Home / Romansa / Istri Tuan Muda Lumpuh / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Tuan Muda Lumpuh: Chapter 81 - Chapter 90

224 Chapters

81. Moon Membuatnya Tetap Tinggal

Inggrid menelan ludah dengan susah payah ketika tangan Axton bergerak menelusuri lehernya dan mengusapnya dengan permukaan ibu jari. Matanya menatap manik mata pria itu dengan rasa aneh yang tersulut tanpa tahu rasa apakah itu.Bibirnya seketika terasa kering dan butuh sesuatu untuk membasahinya. Mengabaikan rasa tersebut, Inggrid mencoba bersuara. “Apakah kita bisa menyembuhkan induk kuda itu?”“Aku tidak tahu, berbagai cara sudah aku lakukan untuk menyelamatkannya, tetapi tampaknya usahaku sia-sia saja. Besok akan ada dokter dari luar kota untuk memeriksa keadaannya, aku harap keadaannya baik-baik saja,” jelas Axton.“Bolehkah aku tinggal sampai kuda itu benar-benar sembuh?” Inggrid mengajukan penawaran.“Kuda itu memiliki nama, Moon. Jangan berharap banyak dengan keadaan Moon, aku tidak kamu kecewa nantinya” ucap Axton memperkenalkan kudanya dan mengingatkan kondisinya.“Nama yang cantik,” balas Inggrid.Axton kembali bersuara melanjutkan perkataannya. “Tinggallah selama kamu mau,
Read more

82. Rasa Takut akan Rasa Nyaman

Inggrid mencengkeram tali kekang kuda bukan karena merasa takut ketika dia menunggangi kuda bersama Axton menuju ke hutan lindung yang ada di pinggir peternakan, namun karena keberadaan pria itu di belakang tubuhnya.Dada bidang dan liat Axton menempel di punggungnya dan mengirimkan sensasi aneh membuat inti miliknya memanas.Rasa gugup menyerang, membuat konsentrasinya pada kuda yang ditungganginya menjadi buyar. Matanya tak menatap jalan yang dilaluinya namun sesekali melirik ke belakang untuk melihat ekspresi Axton.“Lihatlah ke depan dan perhatikan langkah kudamu! Kamu akan jatuh jika terus melihat ke belakang,” ujar Axton sambil terus memacu kudanya membantu Inggrid mengendalikannya.“Aku rasa kudanya terlalu berat untuk kita berdua,” Inggrid membuat alasan.“Karena itu belajarlah dengan cepat agar kamu bisa mengendalikan kudamu sendiri, besok kamu bisa memilih kuda mana yang ingin kamu tunggangi.”“Lihat sungai itu! sepertinya sangat segar jika kita berhenti sejenak di sana,” ka
Read more

83. Minuman Rahasia

“Apakah ini tidak terlalu cepat? Kita baru saja kenal, belum banyak yang aku ketahui tentangmu dan juga sebaliknya, kamu belum mengetahui banyak hal tentangku,” Inggrid memastikan niat Axton.“Setelah bertahun-tahun aku sendiri, aku tidak pernah menginginkan seorang wanita lagi. Namun ketika aku bertemu denganmu, kehidupanku kembali memiliki arti dan aku ingin selalu berarti bagimu, menjaga dan membuatmu bahagia,” ungkap Axton tulus.Inggrid menatap manik mata Axton, menilik keseriusan pria tersebut yang tampak nyata tidak ada yang ditutupi oleh pria itu.Seketika Inggrid terbuai oleh romantisme tersebut, dia lupa jika mamanya akan menentang keras jika dia berhubungan dengan pria yang tidak dikenalnya karena mamanya akan menganggap pria tersebut sebagai ancaman.Namun suara hatinya, membuat Inggrid tidak berpikir jernih. Di kepalanya terdengar suara, “Kamu pantas bahagia Inggrid. Dua puluh tahun kamu terjebak dalam kesendirian, sampai kapan kamu akan seperti itu. Berapa kali kamu memi
Read more

