Home / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Menantu sang Jendral Besar: Chapter 151 - Chapter 160

295 Chapters

Bab 151. JAHIL

Bab 151. JAHIL Sementara itu di perusahaan cabang PT Cahaya Timur Group, Bambang dan yang lainnya sedang duduk membicarakan perluasan bisnis investasi perusahaan. Hari ini seluruh perusahaan cabang sudah selesai direnovasi, kaca jendela yang pecah sudah di ganti. Tembok yang retak juga sudah ditutup dan di cat kembali, semuanya sudah kembali normal dan furniture yang rusak juga sudah di ganti dengan yang baru. Saat ini Darko yang sedang terbang di langit menatap ke arah kota Losari yang ada di kejauhan dengan senyum dingin selalu menghiasi wajahnya. Jarak antara gunung suci tempat sekte gadis suci berada, berjarak tiga ratus kilometer dari kota Losari membuat Darko harus terbang untuk mempersingkat waktu. Tak lama kemudian Darko sudah berada di pinggiran kota Losari. Kali ini dia turun dari langit setelah melihat tempat yang sepi dan aman untuk mendarat. Setelah sampai di tempat yang dituju, Darko segera keluar dari tempat sepi ini dan berjalan keluar
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

Bab 152. MEMBELI GEDUNG BERLANTAI TIGA PULUH

Bab 152. MEMBELI GEDUNG BERLANTAI TIGA PULUH Winda segera memandang sekelilingnya, suasana di tempat ini memang benar-benar sepi. Kemudian dia menatap ke arah Darko, seakan sedang menebak apakah yang dikatakan Darko bukan kebohongan belaka. “Kalau kalian tidak percaya ya terserah, selamat tinggal. Saya mau jalan ke kota Losari sebelum gelap.”Darko berkata dengan Cuek, kemudian bermaksud meninggalkan Winoto dan Winda. Akan tetapi Winda yang sudah termakan omongannya barusan segera menahannya. “Tunggu, kamu jangan pergi dulu. Kota Losari masih sangat jauh, sebaiknya kamu bantu kami menghidupkan mobil ini terlebih dahulu.” “Apa urusanku dengan mobilmu yang mogok? Sudahlah, saya sedang terburu-buru. Saya takut kemalaman dan melihat hantu penunggu hutan ini.”Darko sama sekali tidak peduli dengan nasib yang di derita Winoto dan Wanda, dia langsung melanjutkan perjalanannya. Sementara itu Wanda sebagai seorang wanita tentu saja merasa panik, membayangkan akan berte
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

Bab 153. DENDAM YANG MERANA

Bab 153. DENDAM YANG MERANA PT Angkasa Biru yang mendominasi bisnis di kota Losari hanya dalam dua hari jatuh ke titik nol. Apalagi setelah para pesaingnya tahu kalau pendukung PT Angkasa Biru, yaitu sekte Iblis sudah hancur dalam pertempuran dengan sekte gadis suci. Kehancuran sekte Iblis tidak bisa di sembunyikan, apalagi berita ini berhubungan dengan sekte gadis suci yang sangat dihormati penduduk kota Losari. Dengan hancurnya sekte Iblis dan PT Angkasa Biru, kota Losari mengalami perubahan yang sangat nyata di masyarakatnya. Setelah menyelesaikan beberapa masalah di kota Losari, Darko dan yang lainnya kembali ke kota Mandiraja dalam satu rombongan membentuk konvoi. Darko duduk di dalam mobil bersama Bambang, Slamet dan Ibrahim yang bertugas sebagai pengemudi. Di belakang mereka ada lima mobil SUV hitam yang mengikutinya. Di perjalanan Darko tiba-tiba teringat dengan ibu mertuanya yang selalu menagih oleh-oleh, setiap kali dia terlambat pulang maupu
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Bab 154. CEMBURU

