All Chapters of Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya: Chapter 121 - Chapter 130

203 Chapters

Bab 121

Mereka semua tidak merasa iri dengan Grup Vagant. Karena mereka tahu kapasitas perusahaan mereka belum bisa menyaingi Grup Vagant. Mereka pastinya juga belum mampu untuk mengembangkan proyek sebesar itu. Namun, tidak dengan Rocky. “Kenapa! Kenapa aku sama sekali tidak tahu informasi ini!” seru Rocky penuh amarah. Rocky pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan tanah di kawasan perlindungan itu kalau saja dia tahu peraturan perlindungannya sudah dicabut. Karena potensi yang dimiliki kawasan itu sangatlah besar. Namun, sekarang Josh bisa mendapatkannya dengan mudah dan juga dengan harga yang sangat murah. Pemenang sesungguhnya dalam lelang ini sudah pasti adalah Josh. “Pak Rocky, bagaimana? Tanah saya jauh lebih baik daripada tanah Bapak, kan? Saya hanya perlu mengeluarkan uang seratus miliar saja, sedangkan Bapak harus mengeluarkan uang 3 triliun,” ujar Josh sambil tersenyum. “Kamu ... kamu!” Rocky benar-benar marah sampai tubuhnya gemetaran dan wajahnya berubah merah me
Read more

Bab 122

Kemudian Juan buru-buru berkata dengan nada cemas, “Proyek ini akan menjadi mega proyek perusahaan kita. Sebelumnya, Grup Vagant cabang Sunrise belum pernah mendapatkan proyek sebesar ini. Jadi, investasi untuk proyek ini pastinya juga akan sangat besar. Kemungkinan besar, cabang kita tidak akan mampu membiayai proyek sebesar ini.”“Tenang saja, aku akan menyuntikkan dana sebesar 3 triliun dalam proyek ini. Kamu cuma perlu bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk proyek ini,” balas Josh serius. Josh sudah menyiapkan dana sebesar 5 triliun untuk lelang tanah hari ini yang rencananya akan dia gunakan untuk menghancurkan Rocky. Namun, kenyataannya dia hanya menghabiskan dana sebesar 400 miliar. Jadi, dia masih memiliki sisa dana sebesar 4,6 triliun yang bisa digunakannya untuk investasi dalam proyek ini. “Menyuntikkan dana 3 triliun?” tanya Juan kaget. Kemudian Juan kembali berkata dengan penuh semangat, “Pak Josh, saya sangat optimis dengan proyek ini. Ditambah lagi dengan adan
Read more

Bab 123

“Oke,” jawab Josh lalu langsung masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan hotel. *** Di kediaman keluarga Parker yang berada di ibukota. Marcus sedang duduk di atas sofa sambil menyaksikan acara lelang di Kota Sunrise melalui tablet di tangannya. “Haha .... Anak ini bisa menghadapi Rocky dengan sangat baik,” ujar Marcus tidak bisa menahan tawanya. “Sebenarnya aku memintanya untuk mempermalukan Rocky dengan uang yang dimilikinya. Tapi ternyata dia sudah bisa beradaptasi dengan sangat baik di acara lelang ini. Bahkan dia sampai bisa membuat Rocky kehilangan uang 3 triliun. Anak muda ini cukup pintar juga,” gumam Marcus lagi dengan wajah penuh rasa lega. Apa yang dilakukan Josh saat ini jauh melebihi ekspektasi Marcus. Dia selalu saja berhasil membuat kejutan demi kejutan untuk Marcus yang membuatnya sangat bangga. Namun, sekretaris tiba-tiba saja berkata, “Tapi sepertinya Pak Rocky akan membalas semua perbuatan Tuan Muda Josh kepadanya jika saya lihat dari karakter Pak Rocky yang e
Read more