84. Pernikahan Tak Terencana

Melihat ada kemarahan di mata Axton, Inggrid langsung bungkam. Dia tidak ingin membuat Joseph mendapat masalah.“Apakah kamu tidak melihat orang yang memberikan minuman ini padamu?” cecar Axton.Inggrid menggeleng menjawabnya. “Hanya seseorang yang lewat di depanku dan menawariku minuman itu. Aku sungkan menolak, jadi aku menerimanya. Memangnya ada apa dengan minuman tersebut? apakah itu berbahaya untukku? Karena aku merasa baik-baik saja.”“Aku harap kamu akan benar-benar baik-baik saja, hanya segelas aku kira efeknya tidak akan banyak bagi tubuhmu,” ucap Axton yang tidak tahu jika Inggrid telah meminum dua gelas penuh dan menghabiskan keduanya, namun Inggrid diam karena takut Axton semakin marah.“Bisakah kita berkeliling untuk melihat semua acaranya? Aku sudah seperti orang bodoh dari tadi berdiam diri disini seorang diri,” ajak Inggrid mengalihkan perhatian Axton.Axton menggandeng tangan Inggrid dengan posesif dan mengajaknya berkeliling. Menikmati makanan yang terhidang dan hibu
Read more

85. Inikah Surga?

“Aku tidak mabuk,” bantah Inggrid dengan senyum terkembang tanpa rasa bersalah karena dia sendiri tidak sadar dengan apa yang dia lakukan atau katakan.Minuman yang Joseph berikan adalah minuman rempah khas penduduk Woodstock yang bisa membuat siapapun yang meminumnya memiliki sensasi luar biasa dari segala fantasinya.Sayangnya, Inggrid tidak tahu tentang sejarah atau efek minuman rempah tersebut dan mengira jika minuman yang Joseph berikan adalah minuman biasa seperti yang biasa terhidang di pesta-pesta.“Kamu benar-benar mabuk Inggrid, kita pulang sekarang,” tegas Axton.“Aku belum mau pulang, aku masih ingin menikmati acara pestanya,” tolak Inggrid menghentakkan tangan Axton yang memegangnya.Namun dengan cepat, Axton kembali memegangnya dan mendekap tubuh wanita itu. “Tidak ada bantahan lagi, kita pulang sekarang.”Axton membawa Inggrid menjauh dari pesta rakyat itu, lalu memasukkannya ke mobil. Dia mendudukkan Inggrid di kursi penumpang bagian depan, lalu menutup pintunya keras.
Read more

86. Milikku yang Indah

Inggrid tidak tahu sejak kapan Axton telah melepas semua pakaian karena sibuk menikmati apa yang pria itu berikan. Dia membuka mata ketika Axton merangkak naik sehingga mata mereka saling terkunci.“Apakah kamu yakin dengan apa yang akan aku lakukan padamu? Setelah ini terjadi, kamu tidak akan bisa mengembalikan keadaan lagi dan kamu akan menjadi milikku.”Axton memberi waktu pada Inggrid untuk berpikir atas tindakan yang akan dia lakukan terhadap wanita itu sehingga tidak ada hal yang perlu disesali setelah semua terjadi.Seharusnya Inggrid memanfaatkan kesempatan itu dengan baik, tetapi sayangnya dia tidak bisa berpikir jernih lagi. Yang dia inginkan adalah kenikmatan yang mampu Axton berikan.Tangan Inggrid bergerak menelusuri bahu Axton yang kekar dengan kulit kecoklatan karena paparan sinar matahari. Lengan besar pria itu terasa sangat liat di permukaan tangannya, ototnya keras dan menggetarkan dirinya.Dengan rona malu, tangan Inggrid bergerak menelusuri dada bidang dengan rambu
Read more

87. Kandang Kuda Saksi Bisu

Axton membuka mata saat mendengar seseorang membangunkannya. Matanya langsung bertabrakan dengan mata indah Inggrid, sayangnya mata itu terlihat gelisah dan cemas. Dia pun menarik tubuh Inggrid yang sudah menjauh dari dekapannya, membuat wanita itu terkesiap.“A-apa yang terjadi semalam?” tanya Inggrid dengan gagap dan nada terbata.“Apa kamu tidak mengingatnya sama sekali?” Axton menanggapi sikap Inggrid dengan lembut dan santai.“Hanya potongan kejadian seperti puzzle yang tak bisa aku rangkai dengan baik,” terang Inggrid.Axton mengambil tangan Inggrid dan mengangkatnya, dia memperlihatkan cincin kayu yang indah yang terpasang di jari mereka. “Kita telah menikah, apakah kamu ingat?”“Menikah?” seru Inggrid seakan tak percaya dengan apa yang dia dengar.“Ya menikah dan saat ini statusmu adalah istriku,” tegas Axton.Inggrid menatap Axton tak percaya, namun ingatan akan ritual aneh dan ingatan akan dirinya memasangkan cincin itu di jari manis Axton membuatnya tak bisa membantah. “Ap
Read more

