Wanita cantik itu berbicara penuh keyakinan. Membuat Aksa seketika memicingkan mata dengan kening berkerut. "Apa maksudmu?" tanyanya tidak mengerti."Saya bersedia menggunakan tubuh saya untuk membantu Anda," tegasnya.Wajah tampan berkucur peluh itu seketika memalingkan wajah. "Tidak! Aku tidak akan melakukan hal itu karena keterpaksaan.""Tuan, saya bersedia, saya tidak terpaksa." Adira mencoba meyakinkan sang suami dengan ucapannya.Namun, Aksa masih bersikukuh terhadap pendiriannya sendiri. "Aku tahu kamu sedang berbohong!"Dengan segenap keberanian yang ia kumpulkan dari dalam diri. Adira menghembuskan nafas kasar sebelum kembali merendahkan dirinya. "Sebenarnya, saya juga menginginkan hal itu sejak lama, Tuan," jelasnya dengan tangis yang menggema dalam hati.Ia tahu, setelah ini dirinya akan kembali dipandang sebelah mata sebagai seorang Jalang. Namun tidak ada salahnya. Dari pada dirinya harus menanggung hutang budi yang tak kunjung ia lunasi suatu saat nanti.Aksa terperangah
Baca selengkapnya