Bab 124

“Papa sudah pulang? Gimana acara lelangnya?” tanya Sunny sambil terus menatap layar TV dan memakan kuaci. “Lumayan, sih. Kamu pasti kaget deh kalau ikut Papa tadi,” jawab Julio sambi tersenyum lalu duduk di seberang Sunny. “Kaget? Kaget kenapa? Memangnya ada yang menarik di pelelangan? Kalau begitu, Papa tawar saja buat aku,” balas Sunny santai.“Bukan barang, tapi orang,” ujar Julio lagi. “Kak Paul, ya? Papa mau jodohin aku sama dia? Ini yang Papa bilang bakal bikin aku kaget? Aku tuh nggak tertarik sama sekali sama Kak Paul, Pah,” ujar Sunny. “Maksud Papa bukan Paul, tapi ....”Julio langsung menghentikan kata-katanya setelah teringat perkataan Josh yang memintanya untuk tidak mengungkapkan identitasnya kepada Sunny. “Siapa, sih?” tanya Sunny penasaran.“Sudahlah! Kita omongin hal lain saja,” ujar Julio berusaha mengganti topik pembicaraan lain. “Nama pacarmu itu Josh, kan?” tanya Julio setelah sempat terdiam selama beberapa saat. “Pa, aku kan sudah pernah bilang sama Papa. Di
Read more

Bab 125

Lantai dasar gedung kelima asrama putri Universitas Sunrise. Sebuah mobil Audi A4 berwarna silver terparkir di depan gedung asrama dengan rangkaian bunga berbentuk hati yang terangkai di depannya. Ada seorang laki-laki yang berdiri di tengah-tengah rangkaian bunga raksasa itu. Laki-laki itu mengenakan setelan jas sambil terus menggenggam buket bunga yang terbuat dari uang kertas dan di tengahnya juga ada sebuah kartu ATM. Pemandangan itu langsung menarik perhatian orang-orang yang melihatnya. “Romantis banget!”“Aku pastinya akan terus bermimpi indah sepanjang malam kalau sampai ada orang yang merayuku kayak begini.”*** Para mahasiswi hanya bisa menatap iri ketika melihat pemandangan ini. Kebanyakan dari mereka memang tidak bisa menolak jika diiming-imingi dengan uang. Laki-laki berjas yang berdiri di tengah-tengah rangkaian mawar terlihat sangat percaya diri. Dia sangat yakin kalau para perempuan di universitas ini pastinya tidak akan mampu menolak semua rayuannya ini, termasuk
Read more

Bab 126

“Aaaaa!” teriak Elsa ketakutan sambil melangkah mundur berusaha menghindari pelukan Jeremy. “Stop!”Tiba-tiba saja seseorang muncul di hadapan Elsa dan berusaha menghalangi Jeremy. Orang itu adalah teman Josh yang bernama Rubeus. “Elsa, kamu jangan takut! Josh sebentar lagi datang. Aku akan membantumu menahan orang ini sampai Josh datang,” ujar Rubeus berusaha menenangkan Elsa. Walaupun Josh dan Elsa sampai saat ini belum menjadi sepasang kekasih, cepat atau lambat mereka pasti akan menjadi sepasang kekasih. Oleh karena itu, dia tidak bisa membiarkan siapa pun menyentuh kekasih sahabatnya. “Elsa, kamu harus berterima kasih sama Kak Josh. Aku cuma bisa membantumu menghadang laki-laki ini saja,” ujar Rubeus. Wajah Jeremy berubah kesal setelah melihat Rubeus yang menghalangi niatnya. “Siapa kamu? Jangan ikut campur urusan kami! Urus saja urusanmu sendiri!” seru Jeremy kesal.Dia menatap Rubeus dengan tatapan menghina setelah memperhatikan Rubeus yang mengenakan pakaian biasa dan buk
Read more

Bab 127

Semua mata tertuju ke arah Josh setelah dia turun dari Lamborghini. Walaupun Josh memakai pakaian biasa, tidak ada yang berani memandangnya rendah karena Lamborghini yang dia kendarai. Mereka semua tidak tahu, kenapa Josh tiba-tiba datang ke depan asrama putri sambil mengendarai Lamborghini-nya. “Josh?”Elsa tampak sangat terkejut ketika Josh keluar dari Lamborghini yang berwarna oranye itu. Elsa sangat mengenal keluarga Josh. Josh juga pernah mengatakan kalau dirinya memenangkan lotre senilai ratusan juta. Namun, rasannya tidak mungkin Josh bisa membeli mobil sebagus itu hanya dengan uang ratusan juta. Walaupun Elsa tidak terlalu mengerti tentang mobil, dia tahu kalau mobil yang dikendarai Josh pastinya sangatlah mahal. “Kak Josh! Akhirnya Kakak datang juga!” seru Rubeus lega lalu menyambutnya dengan penuh semangat. “Rubeus, siapa yang nembak Elsa?” tanya Josh.“Itu orangnya,” jawab Rubeus sambil menunjuk ke arah Jeremy.Lalu dia kembali berkata, “Kak Josh, orang itu benar-benar g
Read more

