All Chapters of Buanglah Suami Pada Pelakornya: Chapter 31 - Chapter 40

46 Chapters

31. Ratu Drama.

Denia terbangun oleh rasa sakit di pipinya dan rambutnya yang tertarik. Perlahan mengerjakan mata, lalu menatap Leon di depannya yang terlihat sangat murka, wajahnya menghitam dan suram. Tidak melihatnya selama beberapa tapi begitu bertemu pria ini malah menamparnya. Emosinya juga memuncak seketika.“Brengsek kamu Leon, setelah begitu lama tanpa kabar, tanpa peduli padaku, sekarang kamu datang lalu menyakitiku, sialan…kamu bahkan menghancurkan rumahku dan mengambil perhiasanku.” cecar Denia yang baru saja tersadar, akan tetapi ia melupakan jika keadaannya saat inilah yang bermasalah.“Apa katamu, dasar jalang. Lihat ini!” Leon menarik rambut Denia lalu menghadapkan wajahnya ke tumpukan kond** bekas di lantai.Belum lagi kondisi tubuhnya saat ini yang tanpa busana, dinginnya pendingin ruangan menyadarkan indranya. Menatap nyalang tumpukan didepannya. Denia akhirnya menyadari jika saat ini situasinya sedang buruk.“Sayang, a..aku…ini tidak benar,...aku dijebak, pasti Joel yang sengaja
Read more

32. Pertemuan Sesiliana dan Orang tuanya

Insiden yang terjadi pada Leon dan Denia tentu saja diketahui oleh Aldrin, dia lah yang merancang semua kejadian hari ini. Mulai dari kehadiran Joel, ia memberikan 2 misi untuk dilakukan Joel. Pertama, mendapatkan bukti kejadian saat itu yang dimiliki Denia. Dan salah satu misinya telah berhasil. Anak buah Aldrin yang pergi tidak lama sebelum kedatangan Leon, mereka berhasil menemukan beberapa berkas dan file lainnya. Sekarang mereka hanya perlu memeriksanya.Sedangkan, untuk misi kedua Joel hanya untuk menunggu waktu dan melihat hasilnya.Di ruang kerja Villa yang ditempati Sesiliana saat ini.Sesiliana sedang memeriksa laporan Laboratorium yang hampir dicuri. Sedangkan pelakunya ia serahkan pada Aldrin untuk ditangani.Tok tok tokKetukan pintu membuyarkan fokus Sesiliana.“Masuk.” ucapnya tanpa mengangkat kepalanya.Terdengar langkah kaki beberapa orang meskipun itu sangat pelan Sesiliana tetap mendengarnya dengan jelas, Sesiliana mengira itu adalah Pengurus rumah tangga bersama p
Read more

33. Cara Aldrin mencintai Sesiliana.

Aldrin memantik rokok yang ada di tangannya, ia hanya menghisapnya sekali lalu membiarkannya begitu saja yang hampir melukai tangannya, tapi setiap kali rokok itu habis ia akan menyalakan yang baru.Menatap kosong ke depan, pikirannya melayang, asap rokok mengaburkan pandangan hingga raut wajahnya tampak tidak jelas, hanya tekanan rendah yang mencekik di sekitarnya yang memastikan jika saat ini ia diambang kewarasannya.Sejak ia meninggalkan Villa yang ditempati Sesiliana, ia tidak mengucapkan apapun mengurung diri di ruang kerjanya. Ia sengaja pergi tanpa berpamitan pada kekasihnya, ia ingin memberikan mereka ruang untuk saling melepas rindu. Natan yang mengikuti tuan mudanya menghela nafas melihatnya seperti ini.Ia tahu betapa kacaunya perasaan Tuanya, dengan tingkat kegilaan tuannya pada Nonanya, Tuannya saat ini benar-benar sangat menakutkan. Yang ia takutkan adalah konsekuensi dari kemarahannya itu.“Panggil semuanya, aku mau semuanya berkumpul dalam satu jam. Juga kumpulkan sem
Read more

