All Chapters of Mencuri Hati Mantan Suamiku: Chapter 11 - Chapter 20

92 Chapters

Chapter 11 Seharusnya

“Well, bukankah aku sudah melakukannya di pesta pembukaan cabang kemarin?” “Sebagai mantan istri yang rukun, ya. Prasangka baik dari publik, tentu. Tapi, klausa sebagai kekasih? Belum.” “Wah, aku tak tahu kau sedetail ini mengulitiku, Drake.” “Daripada menguliti aku lebih suka kata undressing you.” Elena tersenyum miring, mencibir penggunaan kata yang Drake ucapkan. “Sungguh kata yang amat sopan,” sindir Elena. “Mungkin kau ada pilihan kata lain yang lebih tepat?” “Kritis lebih tepat, mengingat kau begitu kritis menilaiku.” “Ada benarnya. Aku memang sedang dalam situasi kritis, Nona Cantik.” “Terdengar seperti kaulah yang harus merayuku, bukannya sebaliknya.” “Jika diperlukan, untuk wanita tertentu.” “Wanita yang bagaimana yang ‘tertentu’ itu?” Drake yang sudah menyelesaikan makan malamnya berdiri dari kursi. Satu tangannya diletakkan di saku celananya. Dengan santai berjalan menuju tempat Elena duduk. “Tebaklah!” “Aku yang bertanya aku juga yang kau minta menebak.” Ek
Read more

Chapter 12 Keahlian Tersembunyi

“Oopps, apa aku salah masuk ruangan?” Mata Elena melebar melihat pria berjambang tipis dengan garis rahang tegas itu tersenyum saat masuk ke rumah utama pamannya. “Drake,” panggil Elena lirih. Senyum Drake sirna ketika melihat kedua lengan Elena telah dicengkeram oleh dua pengawal. Bersamaan dengan itu, Will dan tiga pengawal lain, merangsek masuk ke dalam. “Apa – apaan ini?” Suara keras Paman Smith terdengar. Drake melangkah hingga di depan Elena. “Lepaskan tanganmu darinya.” Suara berat Drake yang setengah menggeram ditujukan pada pengawal yang masih memegangi lengan Elena. “Lepaskan tanganmu!” Drake melayangkan satu tinju ke pengawal di sebelah kiri Elena. Orang tersebut jatuh terkapar di lantai. Sementara seorang lainnya hendak menyerang Drake, pengawal Drake lainnya bergerak lebih cepat menghalangi pukulan. Mendadak, beberapa pengawal keluarga Paman Smith lainnya turut bergabung. Dengan sigap, Drake segera menarik Elena menjauh dari pengawal yang tadi menahannya. M
Read more

Chapter 13 Ada Apa Denganmu?

“Kau akan pulang sekarang?” Kate bertanya saat Elena membereskan barang – barangnya di meja. “Ya, kau juga jangan pulang larut malam.” “Siap, Bos.” Kate menanti Elena yang bersiap – siap. Ia ingin tahu sesuatu yang sejak lama ia tahan. “Ada yang ingin kau katakan?” Elena melirik ke arah Kate yang ia tahu pasti ada hal yang mengganjal. “Bagaimana hubunganmu dengan Drake? Kalian terlihat ... akrab waktu kita makan malam dengan staf.” “Baik, hubungan kami baik – baik saja. Kami memutuskan hidup rukun dan berteman seperti dulu.” “Eheemm. Kupikir kau tak pernah pulang ke rumahmu juga.” Elena menghentikan gerakan tangannya. Detik berikutnya, ia menutup tas kantornya lalu menatap Kate. “Aku tinggal di rumah lain.” “Oh, baiklah.” Meski mengulas senyum santai, dalam hati Elena merasa bersalah karena telah membohongi sahabatnya itu. “Bagus, berteman dan hidup rukun itu jauh lebih baik.” “Ya, Kate. Aku pulang dulu.” “Ya, hati – hati.” Setelah percakapan singkat dengan Kate, E
Read more

