"Shafa!"Suara itu asalnya dari luar rumah. Saat berdiri, Shafa melihat seorang pria di depan pagar rumahnya dengan mengendarai sepeda. "Kevin?""Aku pikir, aku salah orang. Ternyata kamu beneran tinggal di sini?"Shafa mendekati pria itu. "Kamu ngapain di sini?""Rumah aku di komplek sebelah. Baru pindah beberapa hari lalu.""Oh, gitu. Yaudah, aku masuk dulu." Dengan spontan, Shafa menepis tangan Kevin yang mencoba menariknya. "Kevin, aku minta maaf sebelumnya. Aku udah menikah dan sekarang tinggal di sini bareng suami aku. Aku enggak bermaksud apa-apa, kok. Maaf, ya?""Iya, aku udah tau dari Jihan. Tapi kamu mau, 'kan, jadi teman aku? Setidaknya kita berteman, Shaf.""Iya, boleh.""Awalnya, aku seneng karena bisa ketemu kamu lagi. Tau-tau, Jihan bilang kamu udah nikah. Jadi pupus lagi harapan aku. Tapi, aku seneng bisa kenalan sama kamu secara langsung. Enggak diam-diam kayak dulu.""Maaf, k-kamu udah
Read more