Semua Bab Menantu sang Jendral Besar: Bab 231 - Bab 240

295 Bab

Bab 231. HARTA KARUN

Bab 131. HARTA KARUN “Terimakasih atas tawarannya.”Tanpa merasa sungkan Darko menikmati sarapan pagi bersama warga desa Tegong. Selama makan bersama, Darko mengaku sebagai petualang alam yang berkeliling wilayah Nusantara untuk menikmati keindahan alam. Dengan pengakuannya ini maka warga sama sekali tidak mencurigai nya. Sementara itu di rumah yang dijadikan sebagai markas orang asing, terlihat kesibukan beberapa orang di dalamnya. Sepertinya mereka sedang kehilangan jejak rekan-rekannya yang semalam mengirim pergi untuk mengirim senjata. Saat akan kembali ke tendanya, Darko melirik ke arah rumah itu untuk melihat siapa saja penghuninya. Setelah tahu siapa orang-orang itu, misi selanjutnya adalah untuk menghabisi mereka. Dia sama sekali tidak perlu menangkap serta membawa mereka ke markas militer untuk di interogasi. Karena dengan menangkap mereka, maka akan terjadi kehebohan dan membuat warga desa Tegong menjadi panik. Akan tetapi jika
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-04
Baca selengkapnya

Bab 232. ENERGI MISTERIUS

Bab 232. ENERGI MISTERIUS Akhirnya panggilan pun diakhiri dan kedua pria yang ada di rumah pos tujuh desa Tegong keluar dengan mengendarai sepeda motor trailnya. Sebenarnya warga desa Tegong juga tahu keberadaan orang asing yang sering datang dan pergi dari rumah di pinggir kampung ini. Akan tetapi karena pemilik rumah ini terkenal sangat garang dan suka mengintimidasi warga yang lainnya, sehingga warga tidak berani bertanya maupun ikut campur urusannya. Karena ketakutan warga desa inilah yang membuat orang-orang asing dan anteknya merasa aman mendirikan post operasi di desa Tegong.…. Kembali ke gua yang ada di bawah air terjun, hari sudah mulai sore akan tetapi Darko belum juga tersadar dari pingsannya. Tanpa di sadari Darko yang sedang pingsan, tubuhnya sudah menggelembung bagaikan balon dan memenuhi ruangan gua berukuran lima kali tiga meter ini. Tanpa disadarinya juga seluruh anggota tubuhnya berubah menjadi sangat lentur dan elastis. Bahkan seluru
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-04
Baca selengkapnya

Bab 233. MENGHABISI AGEN MATA-MATA MUSUH

Bab 233. MENGHABISI AGEN MATA-MATA MUSUH Malam semakin larut, malam ini Darko berniat berpatroli dan memeriksa rumah yang ada di pinggir kampung. Bayangan hitam berkelebat bagai hantu gentayangan di atas langit desa Tegong. Dengan ringan Darko mendarat di atas atap rumah markas orang asing. Indra spiritualnya memindai keadaan di dalam rumah, segera setelah tahu kalau penghuni di rumah ini sudah tertidur lelap, Darko seger turun di belakang rumah. Klik…. Hanya dengan menempelkan telapak tangannya di daun pintu, saat itu juga kunci pintu terbuka. Dengan perlahan Darko mendorong daun pintu dan melangkah masuk kedalam rumah. Karena apa yang dilakukannya adalah misi rahasia, maka dia tidak ingin membuat keributan yang akan membuat warga desa Tegong panik. Perlahan Darko mendekat ke arah kamar yang ada di tengah ruangan, di dalam kamar masih ada satu orang yang sedang tidur. Karena dua yang lainnya sedang keluar untuk mencari rekan mereka yang kemarin m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-05
Baca selengkapnya

