All Chapters of Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya: Chapter 171 - Chapter 180

203 Chapters

Bab 171

"Aku … aku merasa kita masih bisa menjadi sahabat." Akhirnya, Josh mengatakan perkataan ini.Pada saat ini, Elsa berdiri dan matanya memerah. Wajahnya yang sedih membuat orang merasa sangat iba. Melihat tampilan Elsa yang seperti ini, hati Josh menjadi semakin tersiksa."Josh, aku nggak mau menjadi sahabatmu. Aku merasa kelak lebih baik kita menjadi orang asing saja," seru Elsa.Seusai berbicara, Elsa langsung berlari ke pinggir jalan, memanggil sebuah taksi, dan masuk ke dalam mobil."Elsa!" Josh hanya bisa melihat Elsa menutup pintu taksi itu dengan begitu saja, lalu taksi itu pun melaju pergi. Ketika taksi itu menghilang dari pandangannya, Josh duduk di dalam mobil dengan sedih dan bersandar di setir mobil.…Di sisi lain.Elsa yang sudah naik ke dalam taksi menangis hingga terisak-isak. Faktanya, Elsa sudah menyukai Josh cukup lama, apalagi Josh juga memperlakukannya dengan sangat baik selama ini. Hal ini pun membuat Elsa mengira bahwa Josh seharusnya juga menyukainya. Elsa sama se
Read more

Bab 172

"Memangnya minta maaf saja cukup? Apa kamu tahu seberapa mahal pakaianku ini? Apa kamu sanggup bayar kalau rusak?" kata wanita paruh baya yang terlihat sombong dan tidak mau melepaskan mereka begitu saja."Tapi, kami sudah minta maaf," jawab Rubeus dengan tidak berdaya."Apa gunanya minta maaf? Kalau minta maaf berguna, apa masih butuh polisi atau hukum lagi?" bentak wanita paruh baya itu dengan arogan.Hoek! Hoek!Pada saat ini, Josh tiba-tiba muntah dan muntahannya langsung mengenai pakaian wanita paruh baya itu."Aaah!" teriak wanita paruh baya itu dengan keras.Rubeus juga tampak terkejut dan tidak berdaya. Dia tidak menyangka Josh akan mendadak muntah di saat seperti ini."Dasar pria kampungan! Berani-beraninya kamu muntah ke pakaianku! Apa kamu tahu aku siapa? Aku adalah kekasih dari bos tempat karaoke ini! Kalian dengar ya, hari ini kalian akan mendapatkan masalah besar!" bentak wanita paruh baya itu dengan keras.Lantaran mendengar teriakan dari wanita paruh baya itu, ketua pen
Read more

Bab 173

Setelah mengakhiri panggilan telepon."Heh, pura-pura menelepon untuk menakutiku? Aku beri tahu kamu, aku pasti akan membunuhmu kalau kamu nggak bisa mengumpulkan dua ratus juta dalam waktu dua jam," kata ketua penjaga keamanan dengan sombong.Wanita paruh baya itu juga berkata sambil mencibir, "Heh, dua orang kampungan saja masih sok berpura-pura."Sekitar 10 menit kemudian.Ada belasan mobil yang berhenti di depan pintu Karaoke Tororo, lalu sebanyak seratus pria berkaos hitam berbondong-bondong turun dari mobil. Mereka membawa tongkat bisbol dan langsung menerjang masuk ke Karaoke Tororo tanpa basa basi. Mereka mulai menghancurkan segala yang ada di sepanjang jalan, bahkan penjaga keamanan yang mencoba menghentikan mereka langsung dijatuhkan.Di koridor lantai empat tempat karaoke."Bocah, sudah sepuluh menit berlalu. Aku ingin lihat kamu bisa bertahan berapa lama lagi," seru ketua penjaga keamanan itu dengan suara dingin.Pada saat ini, seorang penjaga keamanan berlari dengan buru-b
Read more

