Arbian mengulas senyum ramah, sementara Tari mengangguk sopan. Mereka sama-sama merasa tidak menyangka akan bertemu di tempat yang sama dan diwaktu yang sama. Tari menyadari makna tatapan wanita di hadapannya itu. Namun, ia juga merasa tidak perlu menjelaskannya. Biar Arbian saja yang menjelaskan jika memang dianggap itu penting.“Mas Arbian habis belanja perhiasan sama Tari?” tanya wanita itu terdengar heran.Arbian mengangguk lalu berkata, “Iya, Ayana. Saya mampir beli buat Mama sama Kayla. Ketemu Tari di sini, sekalian saya ajak pulang karena kami searah.”“Oh, kirain baru mau masuk. Ya udah, aku duluan ya, Mas. Tari,” ucap Ayana pamit. Langkahnya juga tampak terburu-buru.“Kalian sudah saling kenal?” tanya Arbian membuyarkan lamunan Tari. Entah kenapa Tari merasa, ada yang aneh dari tatapan Ayana.Tari yang sejak tadi memperhatikan keramaian jalan sontak berjengit. “Baru beberapa kali bertemu, Mas. Itupun, Mas Yudha yang kenalin.”“Dia dokter kandungan, semoga nanti kamu konsultas
Last Updated : 2023-10-20 Read more