Bab 154. CEMBURU Darko menggelengkan kepala sebagai tanda kasihan dengan dokter Zaver yang tidak bisa membunuhnya. Setelah dokter Zaver di bawa pergi mobil ambulans, Darko juga melanjutkan perjalanannya menghabiskan waktu sebagai pengangguran. Tak lama kemudian Darko sampai di sebuah pasar unggas, Darko tampak menikmati keramaian pasar ini. Banyak burung dan unggas seperti ayam, bebek, angsa dan lainnya di jual di pasar ini. Karena pakaian yang dikenakan Darko tidak terlalu mencolok, sehingga kehadirannya di pasar unggas ini tidak terlalu menarik perhatian orang. Di depan Darko terlihat seekor burung Beo yang berwarna hitam dan kuning sedang berceloteh dengan sangat ramainya. “Assalamu’alaikum, assalamu’alaikum, ayah, ayah, ada tamu.”Darko tersenyum melihat tingkah burung Beo ini, tiba-tiba ada orang yang menyapanya membuat Darko kaget dan membuyarkan keseriusannya menikmati suara burung Beo yang bisa menirukan suara manusia. “Om, burung Beo nya bagus,
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Bab 155. APA SUAMIMU

Bab 155. APA SUAMIMU Malamnya Darko dam Angeline sudah bersiap mau pergi ketika Rosa menghampiri dan berkata, “Kalian mau kemana malam-malam begini? Tidak biasanya kalian berdua keluar rumah sepulang kerja.” “Malam ini Angeline mau menghadiri reuni kelas bu.” “Reuni kelas? Sekolah yang mana? Kenapa mendadak sekali?” “Ini reuni SMA bu, tadi Radith dan Dylan datang ke perusahaan mengantar surat undangannya.” “Radith, Dylan?”Rossa tampak seperti sedang mengingat-ingat dua nama ini yang terdengar familiar di telinganya. “Itu loh bu, mereka yang sering belajar bersama di rumah kita dulu.” “Ooo… mereka yang badung dan suka membuat onar? Bagaimana kabar mereka sekarang?”Sepertinya Rossa mulai ingat teman Angeline sewaktu masih SMA dulu. Memang benar, mereka berdua dulunya sangat badung dan suka membuat onar, bahkan saat belajar kelompok di rumah Angeline sering membuat onar dan berisik. Karena hal inilah sehingga mereka berdua langsung dikenali Rossa. “Sepert
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Bab 156. DIHINA

Bab 156. DIHINA “Ya betul, saya juga masih ingat perkataannya sewaktu SMA dulu.”Salah seorang teman yang lainnya segera menimpali di ikuti teman-teman wanita yang lainnya. Sebenarnya waktu itu Angeline masih berpikiran sangat tinggi, hal ini sesuai dengan keadaan keluarganya yang termasuk salah satu dari keluarga terpandang di kota Mandiraja. Sewaktu Angeline SMA, kakeknya masih hidup dan masih bertugas di militer sehingga keluarga Wibisono sangat dihormati semua orang. Apalagi Angeline masih ingat dan selalu dia ingat dalam hatinya sebuah kebanggan kalau tunangannya sejak masa kecil adalah tuan muda dari Ibukota yang merupakan atasan kakek Wibisono di militer. Akan tetapi impian masa remajanya yang indah kini sudah musnah. Tuan muda kaya yang dia idam-idamkan ternyata hanya seorang pemuda miskin yang bekerja sebagai pensiunan tentara. Perjalanan hidupnya benar-benar tidak seperti impian masa remajanya yang indah. Mendengar ejekan teman-temannya, seketik
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Bab 157. DIKIRA GILA

Bab 157. DIKIRA GILA Tak lama setelah Resepsionis menekan tombol tanda bahaya, dari arah lift terlihat seorang pria paruh baya dengan dandanan kerja profesional yang sangat rapi berjalan cepat ke arah Darko setelah keluar dari Lift. Manajer Warsono menatap kearah Darko yang sedang berdiri di depan meja Resepsionis, dengan tatapan penuh selidik. Sekali pandang saja, manajer Warsono tahu alasan Resepsionis memanggilnya. “Maaf ada apa ini, perkenalkan saya manajer Warsono. Sepertinya tuan ini berniat untuk memesan kamar di tempat kami?’Manajer Warsono langsung menyapa Darko dengan ramah setelah memperkenalkan diri dan menjabat tangan Darko. Sebagai seorang pekerja profesional yang sudah berpengalaman, manajer Warsono tidak berani mengusir Darko begitu saja setelah masuk kedalam hotelnya. Kecerdasan manajer Warsono membuatnya mengerti dan harus membuat alasan yang tepat sebelum mengusir Darko dari hotel. “Kebetulan bapak manajer datang, saya kesini untuk memesan
last updateLast Updated : 2023-11-21
Read more

