Apa itu SBA? Mereka yang merupakan penggemar bola basket tentu saja sangat memahaminya."Aku akan mencari satu tim SBA untuk mewakili sekolah kita bertanding dengan Sekolah Kejuruan Sunrise," ucap Josh dengan tenang."Ini … Kak Josh, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Mencari tim bola SBA untuk mewakili kampus kita bertanding dengan mereka? Memangnya kita bisa mengundang mereka?" tanya Rubeus dengan ekspresi terkejut.Beberapa orang lain yang berada di lapangan juga tampak tidak percaya. Mencari tim bola SBA agar mewakili kampus mereka untuk bertanding? Menyuruh tim bola SBA untuk bertanding dengan sekolah kejuruan biasa. Hal seperti ini adalah hal yang belum pernah terjadi di seluruh negeri! Bahkan, mereka tidak berani membayangkannya karena merasa sedikit tidak masuk akal!"Selama ada uang, apa pun bisa diundang. Aku bukan hanya ingin mengundang mereka, tapi juga mau mengundang tim bola terhebat dari SBA, Tim Aori!" kata Josh sambil tersenyum."Tim Aori?" Rubeus dan yang lainnya sont
"Tentu saja, nggak ada yang nggak bisa diatasi dengan uang," kata Josh sambil tersenyum."Kamu … benar-benar mengundang Tim Aori? Apa Drake juga akan datang?" tanya Rubeus sambil memelototkan kedua matanya.Siapa Drake Yusa? Dia adalah mantan bintang NBA dan pemain basket terkenal, atlet basket Slastin dan juga kapten tim basket Slastin! Dia adalah pemain pusat dalam Tim Aori di SBA!Drake adalah salah satu idola basket Rubeus!"Benar, Drake juga akan datang," jawab Josh dengan tenang."Astaga! Drake akan membawa Tim Aori mewakili Universitas Sunrise kita untuk melakukan pertandingan bola basket. Bukankah ini sangat menakjubkan?" teriak Rubeus dengan penuh semangat.Jika hal ini tersebar, ini pasti akan menjadi berita besar yang menghebohkan! Bahkan mungkin menjadi berita utama!"Kak Josh, kamu benar-benar hebat sekali! Nggak kusangka kamu benar-benar bisa mengundang Tim Aori dan juga Drake!" seru Rubeus dengan kegirangan."Bukan aku yang hebat, tapi uang yang hebat. Harga meminta mere
Dalam sekejap, Swardi sudah berdiri tepat di hadapan Josh."Bocah, untuk apa kamu datang kemari? Apa kamu mau meniru kami mencari masalah?" tanya Swardi yang menatap Josh dengan arogan."Kamu kira kami sama seperti kalian yang nggak bermoral dan hanya bisa mencari masalah? Kami adalah orang beradab, kami nggak akan melakukan hal seperti itu," jawab Josh sambil tersenyum."Kamu … kamu katai kami nggak bermoral?" tanya Swardi dengan ekspresi suram."Berani memaki kami? Apa kamu sudah bosan hidup?" Beberapa anggota tim basket di belakang Swardi langsung bergerak maju dan bersiap-siap ingin memukul Josh."Kenapa? Mau memukulku? Aku juga sudah menyiapkan orang untuk merekam. Kalau kalian memukulku, pikirkanlah sendiri akibatnya," seru Josh sambil tersenyum dingin.Setelah mendengar perkataan Josh, raut wajah Swardi menjadi semakin suram. Dia sama sekali tidak menyangka hari ini Josh bisa menggunakan taktik yang dia gunakan kemarin."Mundur semuanya!" perintah Swardi yang langsung memelototi
Di lapangan basket Universitas Sunrise, ada banyak mahasiswa Universitas Sunrise yang terus berdatangan. Saat ini, sekitar 3000 mahasiswa telah berkumpul di tempat ini, bahkan masih ada mahasiswa yang datang. Biasanya ketika sekolah mengadakan pertandingan basket, jumlah mahasiswa yang menonton tidak akan sebanyak ini.Namun, bagaimanapun juga, yang dipertandingkan dalam pertandingan kali ini bukan hanya tentang basket, melainkan juga harga diri seluruh Universitas Sunrise. Masalah ditantang dan dihina kemarin lusa telah membuat para mahasiswa Universitas Sunrise menahan emosi yang besar. Jadi, mereka semua berharap pertandingan hari ini bisa mengembalikan harga diri Universitas Sunrise kembali.Saat ini, Josh, Rubeus, dan seluruh pemain tim basket Universitas Sunrise juga telah muncul di lapangan basket."Mereka datang! Tuan Josh dan yang lainnya sudah datang."Kehadiran Josh membuat semua orang seketika menjadi heboh. Meskipun ada orang yang merendahkan dan memaki Josh dengan nama an
