyalah masalah sepele... yang patut ditertawakan di sini adalah diriku, bukan dirimu!”Kata Rina dengan ekspresi yang merenung.“Lalu apa yang ingin kau lakukan, setelah mendengar ceritaku?”Aku menanyakan pertanyaan yang ada di kepalaku saat Aku mulai menceritakan masa laluku. Aku ingin tahu alasan di balik kenapa dia sangat ingin mengetahui masa laluku hingga dia tak masalah menceritakan hal y
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

Menenangkan diri (Sarah)

Hari - 5.Setelah membawa keluar Ria dari ruang makan, Aku dan Aurora yang mengikuti kami dari belakang memutuskan untuk membawanya ke ruang istirahat yang berada tak jauh dari ruang makan.Aku bisa melihat tubuh Ria yang masih gemetaran di sepanjang perjalanan kami menuju ruang istirahat. Bahkan saat Aku mendudukkannya di sofa, tubuh Ria masih gemetaran dengan hebat. Trauma yang dimilikinya pasti lebih besar dari pada siapapun yang ada di menara ini.Aku memang tak tahu apa yang terjadi di ruang makan, tapi kurasa Aku bisa menyerahkan masalah itu pada Asraf dan yang lain. Aku hanya berharap tak ada yang memiliki trauma sebesar Ria di sana.“Apa kau ingin minum?”Tanya Aurora yang nampak mengambilkan air putih untuk kami.“Terima kasih.”Kataku sambil mengambil botol air putih yang disodorkan oleh Aurora.“Ria, sebaiknya kau minum dulu!”Kataku sambil membukakan tutup botol itu agar dia bisa meminumnya dengan mudah.Ria menggelengkan kepalanya saat Aku menyodorkan botol di tanganku ke
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

Perjanjian (Bagas)

Hari - 5.“Ternyata kau ada di sini.”Kataku saat Aku menemukan Aurora yang duduk di meja yang sama dengan saat kami kemarin berkumpul bersama Asraf di dalam perpustakaan.“Hmm, apa kau ada perlu denganku?”Tanya Aurora sambil meletakkan buku yang tengah dia baca untuk melihat ke wajahku.“Jangan pura-pura tak tahu, kau pasti menyadari bahwa Aku akan datang mencarimu, karena kau jelas-jelas menungguku di tempat yang bisa kutemukan.”Dia seharusnya bersama dengan Sarah dan Ria, tapi kenyataannya dia malah duduk sendirian di perpustakaan ini. Sudah jelas jika dia sedang menantikan seseorang di sini.“Sebenarnya sebelum datang ke sini, Aku juga sempat menyapa Nona Resepsionis dan memberikannya minuman... tapi kau memang benar, Aku datang ke sini memang untuk menunggu seseorang, meski sebenarnya dia bukanlah dirimu.”“Jadi kau ingin bertemu Asraf... sayang sekali, karena dia saat ini sedang bertemu dengan gadis lain.”“Oh, jadi itu alasanmu datang menemuiku sendirian.”“Jika boleh jujur,
last updateLast Updated : 2023-11-04
Read more

Waktu sebelum makan siang ke-5

Hari - 5.Setelah keluar dari kamar yang ditempati Rina, Aku berkeliling menara untuk mencari kemana perginya teman-temanku, tapi Aku hanya menemukan Sarah dan Ria yang berada di ruang istirahat. Karena Sarah memberi tanda untuk jangan berisik, karena Ria sedang tertidur, maka Aku segera pergi meninggalkan ruangan ini tanpa membuat suara sama sekali. Aku tak ingin membangunkannya.Pada akhirnya karena tak ada hal yang bisa kulakukan dan Aku tak tahu harus melakukan apa lagi, Aku memutuskan untuk kembali ke ruang makan. Masih ada banyak waktu sebelum makan siang, tapi Aku merasa lebih baik membantu mereka berjaga, lagi pula hanya ada 4 orang yang berjaga di sana.Saat Aku memasuki ruang makan, Aku melihat Cinta, Arifa, Kevin dan Sebastian sedang mengobrol.“Oh, Asraf? Ada apa? Apa kau melupakan sesuatu?”Tanya Sebastian yang melihatku masuk ke ruang makan.“Tidak ada.... karena Aku tak tahu harus melakukan apa, jadi Aku memutuskan untuk kembali ke sini.”Kataku, lalu mengambil tempat d
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

Tanggal

Hari - 5.“Ada hal yang ingin kubicarakan dengan kalian semua!”Kata Crona, begitu kami selesai makan siang. Kami semua langsung melihat ke arahnya dengan pandangan menyelidik. Kami ingin tahu apa yang ingin dia katakan.“Ada apa? Jangan sampai kau mengatakan hal yang membosankan!”Kata Adrian dengan nada yang tak begitu bersemangat. Aku bisa merasakan sedikit sisa kemarahan yang berada di matanya saat ini. Tak perlu ditanya lagi jika dia masih marah dengaku dan Bagas.“Tenang saja, Aku yakin bahwa apa yang akan kubahas kali ini akan sangat menarik bagi kalian.”Aku bisa melihat seringai yang tak menyenangkan di wajah Crona saat dia mengatakan hal tersebut. Aku memiliki firasat buruk.“Apa itu?”Tanya Adrian yang terlihat lebih tertarik dari pada sebelumnya.“Aku ingin menanyakan satu hal pada kalian... tanggal berapa kah sekarang?”Aku menaikkan alisku saat dia menanyakan hal tersebut. Kenapa dia tiba-tiba menanyakan hal tersebut?“Itu mudah saja, bukan? Kau hanya perlu melihat tangg
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