Chapter 14 Pertanda Baik

Elena tak mendengar panggilannya. Drake menarik napas panjang, ia senang melihat Elena tertawa lepas. Tapi, ia benci dengan pemandangan di depannya ini. Pria itu menyingkap kerumunan untuk menjangkau Elena. “Elena, ikut aku.” “Hei, kau siapa?” Pria yang menari bersama Elena memprotes. Drake langsung mencengkeram krah baju pria itu dan memberi tatapan tajam. “Jangan ikut campur.” “Hai, Drake. Oh, tenanglah teman – teman baruku, dia mantan suamiku. Tampan, kan?” Elena memperkenalkan Drake dengan nada setengah mabuk. Saat itulah Drake sadar jika wanita itu hilang akal karena minuman. “Ayo, Elena.” Pria itu meraih tangan Elena. Menyisir lautan manusia yang sedang menari. Drake tak ingin berada di dalam klub lagi. Hanya melihat Elena seperti itu sudah membuat kepalanya pening. Tangannya baru melepaskan Elena saat tiba di lorong yang sepi. Ia mengungkung Elena di antara dinding dan dirinya. “Apa yang kau lakukan? Minum hingga mabuk dan menari dengan para serigala?” “Hanya mencob
Read more

Chapter 15 Aku Akan Memberitahumu

Sang pewawancara menatap Drake dengan antusias. Pria itu tersenyum sekilas sebelum memberi jawaban. Ia tahu Elena juga sedang menatapnya. “Mungkin. Bisa saja terjadi jika suasananya mendukung.” Pewawancara langsung tersenyum, diiringi suara – suara dari tim belakang layar. Sementara Elena menatap canggung orang – orang di sekitarnya. “Baru kali ini saya merasa senang dengan jawaban mungkin. Jadi, Anda mengiyakan adanya peluang untuk rujuk?” Sekilas, Drake melirik Elena yang mulai tegang. Belum sempat ia memberi jawaban, suara lembut mantan istrinya itu terdengar lagi. “Maksud Drake adalah mungkin bisa mungkin juga tidak, kita tak tahu apa yang terjadi. Tapi, yang jelas, menjaga hubungan baik dan tetap pada batasannya dengan mantan suami atau istri itu juga penting. Hanya itu yang bisa kami katakan saat ini.” “Bagaimana menurut Anda, Drake?” tanya wanita paruh baya itu kepada Drake. “Seperti yang Elena katakan. Hanya itu yang bisa kami katakan.” Bukannya menatap pewawancara
Read more

Chapter 16 Biarkan Aku Mencobanya

Elena selesai berkeliling ke beberapa tempat, ditemani Will. Ia pergi ke museum seni Bristol dan Bristol Old City. Seolah menjelajah ke masa lalu. Banyak hal kuno bersejarah yang temui. Ternyata, ada gunanya berjalan – jalan sejenak, keluar dari rutinitas kantor. “Will, Drake akan baik – baik saja tanpamu, kan?” “Tentu saja, Nona. Tuan Drake bersama sekretarisnya, Tuan Mark.” “Baiklah, aku hanya sedikit merasa bersalah karena meminjammu darinya.” Elena tersenyum membayangkan Drake yang lebih repot ketika ditinggal oleh Will. “Tak masalah, Nona. Tuan Drake biasa menyetir sendiri.” “Benarkah? Saat masih denganku dia ....” Kalimat Elena terhenti. Ia tak ingin terdengar mengungkit masa lalu. “Beberapa waktu terakhir, Tuan Drake sering menyendiri.” “Kenapa?” “Saya tidak tahu, Nona.” Seraya mengerutkan kening, wanita bertubuh ramping itu memasuki kamar. Ia segera bersiap untuk mandi. Tepat saat ia akan memasuki kamar mandi, ponselnya berdering. “Halo, ada apa, Kate?” “Kemarin
Read more

Chapter 17 Bantu Aku

Elena meringkuk di ranjang seraya melihat foto yang dikirim Kate padanya. Dari postur dan mata pria yang ada di foto itu, ia semakin yakin. Pria itu adalah Drake. Setengah jam sudah berlalu sejak mantan suaminya itu masuk ke kamar mandi. Elena sendiri sudah lelah meneriaki Drake untuk segera keluar. Tak lama setelah Elena mengamati foto itu lebih cermat, suara air dari dalam kamar mandi berhenti. Ia menoleh ke arah pintu kamar mandi yang dibuka. Drake muncul bertelanjang dada. Pria itu mengambil pakaiannya di lemari lalu dengan santai memakai pakaian santai. Elena mengalihkan pandangannya ketika Drake berganti pakaian hingga selesai. “Kau sudah janji memberitahuku, Drake.” Elena menatap tajam mantan suaminya itu dari ranjang. Ketika Drake berbalik, ekspresi Drake lebih melunak daripada tadi. Pria itu duduk di tepi ranjang, menatap Elena. Ia segera menunjukkan bukti foto di ponselnya pada Drake. “Kau pergi ke rumah sakit, sikapmu juga tak seperti biasanya. Beritahu aku, supaya ak
Read more

