Setelah sarapan, Kana langsung pergi ke rumah sakit. Meskipun hatinya masih terasa gundah akibat obrolannya dengan Ivander tadi pagi dia tetap harus menjalankan perintah pria itu. Mau bagaimanapun, itulah aturan di hubungan ini. Lagipula, sebenarnya, tanpa disuruh pun, Kana tetap akan berusaha mendampingi Iola. Bahkan jika adik perempuan Ivander itu akan mengusirnya nanti. Setelah sampai di rumah sakit, Kana langsung pergi ke ruang rawat inap Iola. Begitu masuk, dia mendapati Iola yang sedang berbicara dengan dokter, tetapi dokternya berbeda dengan yang kemarin bicara denganya tentang kondisi Iola. "Baik, kalau begitu, saya permisi, Nona," ucap dokter itu mengakhiri. Tepat setelah itu sang dokter melempar senyum pada Kana dan keluar dari ruang rawat inap Iola. Kana segera menghampiri sang adik ipar. "Iola, apa yang barusan itu dokter psikiater?" tanya Kana. Iola mengangguk sambil tersenyum tipis, tetapi raut wajahnya langsung berubah jadi kecewa. Kana yang menyadari hal itu langsu
Baca selengkapnya