"Adira, jawab dengan jujur. Apa pria ini berbuat kasar padamu hingga menyebabkanmu menjadi seperti ini?" timpal Keenan yang terlihat kesal dari depan pintu masuk. Sorot mata tajam mengintimidasi dari Aksa terasa begitu menusuk, hingga membuat nyalinya seketika menciut.Adira yang awalnya terpejam kini mulai membuka mata. "Tidak, Suamiku sangat baik. Dan aku ingin memberitahumu satu hal. Tidak ada pria sebaik ini di dunia selain dia," jawabnya datar.Pria yang tengah terduduk di tepian ranjang itu pun seketika terperangah. Ada kebahagiaan lain yang kembali menyeruak mendinginkan hatinya kala mendapati pujian dari sang istri.Jika diperhatikan lebih dalam, sebenarnya pertanyaan itu sedikit menusuk. Mengingatkan kembali Adira pada kehidupan masa lalunya. Di mana dirinya terus disakiti jiwa dan raga. Tak ada kesempatan dirinya merawat diri di rumah sakit kala terluka. Dan jika mentalnya tak sekuat baja, mungkin dirinya sudah menjadi gila karena dua tahun lamanya berada dalam kurungan nera
Read more