Waktu terus berlalu, akhirnya pukul satu siang pun tiba. Selama periode ini, Rubeus dan yang lainnya menunggu dengan sangat gelisah. Namun, Tim Aori dari SBA tetap tidak muncul. Pada saat ini, Swardi berjalan ke hadapan Josh dan berkata sambil mencibir, "Bocah, waktunya sudah tiba. Apa mungkin kamu ingin berbohong bahwa Tim Aori masih dalam perjalanan lagi?""Benar, mereka memang sedang di jalan," jawab Josh."Pufft!" Anggota tim yang berada di belakang Swardi sontak tertawa begitu mendengar perkataan Josh.Swardi lalu melambaikan tangan dan berkata, "Baiklah, sekarang waktu sudah tiba. Apa pun kebohonganmu, itu nggak akan berguna. Kalau dalam waktu satu menit kalian nggak maju, itu artinya kalian menyerah dengan sukarela."Selesai berbicara, Swardi langsung membawa anggotanya berlari ke lapangan pertandingan."Kak Josh, bagaimana ini?" tanya Rubeus dengan cemas.Anggota tim yang lain juga terlihat sangat cemas. Setelah merenung sejenak, Josh lalu berkata, "Begini saja, kalian maju unt
Saat Swardi berhasil mencetak satu gol lagi."Woooh!" Para anggota tim Swardi bersorak dengan penuh semangat, lalu bersiul dan melakukan gerakan tangan yang merendahkan. Tim Rubeus yang melihat kondisi ini tentu merasa emosi dan kesal, tetapi mereka juga tidak berdaya. Bagaimanapun juga, pemenang yang akan memiliki kekuasaan dan mereka adalah pihak yang kalah."Berhenti!" Pada saat ini, Josh meminta berhenti untuk tim Rubeus. Bagaimanapun juga, mereka punya dua kesempatan untuk meminta berhenti dalam pertandingan dan tidak bisa disia-siakan begitu saja. Josh ingin menggunakan waktu berhenti ini untuk mengulur sedikit waktu.Rubeus dan timnya pun keluar dari lapangan dan kembali ke tempat Josh."Kak Josh, kalau Tim Aori belum datang juga, kita mungkin akan kalah hari ini," ucap Rubeus dengan cemas."Iya." Anggota yang lain juga terlihat sangat khawatir.Josh mendongak dan melihat ke seberang.Saat ini, Swardi yang berada di seberang lapangan pertandingan sedang mengacungkan jari tenga
Di sisi lain di lapangan pertandingan."Jerry!""Sonny!""Dr … Drake!"Ketika melihat orang-orang yang turun dari bus besar itu, Swardi dan para anggota tim yang berdiri di sampingnya sontak terkejut hingga membelalakkan kedua mata. Sebagai penggemar olahraga basket, mereka tentu tahu siapa orang-orang tersebut. Mereka tahu bahwa orang-orang yang turun dari bus besar ini adalah anggota Tim Aori dari SBA!"Kak Swardi, ini … ada apa ini sebenarnya?" Seorang pria berambut pirang di belakang Swardi menelan air liurnya.Salah seorang anggota mereka juga ikut berkata, "Mereka memakai seragam basket Universitas Sunrise. Apa mungkin … benar-benar bocah itu yang mengundang mereka?"Pada saat ini, raut wajah Swardi sudah menjadi sangat suram."Bagaimana mungkin? Tim Aori adalah tim terhebat di SBA. Apa yang dilakukan oleh bocah itu sampai bisa mengundang Tim Aori?" seru Swardi dengan geram."Tapi, semua anggota Tim Aori itu memakai seragam basket Universitas Sunrise," jawab pria berambut pirang
"Ayo! Masuk ke lapangan!" Swardi hanya bisa mengambil keputusan untuk membawa anggotanya ke lapangan.Swardi memiliki tinggi badan 1.9 meter, awalnya dia adalah yang tertinggi di lapangan. Akan tetapi, setelah kehadiran Drake dan anggota Tim Aori yang lain, keunggulan tinggi badannya ini seketika sirna. Setelah Swardi dan anggotanya masuk ke lapangan, pertandingan pun dimulai. Kurang dari 15 detik, Tim Aori langsung mencetak 2 poin untuk Universitas Sunrise. Perbandingan skor yang awalnya 12:0 langsung berubah menjadi 12:2."Bagus!"Penonton yang berjumlah hampir 4000 orang seketika bersorak dan mengeluarkan teriakan yang menggelegar. Selanjutnya, sebuah pembantaian tanpa ampun pun terjadi di lapangan basket. Tim Aori terus-menerus mencetak gol, sedangkan Sekolah Kejuruan Sunrise yang dipimpin oleh Swardi terus diblok dan kehilangan bola. Mereka bahkan tidak bisa mencetak satu poin pun!Sebelum Tim Aori masuk ke lapangan, Josh telah berpesan kepada Drake dan anggotanya agar tidak perl
"Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu
"Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk
"Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su
"Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar
Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant
Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p
"Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini
Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m
Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We