34. Kehancuran dalam semalam.

Sesiliana yang berdiri di hadapan mereka membuat mereka menatap khusyuk, tegas dan saleh. Entah sejak kapan, ruang dan ceria itu menghilang dari wajah cantik itu. Sesiliana saat ini sangat berwibawa, dan mulia, seperti seorang pemimpin yang siap untuk sehingga berperang kapan saja.“Seperti apapun sifat dan sikap Aldrin, selama ia tetap Aldrin yang mencintai Sesiliana, itu tidak akan merubah apapun.” Penjelasan Sesiliana seperti gelombang pasang membuat mereka langsung mengerti segalanya.Seperti apapun cara Aldrin mencintai Sesiliana, Sesiliana hanya mencintai Aldrin seperti apapun dirinya.“Cinta tanpa alasan, selama kamu mencintaiku, aku mencintaimu.” Kalimat itu spontan terucap dari mulut Nari.Diantara mereka bertujuh memang hanya Nari yang sangat pro terhadap pasangan, ia sudah memiliki banyak pengalaman untuk itu.Senyum indah terukir di bibir Sesiliana. Mereka semua terpana melihat senyum itu.Natan maju selangkah lalu berkata, “Nona, kami siap menerima perintah!”Kemudian, y
Read more

35. Siasat Terry.

Kepala Pelayan Tomi datang dengan tergesa, ia telah mendengar jika putrinya mendatangi Nyonya Tua saat ini.“Nyonya mohon ampunan untuk putri saya jika ia mengganggu nyonya, ia hanya merasa hidupnya telah hancur, impiannya hancur tak bersisa, belum lagi siksaan yang ia terima sungguh tidak berprikemanusiaan, jiwa putri saya terguncang hingga membuat ia seperti saat ini.”“Jadi, kamu menuduh aku menjadi penyebab ia seperti ini?” emosi Nyonya Panetta tersulut, meskipun ucapan pak tua di depannya sangat sopan tapi jelas yang ia ungkapkan sangat tersirat.“Tidak Nyonya baik saya maupun ayah saya tidak pernah sedikitpun memiliki pemikiran seperti itu, saya tumbuh besar dibawah pandangan anda dan keluarga besar Panetta, bagiku Panetta bukan hanya majikan ayah saya tapi juga rumah tempat kami berpijak. Tidak pernah ada keraguan sedikitpun. Karena keyakinan inilah saya bersedia melakukan apapun untuk anda dan nona Denia yang sangat dekat dengan anda. Karena itu adalah kepercayaan ku, saya tid
Read more

36. Pembalasan Terry.

“Kalian keluar dulu, tidak perlu disini, ada yang harus kami bicarakan, minta yang lain untuk keluar juga.” Denia memerintahkan pelayannya untuk keluar, ia merasa jika tidak ada yang perlu ditakutkan, terlebih lagi Terry sudah menjadi sia-sia.“Nona Denia, sungguh tidak tahu apa yang terjadi padaku?”“Terry, apa maksudmu? Sejak terakhir aku membawamu ke agensi, aku tidak pernah bertemu atau menghubungi mereka lagi, bahkan aku tidak mendapat kabar apapun tentangmu!”“Tapi, mereka semua mengatakan bahwa nona sendiri yang meminta mereka untuk 'merawatku'.”Terry menatap Denia dengan pandangan kosong, ia berusaha sebaik mungkin menyembunyikan emosinya. Ia ingin membiarkan wanita kejam ini merasakan penderitaannya dengan tangannya sendiri.“Aku memang meminta mereka untuk 'merawatmu’ tapi dalam artian yang sebenarnya, aku selalu menjaga hubungan baik dengan siapapun, aku bahkan meminta mereka untuk mengalokasikan sumber daya untukmu.”“Apakah sumber daya itu harus diganti dengan dengan men
Read more

37. Akhir Tragis Denia dan Nyonya Panetta.

“Ahhh…kamu pelac**, berani memanggilku pelac**, kamu tidak lebih baik dariku.”Denia yang sejak tadi melawan tindakan Terry meskipun itu tidak terlalu berguna tiba-tiba saja tersulut dan menjatuhkan Terry, tapi tubuhnya sudah terlalu terluka dan banyak kehilangan darah sehingga Terry dengan mudah menariknya hingga ia juga kembali terjatuh, meskipun pecahan kaca sudah tidak ada lagi di tangannya karena perlawanan Denia tadi, tapi ia tidak terlalu terluka sehingga ia kembali menamparnya.“Denia..Denia…betapa ironisnya hidupku karena perbuatanmu, apa kamu sangat menginginkan posisi Nyonya Panetta sampai aku pun kamu korbankan, kamu terlalu takut Leon tergoda olehku iya kan? Aku mengingatnya dengan baik, Tuan Leon memintaku menjadi sekretarisnya, tapi keesokan harinya ia mengubahnya dan memindahkanku ke bagian lain. Kemudian kamu menawariku untuk menjadi model terkenal. Sekarang aku mengerti itu semua karenamu.”“Kamu…huh..” Denia mengerang kesakitan dan tidak bisa menjawab Terry.“Sayan
Read more