88. Jika Waktu Bisa Berhenti

Inggrid yang tadinya menolak ajakan Axton, kini hanya bisa pasrah dalam kendali pria itu yang dengan mudah membuatnya berbalik menginginkannya. Axton menelusupkan tangan ke balik kemejanya dan mengusap pelindung dadanya.Meski tidak menyentuh kulitnya secara langsung, namun usapan itu membuat tubuhnya meremang. Desahan lembut lolos dari bibirnya dan teredam oleh lumatan bibir Axton.Sadar jika Inggrid tak lagi menolak dan bahkan menikmati sentuhannya, Axton melepas satu persatu kancing kemeja istrinya. Perlahan dia menurunkan kemeja tersebut hingga bahu putih Inggrid terpampang indah di hadapannya.Tak menyia-nyiakan hal tersebut, bibir Axton bergerak turun dan menghujani bahu itu dengan kecupan panas membuat Inggrid menggeliat menikmati apa yang suaminya lakukan.“Axton, apakah kamu yakin dengan tempat ini? mari kita pulang,” engah Inggrid masih berusaha berpikir sehat.“Percayalah padaku, kamu pasti akan menyukainya,” Axton menyakinkan istrinya sambil melepas pelindung dada Inggrid
Read more

89. Keluar dari Rumah Tua

“Aku harus pulang sekarang,” ujar Inggrid yang langsung beranjak dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Axton mengejarnya dan berdiri di depan pintu kamar mandi. “Apa maksudmu pulang sekarang?”“Mama datang ke rumah tanpa memberitahuku terlebih dahulu, dia marah besar karena aku tidak ada di rumah,” seru Inggrid dari dalam kamar mandi menjawab pertanyaan Axton.“Aku akan bicara dengan mamamu dan menjelaskan semuanya, tenanglah!”Tak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka, Inggrid keluar dengan wajah pucat. “Mamaku sangat keras kepala dan berpendirian kuat, aku tidak yakin kamu bisa menyakinkannya.”Melihat wajah sendu Inggrid dan air mata yang menggenang di ujung kelopak mata wanita itu, Axton menarik dan memeluk istrinya, mengusap punggungnya dengan lembut berusaha menenangkannya. “Aku akan mengantarmu pulang dan bicara pada mamamu.”“Bagaimana jika dia menolakmu?” tanya Inggrid dengan suara bergetar.“Maka aku akan terus berusaha hingga akhirnya dia
Read more

90. Seorang Saudara

Axton hampir sampai peternakan ketika menerima notifikasi dari ponselnya. Dia melihat siapa yang mengirim pesan tersebut dan langsung meminggirkan mobilnya ketika tahu jika Inggrid yang mengirim pesan.Senyum pun terkembang di bibirnya ketika membuka isi pesan tersebut. Namun senyumannya langsung lenyap ketika membaca isi dari pesan yang Inggrid kirim.“Aku sudah bicara dengan mama dan mataku terbuka karenanya. Aku sadar jika apa yang sudah kita lewati hanyalah sebuah kesalahan, aku hanya bersenang-senang denganmu sebelum aku pergi ke dunia nyata. Aku tidak memiliki masa depan denganmu dan mama sudah mengatur masa depan yang baik untukku. Selamat tinggal.”Rahang Axton mengeras marah, dia langsung memutar mobilnya untuk kembali menemui Inggrid di tempat tinggalnya dan meminta penjelasan atas pesan yang dia terima. Beberapa kali Axton berusaha menelpon Inggrid, tetapi nomor wanita itu sudah tidak aktif.Sesampainya di sana, Axton langsung berlari masuk ke rumah sambil meneriakkan nama
Read more
PREV
1
...
7891011
...
23
DMCA.com Protection Status