Bab 234. AJIAN PENGGUGAH JIWA

Bab 234. AJIAN PENGGUGAH JIWA Darko langsung menghentikan sepeda motornya alih-alih kabur menjauh dari penembak jitu yang membidiknya. Jalanan yang sepi ini memang area yang rawan akan pembegalan dan pembunuhan yang dilakukan agen-agen tentara asing. Sebenarnya yang membuat teror ini adalah warga provinsi Tunggoro yang sudah menjadi antek-antek asing dan dipersenjatai serta dilatih menembak. Negara asing memang tidak berani terang-terangan menampakkan diri sebagai tentara mereka yang melakukan penyerangan dan teror. Taktik mereka sangatlah licik dengan cara mengadu domba sesama warga negara Nusantara dan menimbulkan perpecahan antara warga dengan isu sara dan kesetaraan serta kesejahteraan. Padahal pemerintah negara Nusantara sudah berusaha membangun provinsi Tunggoro dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi negara asing yang diwakili antek-anteknya berusaha menggagalkan setiap pembangunan yang dilakukan pemerintah Nusantara. Bahkan antek-antek negara asing me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-06
Baca selengkapnya

Bab 235. POST SEPULUH

Bab 235. POST SEPULUH Segala macam binatang melata yang ada di balik rerumputan langsung diketahui setelah Darko memancarkan indera spiritualnya. Pancaran indera spiritualnya terus memindai hingga tanpa terasa jarak lima kilometer dari tempatnya berada terlampaui. Pada saat mencapai jarak delapan ribu meter, indera spiritual Darko segera menangkap pergerakan sekumpulan orang yang sedang berbicara. Setelah menemukan titik pergerakan manusia di jarak delapan ribu meter, Darko segera memfokuskan indera ke arah ini. Kemudian Mata spiritualnya juga diaktifkan, dalam sekejap Darko bisa melihat sebuah rumah adat yang beratapkan alang-alang di sebuah gunung terhalang rimbunnya pepohonan yang menjulang tinggi. “Sepertinya ini post sepuluh yang yang ada di dalam peta mereka,” gumam Darko dalam benaknya. “Baiklah nanti malam baru akan saya bereskan mereka semua. Sekarang nikmati pemandangan indah ini dengan sebaik-baiknya.”Setelah membuat rencana, kemudian Darko menar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-06
Baca selengkapnya

Bab 236. SALAH TANGKAP

Bab 236. SALAH TANGKAP “Siapa yang naik sepeda motor itu, cepat kejar!”Salah satu tentara yang sedang menolong rekannya yang tertembak berteriak sambil menunjuk Darko yang sedang lari mengejar penembak jitu yang menembak tentara itu. Sepertinya para tentara ini salah paham dan mengira kalau Darko adalah orang di balik penembakkan itu. Darko yang sedang mengejar penembak jitu itu, sama sekali tidak peduli dengan teriakan para tentara. Brumm…Suara mesin sepeda motor Darko meraung dan roda bagian depannya terangkat, ternyata Darko juga lihai dalam melakukan freestyle dengan menggunakan sepeda motornya. Tentara yang sebelumnya berteriak menunjuk ke arah Darko tampak tertegun melihat kepiawaian Darko yang mengangkat roda depannya hingga sejauh seratus meter yang kemudian menghilang di sebuah persimpangan jalan. Penembak jitu itu tampaknya tahu, kalau aksinya diketahui Darko, sehingga dia segera melarikan diri menggunakan sepeda motor juga dan berboncengan.dengan r
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-07
Baca selengkapnya

Bab 237. POST SEMBILAN

Bab 237. POST SEMBILAN Wajah kapten Aris berubah dan keningnya berkerut mendengar ada orang yang membentaknya, meskipun hanya dalam panggilan telepon. “Siapa kamu? Beraninya berkata tidak sopan kepada saya. Apa kamu tidak tahu siapa saya?” “Kapten Aris! Apa yang kamu katakan?”Jendral Warrant balik membentak, nada suaranya meninggi tak kalah tinggi dengan suara kapten Aris sebelumnya. Kapten Aris tiba-tiba merasa dingin tengkuknya, padahal dia sudah memberitahukan siapa dirinya kepada orang di seberang telepon/ Akan tetapi orang ini sama sekali tidak takut, kini malah lebih marah terhadap dirinya. “Sekarang kamu bebaskan tuan Tarman atau kamu kehilangan jabatanmu?” “Siapa kamu? Sampai berani memerintahku?”Kapten Aris berkata dengan suara sedikit bergetar, dia merasa kalau orang yang di hubungi Darko bukanlah orang yang sembarangan. Benar saja seperti apa yang ada dalam benaknya barusan ketika mendengar perkataan orang di seberang telepon. “Dengar baik-b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-07
Baca selengkapnya