Chapter 18 Kebenaran Di Antara Hitam Dan Putih

Elena menutup mulutnya dengan tangan. Matanya menatap jam di dinding yang menunjukkan pukul 14.12. Hanya dua jam sejak ia sampai di rumah. Elena segera menutup panggilannya dan berlari keluar dari kamar. Ia mengetuk pintu Drake cukup keras. Tak ada respon, Elena lebih keras mengetuknya berkali – kali. “Drake, buka pintunya! Ayolah!” Drake membuka pintu itu tiba – tiba, hingga membuat Elena terhuyung ke arahnya karena tangannya akan mengetuk pintu lagi. “Ada apa?” Drake membantu Elena berdiri tegak. Wanita itu tampak masih berantakan dengan rambutnya yang sedikit acak – acakan. “Ini gawat, Drake. Semuanya sudah bocor. Mereka tahu kalau kita ....” Tatapan Elena teralihkan ke arah tablet yang tergeletak di meja tak jauh dari pintu. Terlihat berita tentang mereka berdua. Drake pasti baru saja membacanya. “Kalau kita tinggal bersama?” Drake dengan santai merapikan rambut Elena dengan tangannya. Wanita itu menepis tangan Drake setelah beberapa saat terpaku menatap tablet dari ke
Read more

Chapter 19 Terungkap

Elena menatap ke arah sumber suara. Tertegun sejenak saat menyadari Drake sudah berdiri menghadapnya dan Alexa. Ekspresi pria itu tak terbaca olehnya. Alexa segera berjalan mendekati Drake. Senyumnya merekah semanis mungkin. “Hai, Sayang. Apa kabar?” Alexa menggandeng lengan Drake dan bergelayut manja. Tak menyadari jika pria yang ia panggil sayang itu mengacuhkannya. Drake hanya menatap Elena yang sibuk membersihkan debu di lengan dressnya. “Kenapa kau ada di sini?” Nyaris bersamaan, Elena dan Drake mengucap pertanyaan yang sama. Keduanya lalu terdiam, hingga suara Alexa menginterupsi. “Drake, kau pasti merindukanku.” “Oh, sungguh reuni para mantan yang menarik. Mantan istri dan mantan kekasihmu, Drake.” Elena mengulas senyum, nada sindirannya tak luput dari perhatian Drake. “Kenapa kau datang ke sini, Alexa? Tak ada alasan bagi kita untuk saling bertemu lagi.” “Jangan bilang kau sudah dipengaruhi oleh Elena.” “Aku tak punya waktu untuk mempengaruhi Drake. Dia bukan ana
Read more

Chapter 20 Kenangan Orang Tercinta

Pagi itu, seperti yang Elena duga. Ia bangun sedikit lebih siang. Buru – buru Elena berlari ke kamar mandi seraya merutuki dirinya sendiri. Secepat mungkin, Elena bersiap berangkat. Sepertinya tak ada waktu untuk sarapan. Begitu menuruni tangga, ia teringat akan apa yang terjadi tadi malam. Elena menggeleng – gelengkan kepalanya berkali – kali. “Ada untungnya juga aku bangun kesiangan. Tak perlu berpapasan atau sarapan bersamanya.” Wanita berambut pirang sebahu itu mengulas senyum hingga sampai di lantai bawah. Ia hanya ingin minum segelas kopi sebelum berangkat. Masih ada waktu 5 menit lagi. Senyumnya sirna tatkala berbelok ke ruang makan. Ia melihat Drake sedang menikmati sarapannya dengan tenang. Padahal, ia yakin betul jika pria itu sudah berangkat. Elena langsung berbalik, berjalan menuju pintu utama. “Pagi, Elena.” Suara Drake yang mendadak sudah berjalan di sampingnya membuat jantungnya hampir jatuh. “Pagi.” Elena sengaja mempercepat langkah agar tak diikuti Drake.
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status