Alfin menatap lekat Tania, "kamu nggak mau menerima orang tuaku?"Perempuan berambut coklat itu tampak gelagapan, bola matanya bergerak-gerak bingung mencari alasan. Sejurus kemudian dia memalingkan muka lalu kembali menatap manik hitam lelakinya."B–bukan gitu, sayang. Aku cuma nggak mau kamu kecapekan aja, udah sibuk ngurusin kantor, eh … dirumah masih harus jagain Mama kamu. Aku kasihan aja lihat kamu begitu, Mas," ujar Tania dengan mimik wajah sendu. Perempuan itu berusaha meraih kembali lengan Alfin. Namun ditepis oleh sang empunya."Kalau kamu kasihan sama aku, harusnya kamu malah dukung aku, bukannya terkesan malah menjauhkan aku dengan Mama!" ketus Alfin.Berusaha menekan emosinya, Tania semakin memepet tubuh Alfin. Jemarinya yang lentik mengusap-usap punggung tangan sang lelaki. "Yaudah, maaf deh, kalau aku ada salah kata, tapi beneran aku nggak bermaksud jauhin kamu dengan mamamu, Mas." Tania memasang wajah memelas untuk menarik simpati Alfin. "Yaudah, kita pulang sekarang
Last Updated : 2023-08-29 Read more