Bab 128

Elsa tidak pernah menyangka kalau Josh akan muncul secara tiba-tiba untuk membantunya sambil membawa mobil Lamborghini yang membuat Josh tampak seperti seorang pangeran menawan.Hal ini membuat banyak pertanyaan di dalam hatinya. “Aku bisa jelasin semua pertanyaan yang ada di hatimu itu,” ujar Josh sambil tersenyum.Kemudian Josh mengulurkan tangannya sambil tetap tersenyum lalu bertanya, “Mau jalan-jalan sama aku?”Elsa tampak malu-malu pada awalnya. Namun, dia akhirnya mengulurkan tangannya dan menyambut tangan Josh.Josh langsung mengembangkan senyuman bahagia di wajahnya lalu berkata, “Ini punya dia, kan?”Kemudian dia mengambil buket bunga yang terbuat dari uang yang ada di tangan Elsa. Dia juga menemukan sebuah kartu ATM di dalam buket bunga itu.“Ada berapa banyak uang di dalam sini?” tanya Josh kepada Jeremy sambil mengambil kartu dari dalam buket bunga itu. “Ada 200 juta,” jawab Jeremy jujur. “Kamu nggak malu ya datang ke sini cuma bawa uang 200 juta?” tanya Josh sambil men
Read more

Bab 129

“Ya, aku beli mobil ini. Jadi, mobil ini punyaku,” jawab Josh cepat. “Mobil ini mahal, kan?” tanya Elsa lagi.“Lumayan mahal, sih. Sekitar 16 miliar,” jawab Josh santai.“16 ... 16 miliar?” ujar Elsa terkejut sambil menutup mulutnya. Jumlah uang sebanyak itu terdengar menyeramkan bagi Elsa. Elsa tidak terlalu mengerti tentang mobil. Walaupun dia tahu kalau mobil ini mahal, dia tidak menyangka kalau akan semahal ini. “Josh ... kenapa uangmu banyak banget? Kamu dapat uang dari mana? Restoran yang kamu beli waktu itu pastinya juga nggak murah, kan? Apa kamu bisa jelaskan yang sebenarnya sama aku?” tanya Elsa dengan wajah serius. Elsa bukan seorang perempuan materialistis. Dia tidak akan menyukai seseorang hanya dari uangnya saja. Dia pastinya akan menerima Jeremy kalau memang dia adalah sosok perempuan materialistis. Elsa tidak peduli dengan uang yang dimiliki oleh Josh. Dia hanya tidak ingin dibohongi oleh orang terdekatnya. “Oke, aku akan bawa kamu bersenang-senang seharian ini. A
Read more

Bab 130

Sebagian besar mahasiswa langsung berpikir untuk mencari kesempatan guna menjilat Josh agar mereka bisa hidup dengan makmur.*** Di sebuah ruangan kelas di Universitas SunriseWajah Jason terlihat sangat kesal ketika teringat akan acara pelelangan yang terjadi pagi tadi.“Aku benar-benar nggak habis pikir sama si Om. Kenapa dia sampai mengusirku dari hotel cuma gara-gara anak miskin itu? Bahkan dia juga bersikap hormat dan membungkuk di hadapan si miskin itu,” gumam Jason penuh amarah di hatinya.Jason masih tidak mengerti, kenapa pamannya mengusirnya hanya karena Josh. “Pasti Om salah, nih. Kayaknya dia mengira kalau Josh si miskin itu adalah orang yang berkuasa,” ujar Jason bersikeras.Jason masih saja menganggap Josh adalah orang miskin hanya karena dia sudah melihat arsip Josh dan keluarganya di universitas.“Jason, cepat lihat ini!” seru seorang teman Jason yang selalu mengikutinya.“Siapa, sih?” tanya Jason sedikit kesal lalu melirik layar ponsel yang disodorkan ke arahnya.
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status