Saat ini Tasya melewati lorong yang dihuni Erzhan. ‘Itu kan ....’ Belum selesai dirinya bergumam di dalam hati, Erzhan berkata.“Jangan katakan pada Amira saya di sini, kira-kira kapan Amira keluar dari kamarnya?”“Saat latihan, tapi aku tidak tahu kapan kak Ami akan berlatih.” Tasya memberikan jawaban seiring menduga-duga. ‘Sepertinya Erzhan tidak ingin kehilangan kakak.’“Baiklah. Jangan katakan saya di sini, saya akan menunggu Amira sampai keluar dari kamar,” ulang Erzhan.“Ya.” Anggukan Tasya seolah dirinya anak patuh dan polos seperti Amira. “Eu-kalau boleh tahu, apa benar hubungan kalian berakhir? Yang aku dengar begitu.” Rasa ragu mengudara, hanya saja rasa penasarannya lebih besar.“Tidak, Amira hanya sedang marah padaku.” Erzhan tidak akan pernah menganggap hubungan palsu mereka berakhir, bahkan dia akan berusaha membuat hubungan palsu ini menjadi nyata.“Begitu ya, kakak tidak pernah macam-macam, kakak juga mudah memaafkan. Aku rasa kalau kamu berjuang sedikit lagi pasti kak
Baca selengkapnya