Bab 238. DIDATANGI SEKELOMPOK BABI HUTAN

Bab 238. DIDATANGI SEKELOMPOK BABI HUTAN Setelah menghabisi tentara yang berjaga di sekeliling gunung, barulah Darko mulai mendaki ke puncak gunung di mana post sembilan berada. Aura kematian seketika menyelimuti gunung dimana keempat orang asing dan tentara bayaran antek negara asing sedang berkonsolidasi. “Eh… apa kalian merasa kalau suhu udara di tempat ini tiba-tiba menjadi lebih dingin?” “Kamu ini, namanya di gunung dan malam juga sudah terjelang tentu saja suhu udara akan menjadi lebih dingin.”Tentara bayaran antek negara asing saling berbisik setelah merasakan aura membunuh yang dikeluarkan Darko. Karena jarak antara mereka dan Darko masih terlalu jauh dan Darko juga tidak terlalu besar mengerahkan aura membunuhnya, sehingga mereka hanya sedikit merasa dingin saja. Darko segera menahan aura membunuh yang tiba-tiba keluar dari tubuhnya, pada saat mendengar percakapan empat orang asing dan pengkhianat bangsa yang menjadi anteknya. Akan tetapi dia segera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-08
Baca selengkapnya

Bab 239. MELEDAKKAN BABI HUTAN

Bab 239. MELEDAKKAN BABI HUTAN Sepertinya apa yang ada dalam pikirannya berbanding terbalik dengan apa yang ada di pikiran para babi hutan ini. Sebagai seekor hutan yang hidupnya selalu di hutan, tentu saja mereka sangat penasaran mengetahui ada tenda di tengah hutan. Langkah kaki babi hutan terdengar ada yang mulai mendekati tendanya, hal ini membuat Darko menjadi kesal. “Kurang ajar, dasar babi hutan. Sini mendekat biar kamu saya beri kejutan.”Darko bergumam sendiri sambil memancarkan aura membunuh yang sangat kuat dari tubuhnya. Duaar… Saking kuatnya aura membunuh yang dikeluarkan Darko, seketika membuat babi hutan yang sedang mendekati tendanya terpental jauh kemudian barulah tubuhnya hancur menjadi serpihan daging cincang. Begitu ada seekor babi hutan yang mati dengan tubuh meledak, seketika kawanan babi hutan yang lainnya langsung lari tunggang langgang meninggalkan lokasi di mana tenda Darko berada karena kaget. Apalagi Aura membunuh yang dipanc
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Bab 240. DIDEMO SEKELOMPOK PEMUDA

Bab 240. DIDEMO SEKELOMPOK PEMUDA “Kakak ini datang dari mana?” “Saya? Saya dari Tunggoro, kebetulan senang olahraga trabas sambil menikmati pemandangan alam.” “Ooo… kakak petualang alam?” “Bisa dibilang begitu.”Darko nongkrong sambil ngobrol di depan warung duduk disebuah kursi panjang bersama dua orang gadis muda ini. Ternyata salah satu gadis ini adalah anak pemilik warung dan merupakan bunga desa di kampung Watubarut ini. Saat sedang asik ngobrol, dari jauh terlihat dua orang pemuda mendatangi warung makan. Darko sama sekali tidak peduli dengan kedatangan kedua orang pria ini, dia beranggapan kalau kedua pemuda ini adalah pelanggan warung makan. Akan tetapi kedua gadis ini tentu saja mengenali kedua pemuda yang datang ke tempat mereka. “Hai Dewi, hai Sandra, kalian makin cantik saja.” “Tidak usah ngegombal, rayuan kalian sama sekali tidak mempan untuk kami.”Dewi berkata sambil mencibirkan bibirnya ke arah kedua pemuda yang baru datang. “Wah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
30
DMCA.com Protection Status