38. Akhir Keluarga Panetta

“Apa yang menyebabkan Denia menderita penyakit kelamin? Seharusnya dampak serum itu tidak akan seperti ini!” Sesiliana mengernyit memikirkan penyebab kondisi Denia, serum Denia berlawanan dengan serum yang ada pada Leon, setelah mereka berdua berhubungan, efek samping serum itu tersulut dan melukai Leon sedangkan Denia ia hanya akan berdampak kecil. Kecuali, selama rentan waktu ini Denia bergonta ganti pasangan. “Seharusnya itu perbuatan Tuan bos!” cecar Nari seolah telah memahami sesuatu.Dalam kebingungan atas ucapan Nari, baru saja Sesiliana bertanya, tiba-tiba pintu ruangan diketuk, sebelum Sesiliana dan yang lainnya mengucapkan sesuatu, orang diluar pintu kemudian membukanya.Wajah tampan, tanpa ekspresi dengan alis dingin dan mata tajam, memindai isi ruangan. Melihat orang yang dicarinya berada, senyum di mata Aldrin semakin dalam, ia tidak lagi seperti sosok yang akan memakan orang dan menyeramkan seperti pertama memasuki di ruangan itu, ketiganya bergidik seketika. ‘Wow, Tu
Read more

39. Menunggu Dalang untuk muncul.

39.Setelah sesi melankolis antara Mama Al dan anaknya, dengan duduk disofa panjang, Mama Al diapit oleh Aldrin dan Sesiliana dan Ibu Sesil duduk disampingnya. Setelah dua jam berlalu dengan suasana hangat, mereka memutuskan untuk menginap malam ini. Mereka kembali ke kamar masing-masing setelah makan malam.Tidak ada yang membahas tentang apa yang terjadi dengan keluarga Panetta, meskipun berita diluar sana sedang panas-panasnya dengan kejatuhan PnT, tapi hal itu tidak berpengaruh sedikit pun pada kedua keluarga mereka.Saat ini yang tengah tidak nyaman adalah Andra, ayah Aldrin. Andra sedang duduk tidak jauh dari istrinya, wajahnya terlihat khawatir, beberapa kali ia terlihat menggaruk kepalanya. Sejak putranya muncul istrinya tidak pernah mengatakan sepatah kata pun padanya, bahkan setelah memasuki kamar, mereka saling diam. Andra dengan kegalauannya karena tidak tahu harus berkata apa, sedangkan Dara masih berkutat dengan kemarahannya. “Tuan Andra, sepertinya ada hal yang harus a
Read more

40. Dalang Terakhir.

Asisten Tim memasuki ruangan membawa beberapa berkas yang bertumpuk di tangannya.Melihat Bosnya sedang memegang telepon, nampak ia sedang membalas pesan yang entah siapa. Ia tidak berani mengambil langkah lebih dekat karena ia sudah sangat bersyukur jika bosnya itu tidak meneliti setiap pekerjaan mereka, yang bisa dipastikan jika itu sama saja menguliti mereka hidup-hidup. Bos mereka menjadi semakin mengerikan sejak kembali. Ketegasannya dan ketajamannya menjadi semakin tak tertahankan. Bosnya bisa menemukan kesalahan ketik, tanda baca, bahkan ditumpukan laporan yang meninggi. Ia akan tahu tiap halamannya. Sungguh menakjubkan yang terkesan mengerikan.‘Memang hanya Nona Sesil yang bisa menjadi pawangnya.’ batin Tim.Mengetahui keberadaan asistennya, Aldrin menyimpan ponselnya setelah mengakhiri pesannya pada Sesiliana.“Bagaimana?”“Seperti yang anda katakan, semua bukti sudah terkumpul, kami menggeledah rumah, kantor, bahkan rumah pribadi mereka. Dengan bantuan pihak berwajib yang
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status