Beranda / Pernikahan / Suami Jantanku / Bab 71 - Bab 80

Semua Bab Suami Jantanku: Bab 71 - Bab 80

109 Bab

Perjuangan Menemukan Suzy

Brian membaca pesan terakhir dari Suzy yang mengatakan bahwa dia berada di daerah Sukowati. Perasaannya entah kenapa mendadak tidak nyaman, jantungnya berdebar tak menentu. Maka dia pun langsung menelepon nomor HP istrinya. Akan tetapi, ponsel Suzy tidak lagi aktif dan panggilan itu pun tidak tersambung."Hendrawan! Kamu ikut aku berangkat ke daerah Sukowati. Suzy tadi kirim posisi dia di map aplikasi taksi online. HP dia sudah nggak aktif sekarang!" Brian bertitah sembari naik lift untuk turun dari ruang meeting mess karyawan dengab asisten pribadinya.Bella yang mendengar sekilas perbincangan Brian dengan Hendrawan tersenyum sinis. Dia malah berharap Suzy dibawa kabur sopir taksi online. Di daerah pusat pariwisata hal seperti itu lumrah terjadi karena penumpang buta arah dan jalan.Sesampainya di parkiran mobil depan mess, Brian menyerahkan kunci Pajero Sport baru miliknya ke Hendrawan. "Kamu aja yang nyetir, Hen!" ucapnya lalu naik ke bangku samping sopir.Kedua pria tersebut berke
Baca selengkapnya

Nyaris Diruda Paksa

"TOK TOK TOK!" Ketokan jamak di pintu kamar tidur Robby yang terkunci dari dalam itu terdengar keras."Bli, buka pintunya cepat! Jangan perkosa wanita itu!" teriak Aris cemas di depan pintu ditemani oleh Brian dan Hendrawan.Sementara itu Robby yang sudah kesal karena hasratnya gagal tersalurkan. Suzy melawan terus hingga celana jins yang coba dia lucuti masih terpasang pada tempatnya. Akibatnya dia melakukan kekerasan fisik dengan menempeleng wanita cantik nan sexy itu beberapa kali."Tolong ... tolong!" jerit Suzy dengan suara parau akibat banyak menangis."Diam kamu! Bikin kesel aja sedari tadi, ngelawan melulu sih!" gerutu Robby masih berusaha membuka pakaian Suzy dengan menepis tangan wanita itu yang menghalanginya."Buka pintunya atau kudobrak sekarang juga!" ancam Brian dengan suara menggelegar terbakar emosi sembari menggedor-gedor pintu.Hendrawan yang ikut cemas dengan kondisi Suzy di dalam bersama penjahat kelamin pun berkata, "Pak, kita dobrak saja bertiga pasti bisa kebuk
Baca selengkapnya

Mendadak Hilang Saat Grand Opening Resort

"Wah, kamu cantik sekali, Suzy Sayang!" puji Brian saat dia masuk ke kamar mandi. Istrinya sedang menyelesaikan riasan wajahnya di depan cermin wastafel yang lebar.Gaun mermaid dress off shoulder warna hitam dengan aksen pita besar warna silver di bagian dada itu membalut tubuh berlekuk sexy itu dengan sempurna hingga menutupi mata kaki Suzy Malika. Sedangkan, rambut bergelombang sepunggung itu tergerai rapi dengan hiasan kristal Swarovski berkilauan di sisi kanan kepalanya yang menambah elegan tampilan suami Brian Teja Kusuma malam itu.Setelah selesai membubuhkan liptint merah coral di bibirnya, Suzy membalik badannya menghadap ke Brian dengan senyum manis berlesung pipit di pipinya. "Mas Brian juga ganteng banget pake tuxedo hitam ini. Dasinya kurapiin ya, Mas!" jawab Suzy lalu mulai mengetatkan simpul dasi warna silver yang memang senada dengan kostumnya. Outfit yang terkesan berpasangan itu memang sengaja dipilih oleh Brian dengan memesan khusus ke desainer lamgganannya yang te
Baca selengkapnya

