Reyhan yang ada di samping juga memandang Mentari, dia tidak menyangka sepupu dari Elaine ini ternyata adalah sosok yang cukup merepotkan.Mentari tidak marah, melainkan meraih lengan Elaine dan menjulurkan lidahnya, lalu berkata dengan senyum manis, “Aku hanya punya satu orang sepupu, kalau tidak mengandalkan kamu dan merindukanmu, lalu siapa?”“Tapi kali ini, demi Tuhan aku tidak ada maksud lain, aku benar-benar merindukanmu.”Mentari mengangkat tangannya dan bersumpah, “Jika aku berbohong, aku akan disambar …”Kata’petir’ di ujung kalimat tidak disebutkan, dan Elaine telah menutup mulut Mentari, wajah dingin yang bagai es akhirnya tersenyum, “Sudahlah, hari ini cukup sampai di sini saja.”“Terima kasih, Kak. Kamu paling baik.”Senyum seketika menghiasi wajah Mentari, tapi dia juga tidak melupakan Reyhan, “Kak, kamu sudah sibuk seharian, kakak ipar sudah masak banyak, sangat enak, hanya saja aku datang terlambat, kalau tidak sudah kumakan semua.”Elaine sudah melihat makanan yang di
Read more