Pria di samping Erin itu mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia tidak menyangka kalau perempuan itu bahkan tidak mengingatnya. “Ehmm, aku Sandi, sahabatnya Daniel, waktu itu kita pernah ketemu waktu makan di restoran daging…” Erin mengernyitkan keningnya. Ia tampak mencoba mengingat tapi ia tidak terlalu mengingat pria tersebut. “Oh… ya, ya aku ingat sekarang.” “Maaf kalau aku mengganggu,” ucap Sandi dengan ekspresi bersalah. “Nggak kok… kak Sandi lagi nyari bahan skripsian juga?” “Iya, kalau kamu?” Pandangan matanya beralih ke buku yang asal ia ambil, begitupun dengan pria di sampingnya. “Ehmm, tadi sebenarnya mau nyari buku referensi, tapi malah ambil buku yang lain, hehe,” jawab Erin asal. Obrolan tersebut berlanjut. Erin merasa senang karena akhirnya pikirannya bisa teralihkan. “Oh jadi kamu mau nyiapin dulu? Rajin ya mulai lebih dulu,” ucap Sandi sambil tertawa kecil. “Ehmm, aku ingin lulus cepat kak.” “Kenapa? Supaya fokus dengan keluarga?” Pertanyaan dari pria itu
Last Updated : 2024-01-16 Read more