Share

Bab 14 Memerhatikan Dari Jauh

Lebih dari satu minggu suasana saat berkumpul di meja makan begitu senyap. Selain dentingan sendok yang beradu dengan piring, makan tak ada lagi suara yang lain.

Namun, malam ini sepertinya akan berbeda dari sebelumnya. Sebab ada hal besar yang hendak Bahtiar sampaikan.

Sepasang suami istri yang tak lagi muda itu saling melempar pandang, ketika Bahtiar mencegah mereka meninggalkan ruang makan.

“Ada sesuatu yang ingin kusampaikan.” Rendah nada suara Bahtiar adalah wujud rasa takut yang sungguh menekan dalam pikiran.

Tak ada jawaban maupun sekadar mempersilahkan. Kedua orang tuanya hanya diam dan bersiap menyimak apa yang akan mulut Bahtiar tuturkan.

“Aku mau menikahi seseorang.” Ragu-ragu, tetapi semua harus diungkapkan.

“Menikah? Apa maksudnya?” Sang ibu terdengar tak menyukai pembicaraan yang belum jelas itu.

“Iya, Ma. Aku harus menikahi seseorang. Dengan ataupun tanpa restu kalian, aku akan menikahi perempuan itu.”

Tak habis pikir ayah Bahtiar. Setelah apa yang menimpa terhadap ren
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status