Bab 158. ANGELINE DI TANGKAP GANGSTER

Bab 158. ANGELINE DI TANGKAP GANGSTER “Lepaskan!!”Angeline meronta sambil berteriak menarik tangan yang ditangkap salah satu dari pria dari kamar pribadi di sebelah. Ponselnya masih dalam mode panggilan ketika Angeline berteriak dan mencoba melepaskan diri dari cengkeraman pria mesum yang berniat membawanya pergi. “Tolong… tolong… Lepaskan!” “Ha ha ha ha, saya makin suka dengan wanita yang agresif seperti ini. Teman-teman malam ini kita harus menaklukkan wanita jalang ini, ha ha ha ha!”Kelima pria ini tertawa dan mengejek Angeline, bahkan salah satu dari mereka yang kepala botak berusaha memegang dagu Angeline. Dengan cepat Angeline menghindar agar tangan pria itu tidak menyentuh dagunya. Keributan di depan pintu kamar pribadi menarik perhatian Radith dan yang lainnya. Pintu kamar pribadi terbuka dari dalam terlihat sosok Radith yang penasaran dengan keributan di depan pintu kamar pribadinya. “Siapa yang berani membuat keributan di tempatku!”Dengan gaga
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

Bab 159. TAMPARAN MAUT

Bab 159. TAMPARAN MAUT Tatapan Darko bagaikan iblis yang keluar dari dasar neraka, membuat semua orang yang ada di depannya tiba-tiba merasakan aura yang sangat menakutkan menyelimuti tubuh mereka. Darko sangat marah melihat Angeline di ganggu dan di permalukan oleh kelima pria ini. “Lepaskan istriku, kalau kalian ingin selamat.”Suara Darko tidak terlalu keras akan tetapi cukup jelas didengar semua orang di lorong ini. Akan tetapi peringatan Darko malah menjadi bahan candaan kelima gangster yang menangkap Angeline. “Ha ha ha ha… lihat ada orang yang cari mati mendekati kita. Sepertinya pemuda ini sudah bosan hidup berani menantang kita.” “Apa kamu dengar apa yang dikatakannya tadi?” “Memangnya apa yang dikatakan?” “Pria miskin itu mengaku sebagai suami wanita cantik yang ada di tanganku.”Bergola tersenyum sinis sambil menatap Darko dengan tatapan merendahkan, sedangkan tangannya sama sekali tidak bisa lepas dari tangan lembut Angeline yang di cengkram era
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Bab 160. PENERIMAAN MASTER KULTIVATOR

Bab 160. PENERIMAAN MASTER KULTIVATOR Darko masih tetap berdiri pada tempatnya ketika Bergola melayangkan tinjunya. Hanya dengan memiringkan kepalanya sedikit, tinju Bergola meleset dengan jarak dua centimeter dari kepala Darko. Kali ini Darko sengaja akan mempermainkan Bergola yang sudah berani menyentuh Angeline. Lima tinju secara beruntun melayang ke tubuh Darko, tapi bisa dihindari dengan sangat mudah. Tubuh Darko bagai pohon bambu yang sedang tertiup angin, setiap kali tinju Bergola melayang ke tubuhnya. Radith, Dylan dan yang lainnya memandang kearah Darko dengan tatapn takjub, dia sama sekali tidak menyangka kalau orang yang mereka hina bisa begitu kuat. Setelah merasa puas mempermainkan Bergola, sudut bibir Dako terlihat terangkat sedikit dan senyum penuh penghinaan membayang di wajahnya. Bugh… Prok.. “Argh…!” “Auww….!”Suara kesakitan terdengar begitu mengerikan ketika Darko melayangkan kakinya yang tepat mengenai selangkangan Bergo
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
30
DMCA.com Protection Status