Bab 174

"Baiklah, aku pergi pemanasan dulu." Seusai berbicara, Rubeus langsung ke depan untuk melakukan pemanasan, sedangkan Josh hanya berdiri di samping lapangan basket untuk menonton.Sekitar 10 menit kemudian, kedua belah pihak yang akan bertanding sore harinya sudah tiba. Sore hari ini adalah pertandingan dalam tim basket sekolah yang dibagi menjadi dua kelompok. Meskipun Rubeus bukan pemain yang jago dalam timnya, kemampuannya juga tidak buruk. Timnya, tim A bahkan unggul dalam skor melawan tim B.Pertandingan hari ini juga telah menarik perhatian lebih dari seratus mahasiswa yang datang untuk menonton. Namun, tiba-tiba ada belasan pria muda asing yang mengenakan seragam bola masuk ke lapangan basket di pertengahan pertandingan. Di atas seragam basket sebelas pemuda ini bertuliskan "Sekolah Kejuruan Sunrise"."Bukankah ini adalah tim basket Sekolah Kejuruan dan Teknik Sunrise? Kenapa mereka datang ke kampus kita?""Iya, mereka juga langsung masuk ke lapangan. Mau apa? Apa mau membuat ma
Read more

Bab 175

"Rubeus, seingatku Sekolah Kejuruan Sunrise nggak bisa mengalahkan kampus kita saat pertandingan persahabatan sebelumnya. Apa yang terjadi hari ini?" tanya Josh."Kak Josh, kapten pihak lawan yang bernama Swardi itu baru saja bergabung dengan Sekolah Kejuruan Sunrise. Orang ini benar-benar hebat sekali. Alasan kekalahan kami karena dirinya, selain itu ada beberapa wajah asing yang juga sangat hebat," seru Rubeus.Setelah berhenti sejenak, Rubeus lanjut berkata dengan geram, "Selain itu, Swardi ini benar-benar sombong sekali. Setiap kali mencetak gol, dia selalu mengacungkan jari tengah kepada kami dan wajahnya terlihat merendahkan."Josh mengangguk dan menjawab, "Aku sudah melihatnya. Orang ini memang lihai dalam bermain basket, tapi sikapnya yang terlalu sombong dan merendahkan orang lain ini akan menghambat kemajuannya di masa depan."Pertandingan babak kedua akhirnya dimulai. Pertandingan itu tetap tidak menunjukkan perubahan apa pun, situasi yang terlihat tetap salah satu pihak yan
Read more

Bab 176

"Tapi, Kak Josh mereka menghina kita seperti ini, kita …," ucap Rubeus dengan sangat geram dan tidak terima."Sebagai bagian dari Universitas Sunrise, aku juga nggak bisa membiarkan orang lain merendahkan kampus kita," jawab Josh sambil menyipitkan matanya.Seusai berbicara, Josh langsung berbalik dan berjalan ke hadapan kapten tim basket lawan, Swardi. Swardi memiliki tinggi hampir dua meter, sedangkan Josh hanya 1.7 meter. Ketika berdiri di hadapannya, Josh terlihat sangat kecil dan pendek. Dengan keunggulan tingginya, Swardi memiliki aura yang sangat kuat. Namun, Josh sama sekali tidak menunjukkan sikap yang rendah diri, apalagi sampai tertekan karena aura Swardi."Bocah, kamu siapa?" tanya Swardi yang menatap Josh dengan tatapan meremehkan."Aku siapa nggak penting. Aku hanya ingin memberitahumu, bersikap toleransi bisa menjaga hubungan di masa depan. Hari ini kami memang kalah, tapi tolong kalian juga menghargai kami," ucap Josh dengan sangat tenang."Memangnya kamu siapa? Mau ak
Read more

Bab 177

Apa itu SBA? Mereka yang merupakan penggemar bola basket tentu saja sangat memahaminya."Aku akan mencari satu tim SBA untuk mewakili sekolah kita bertanding dengan Sekolah Kejuruan Sunrise," ucap Josh dengan tenang."Ini … Kak Josh, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Mencari tim bola SBA untuk mewakili kampus kita bertanding dengan mereka? Memangnya kita bisa mengundang mereka?" tanya Rubeus dengan ekspresi terkejut.Beberapa orang lain yang berada di lapangan juga tampak tidak percaya. Mencari tim bola SBA agar mewakili kampus mereka untuk bertanding? Menyuruh tim bola SBA untuk bertanding dengan sekolah kejuruan biasa. Hal seperti ini adalah hal yang belum pernah terjadi di seluruh negeri! Bahkan, mereka tidak berani membayangkannya karena merasa sedikit tidak masuk akal!"Selama ada uang, apa pun bisa diundang. Aku bukan hanya ingin mengundang mereka, tapi juga mau mengundang tim bola terhebat dari SBA, Tim Aori!" kata Josh sambil tersenyum."Tim Aori?" Rubeus dan yang lainnya sont
Read more

