“Ini gak bener kan, Mel? Kamu lagi bercanda kan?” Bahtiar melempar alat uji kehamilan yang baru saja diberikan Melia.“Aku juga maunya kayak gitu. Tapi, nyatanya ini benar-benar terjadi. Aku hamil dan ini anakmu.” Berderai air mata, Melia menunduk tak sanggup bersitatap dengan Bahtiar.Setelah mencoba berulang kali, akhirnya Bahtiar mau diajak bicara berdua. Walaupun semua dilakukan secara terpaksa, tapi bagi Melia itu merupakan kesempatan yang sangat berharga.Lelaki berkemeja biru pudar itu meraup wajah dengan gusar. Belum usai satu persoalan, kini masalah baru sudah datang. Kemarahan orang tuanya atas pembatalan pernikahan dengan Arisa belum sempat teredam, sekarang di hadapannya seorang perempuan tengah meminta pertanggung jawaban.“Mel, aku bener-bener gak bisa percaya ini. Aku yakin sekali kita gak lakuin apa-apa malam itu. Bagaimana mungkin kamu bisa hamil?” Diputar berulang kali pun, Bahtiar sama sekali tak bisa mengingat kalau dirinya pernah menggagahi Melia.“Tiar, kamu itu
Last Updated : 2023-08-09 Read more