Harapan yang pupus

Hari - 5.“Sebelumnya kita masih ada harapan bahwa Ayah Sarah mungkin saja bisa membawa penyelamat dari luar, setelah menyadari bahwa putrinya sudah menghilang, tapi jika ternyata kita berasal dari waktu yang berbeda, maka hal itu tak mungkin terjadi.”Crona menjelaskan kenapa penyelamat tak mungkin datang.“Kenapa tidak mungkin?”Tanya kembali Robret yang nampak tak ingin mempercayai perkataan Crona.“Itu karena dia tak akan menemukan petunjuk mengenai keberadaan putrinya!”Yang menjawab pertanyaan dia justru adalah Adrian.“Apa maksudmu? Aku sama sekali tak mengerti!”“Ck!”Adrian mendecakkan lidahnya saat Robert masih tak mengerti.“Coba kau pikirkan baik-baik, kalau kita semua berasal dari waktu yang berbeda-beda, maka menurutmu dari waktu kapan Sarah berasal?”Robert nampak tak mengerti dengan pertanyaan yang tiba-tiba diajukan oleh Crona, bukan hanya dia, melainkan hampir semua lelaki yang berasal dari kelompoknya juga nampak tak mengerti.“Kita asumsikan saja Sarah datang sehar
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

Masa depan

Hari - 5.“Jangan berputus asa seperti itu... jika kau ingin kembali ke kehidupan lamamu, maka kau akan menyia-nyiakan semua usahamu sampai saat ini.”Kata Adrian dengan nada dingin.Angelica melihat ke arahnya.“Memangnya apa yang kau mengerti tentang diriku!?”Tanya Angelica dengan nada yang sedikit marah.“Aku tak ingin pergi selamanya dan berencana untuk kembali, tapi sekarang Aku tak bisa melakukannya... memangnya kau mengerti bagaimana hancurnya perasaanku saat ini!?”Adrian masih duduk di kursinya, tapi kali ini dia nampak sedikit kesal dengan ucapan Angelica.“Tak ada gunanya kau meratapi apa yang sudah terjadi! Itu adalah pilihanmu sendiri untuk datang ke sini, jadi jangan salahkan orang lain untuk hal itu!”“Soal itu...”Angelica nampak tak bisa membalas ucapan Adrian. Dia mengepalkan tangannya dengan sangat kuat, tanda betapa frustasinya dia saat ini.Sepertinya dia sadar bahwa dia tak bisa menyalahkan Adrian atas pilihannya sendiri.“Tapi bukankah ini benar-benar buruk!”K
last updateLast Updated : 2023-11-06
Read more

Saling mengawasi

Hari - 5.Sekarang yang berjaga di ruangan ini adalah Aku, Bagas, Rock, Michael, Aurora dan Maria. Tak seperti sebelumnya, kali ini kita memiliki 6 orang penjaga seperti biasanya.“Rock, bisakah kau berjaga di dekat kotak itu!”Perintahku dengan nada serius. Meskipun tampak ragu untuk sementara waktu, tapi Rock akhirnya mengangguk, lalu memindahkan kursinya ke kotak itu berada.“Kenapa kau menyuruhnya pindah ke sana?”Tanya Bagas dengan pandangan penuh curiga. Aku balik menatapnya dengan curiga.“Karena kau pasti merencanakan sesuatu saat ini yang melibatkan kotak itu, kan?”Biasanya Bagas akan duduk di sampingku, tapi kali ini dia menjaga jarak, jadi wajar saja jika Aku berpikir bahwa dia sedang merencanakan sesuatu. Aku yakin bahwa Bagas juga menyadari bahwa sikapnya itu sangat berbeda dengan dirinya yang biasa. Sebetulnya kenapa dia melakukan hal yang jelas-jelas mencurigakan seperti itu?“Anu, Asraf... mungkin ini bukan hakku untuk ikut campur dengan urusanmu, tapi apa kau yakin i
last updateLast Updated : 2023-11-06
Read more

Saling mengawasi bagian 2

Hari - 5.“Nah, kau memang hebat dalam hal mengamati, tapi bukankah ada satu orang lainnya yang juga sama pandainya denganmu di sini!”Kata Bagas sambil melirik ke arah seseorang yang berada di ruangan ini. Kami semua melihat ke arah mana dia melirik, lalu kami melihat Maria yang hanya tersenyum dan tak pernah mengatakan apapun sepanjang pembicaraan kami.“Oh! Kau terlalu menganggap tinggi kemampuanku! Aku tak sepandai Michael dalam hal mengawasi orang!”Kata Maria tanpa merubah ekspresi tersenyumnya.“Jangan bohong! Aku menyadari bahwa kau juga sedang mengawasi kami sepanjang pembicaraan kami berlangsung, makanya kau tak mengatakan apapun!”Mata Bagas menajam saat mengatakan hal tersebut.“Maaf, mungkin kau tak tahu ini, tapi Aku lebih memilih untuk diam saat tidak ada orang yang mengajakku berbicara atau tak ada hal yang mengharuskanku berbicara.”Meskipun Maria masih mempertahankan senyumannya, tapi Aku merasakan bahwa dia mulai marah saat ini.“Bisakah kau hentikan senyuman palsum
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
37
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status