Bantuan Di Saat yang Tepat

"Ada apa kok keliatan panik begitu, Pak Brian?" tanya Hendrawan yang duduk di deretan bangku tamu paling belakang. "Hen, bantu aku cari si Suzy. Dia sudah hampir sejam nggak balik dari toilet. Btw, di mana aja toilet yang dibuka buat tamu?" ujar Brian berdiri berdekatan dengan Hendrawan. Mereka berdua pun berpencar mencari Suzy ke beberapa toilet yang dibuka untuk fasilitas tamu grand opening. Dengan handytalkie-nya Hendrawan menghubungi rekan-rekan panitia yang lain agar membantu mencari istri bosnya yang menghilang tiba-tiba.Sekalipun ada tulisan 'TOILET RUSAK!' di depan pintu toilet wanita, Brian tetap bersikeras memeriksa ke dalamnya. Dia berpikir jangan-jangan Suzy tidak membaca peringatan tersebut dan jadi terkunci di dalam salah satu bilik di situ."Suz ... Suzy, kamu di mana?!" teriak Brian saat memasuki salah satu toilet wanita yang ada di sisi sepi lantai lobi. "Mas Brian, apa itu kamu, Mas? Aku kekunci di dalam toilet sedari tadi. Mungkin pintunya rusak, coba deh Mas bu
Baca selengkapnya

Sama-Sama Baper, Tapi Saling Cinta

"Brian, jangan lupa janji kita besok sore! Kutunggu kedatanganmu bersama Suzy di Ubud. Sekarang aku pamit pulang duluan. Sampai jumpa lagi besok, okay?" pesan Mister Rodrigo sembari bertukar pelukan dan jabat tangan dengan Brian di depan pintu keluar lobi bangunan induk Terrace Paradiso Resort."Pasti saya akan berkunjung ke sana besok, Señor!" jawab Brian lalu melepas kepergian tycoon Italia itu dengan lambaian tangan kanannya didampingi oleh Suzy Malika.Sekalipun senyum manis tersungging di bibir wanita cantik bermata cokelat keemasan itu, tetapi dia menjadi lebih pendiam seperti berjarak dengan Brian. "Pak Brian dan Bu Suzy, apa mau diantar pulang ke mess karyawan sekarang atau masih ada urusan lainnya?" tanya Hendrawan karena memang hari telah larut malam nyaris pukul 23.00 WITA."Iya, Hen. Kita balik mess sekarang aja deh!" jawab Brian lalu dia merangkul bahu istrinya untuk berjalan sedikit ke parkiran mobil agar tidak merepotkan Hendrawan.Pencahayaan outdoor resort baru di Ca
Baca selengkapnya

Bercinta Tanpa Cinta

Sesampainya di Pantai Candidasa yang berpasir putih dengan ombak tenang, Brian mengajak Suzy berlari-lari di tepi pantai tanpa alas kaki. Langit di atas mereka biru muda cerah dengan sedikit gumpalan awan putih yang nampak bagaikan lukisan seniman. Bulatan berwarna kuning jingga mulai nampak di garis batas cakrawala sehingga membuat pemandangan sunset yang dinikmati oleh Brian dan Suzy menjadi sempurna. "Mas, udah dulu ... capek larinya!" Suzy meraih lengan Brian yang basah oleh keringat. Brian pun berhenti berlari dan menata napasnya di samping Suzy. Dia lalu berjalan bergandengan tangan bersama istrinya menyusuri pantai berpasir putih yang sepi pengunjung itu. Ada beberapa nelayan di tengah laut dan beberapa warga lokal yang berjalan-jalan pagi di sana, tetapi tak banyak."Oke, jadi kamu mau ngomong apa, Suzy Sayang. Mas mau dengerin tentang yang semalem bikin kamu nangis itu!" Brian berbicara dengan persuasif tanpa nada mayor."Mas Brian janji ya nggak akan marah sama Suzy?" sah
Baca selengkapnya

Pilih Tanah Lot atau Kuta?

Suasana kembali cair usai Suzy menata kembali hatinya, dia harus menghargai Brian sebagai klien secara profesional. Toh sudah 1 milyar rupiah yang dikantonginya dari pembayaran Brian untuk pernikahan kontrak mereka. Hendrawan mengantarkan bosnya bersama Suzy Malika untuk bertemu dengan Mister Rodrigo Albruch sore ini di resort pribadi beliau yang ada di daerah Ubud. Sebetulnya bisa saja Brian mengajak sopir untuk mengemudikan Pajero Sport miliknya. Namun, dia lebih nyaman dengan pelayanan Hendrawan yang cenderung tenang dan cerdik."Nanti kita bertiga bakalan nginep semalam di paviliun seperti sebelumnya. Kamu suka 'kan, Suz sama resort Mister Rodrigo yang di Ubud?" ujar Brian santai sembari merangkul bahu istrinya di bangku tengah Pajero Sport hitam yang melaju stabil."Sukalah, Mas. Tempatnya sejuk, maklum soalnya ditengah hamparan sawah padi. Rasanya seperti kembali ke desa gitu!" jawab Suzy yang membuat suaminya terkekeh."Kalau kamu suka, nanti kita nginep di sana dua malam deh,
Baca selengkapnya