Bab 178

"Tentu saja, nggak ada yang nggak bisa diatasi dengan uang," kata Josh sambil tersenyum."Kamu … benar-benar mengundang Tim Aori? Apa Drake juga akan datang?" tanya Rubeus sambil memelototkan kedua matanya.Siapa Drake Yusa? Dia adalah mantan bintang NBA dan pemain basket terkenal, atlet basket Slastin dan juga kapten tim basket Slastin! Dia adalah pemain pusat dalam Tim Aori di SBA!Drake adalah salah satu idola basket Rubeus!"Benar, Drake juga akan datang," jawab Josh dengan tenang."Astaga! Drake akan membawa Tim Aori mewakili Universitas Sunrise kita untuk melakukan pertandingan bola basket. Bukankah ini sangat menakjubkan?" teriak Rubeus dengan penuh semangat.Jika hal ini tersebar, ini pasti akan menjadi berita besar yang menghebohkan! Bahkan mungkin menjadi berita utama!"Kak Josh, kamu benar-benar hebat sekali! Nggak kusangka kamu benar-benar bisa mengundang Tim Aori dan juga Drake!" seru Rubeus dengan kegirangan."Bukan aku yang hebat, tapi uang yang hebat. Harga meminta mere
Read more

Bab 179

Dalam sekejap, Swardi sudah berdiri tepat di hadapan Josh."Bocah, untuk apa kamu datang kemari? Apa kamu mau meniru kami mencari masalah?" tanya Swardi yang menatap Josh dengan arogan."Kamu kira kami sama seperti kalian yang nggak bermoral dan hanya bisa mencari masalah? Kami adalah orang beradab, kami nggak akan melakukan hal seperti itu," jawab Josh sambil tersenyum."Kamu … kamu katai kami nggak bermoral?" tanya Swardi dengan ekspresi suram."Berani memaki kami? Apa kamu sudah bosan hidup?" Beberapa anggota tim basket di belakang Swardi langsung bergerak maju dan bersiap-siap ingin memukul Josh."Kenapa? Mau memukulku? Aku juga sudah menyiapkan orang untuk merekam. Kalau kalian memukulku, pikirkanlah sendiri akibatnya," seru Josh sambil tersenyum dingin.Setelah mendengar perkataan Josh, raut wajah Swardi menjadi semakin suram. Dia sama sekali tidak menyangka hari ini Josh bisa menggunakan taktik yang dia gunakan kemarin."Mundur semuanya!" perintah Swardi yang langsung memelototi
Read more

Bab 180

Di lapangan basket Universitas Sunrise, ada banyak mahasiswa Universitas Sunrise yang terus berdatangan. Saat ini, sekitar 3000 mahasiswa telah berkumpul di tempat ini, bahkan masih ada mahasiswa yang datang. Biasanya ketika sekolah mengadakan pertandingan basket, jumlah mahasiswa yang menonton tidak akan sebanyak ini.Namun, bagaimanapun juga, yang dipertandingkan dalam pertandingan kali ini bukan hanya tentang basket, melainkan juga harga diri seluruh Universitas Sunrise. Masalah ditantang dan dihina kemarin lusa telah membuat para mahasiswa Universitas Sunrise menahan emosi yang besar. Jadi, mereka semua berharap pertandingan hari ini bisa mengembalikan harga diri Universitas Sunrise kembali.Saat ini, Josh, Rubeus, dan seluruh pemain tim basket Universitas Sunrise juga telah muncul di lapangan basket."Mereka datang! Tuan Josh dan yang lainnya sudah datang."Kehadiran Josh membuat semua orang seketika menjadi heboh. Meskipun ada orang yang merendahkan dan memaki Josh dengan nama an
Read more
PREV
1
...
161718192021
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status