Lagi Mode Manja

Sekalipun bibir Brian berkata pernikahannya dengan Suzy Malika hanya sebuah kontrak di atas kertas. Namun, tubuhnya dan alam bawah sadar pria itu mengatakan yang sebaliknya. Di bawah selimut tebal yang menutupi tubuh telanjangnya bersama Suzy, dia memeluk erat istrinya saat terlelap seolah ingin mencegah wanita itu pergi darinya. Tentu saja Suzy yang calon psikolog menganalisa tingkah laku Brian terutama berkaitan dengan dirinya. Dia melamun dalam diam dan berpikir. Tanpa sengaja Suzy bersin beberapa kali karena terkena AC yang dingin. Brian pun membuka matanya perlahan-lahan lalu berkata, "Sayang, kamu kedinginan ya?" Dia merapatkan selimut di sekitar bahu dan leher Suzy. Kemudian melirik sekilas ke jam dinding di bawah AC yang berseberangan dengan tempat tidur."Setengah jam lagi kita makan malam sama Mister Rodrigo. Apa mau siap-siap sekarang, Mas?" ujar Suzy. Tadi sebelum tidur memang mereka sudah mandi sore berdua, lengkap dengan serangan ganas di bawah shower."Sebentar lagi y
Baca selengkapnya

Cinta yang Tumbuh Tanpa Disadari

"Shinta, temani aku bercinta malam ini!" ucap Carlos setelah mengunci pintu kamar tidurnya. Perempuan berdarah Bali yang masih berusia awal kepala 2 itu mengalungkan kedua tangannya di leher Carlos. "Ayo, Darling!" jawabnya positif."Ini yang kusukai darimu, Shinta—nggak pernah nolak ajakanku!" ujar Carlos di tepi telinga Ni Kadek Shinta lalu menyesap daun telinganya. Jemari lincah Carlos mulai melucuti resleting gaun selutut bermodel sleeveless dari bahan kain batik warna putih bercorak tanaman Pakis biru itu hingga luruh ke lantai. Sekalipun dalam kondisi hamil trimester satu, tubuh wanita itu tetap membuat Carlos tergila-gila.Dia meraup tubuh Ni Kadek Shinta ke gendongannya lalu menurunkan di tengah ranjang. Bibirnya mulai menyusuri kulit sehalus sutera itu."Aahh ... Carlos ... I love you, Darling!" racau Ni Kadek Shinta sembari merem melek merasai betapa nikmatnya cumbuan bule Italia bertubuh atletis itu. Dia menggelinjang pasrah dan membuka pahanya lebar-lebar ketika jemari C
Baca selengkapnya

Email Papa Mama Segera Pulang Ke Jakarta

Siang jelang sore itu Brian mengunjungi Pantai Keramas sekali lagi bersama istrinya. Dia membiarkan Hendrawan yang menjaga Suzy ketika dia bermain selancar di atas ombak yang cukup tinggi. Olah raga yang menantang serta memacu adrenalin kegemaran Brian sejak SMA itu tak bisa dilakukan di sembarang tempat. Pulau Bali yang memiliki banyak pantai berombak adalah surga bagi peselancar.Di balik kaca mata hitamnya, Suzy mengamati suaminya yang sedang asik surfing. Dia menikmati kelapa muda sambil duduk berselonjor di bangku kayu berjemur dengan payung lebar terkembang di atas kepalanya."Pak Brian kelihatan seneng banget deh itu, Bu!" komentar Hendrawan sambil melihat ke arah pantai berombak di mana bosnya asik berselancar sendirian."Iya, dia 'kan hobi surfing. Oya, Hen kalau boleh tanya nih. Kemarin yang ngunciin aku di toilet resort siapa sih? Kamu sudah lihat rekaman CCTV nya 'kan?" balas Suzy sambil memangku buah kelapa muda dengan hiasan di atas pahanya.Hendrawan berdehem tak nyaman
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status