All Chapters of Nafkah Untuk Keluarga Suamiku: Chapter 81 - Chapter 90

95 Chapters

Bab 81 Wawancara

“Hoaaam. Maaf aku ngantuk banget Rin." Ujar Anita yang masih terlihat dari layar hp Arini tengah menutupi mulutnya dengan tangan. Sepertinya baru sebentar Arini mendengarkan semua cerita Anita. Tapi, kini malam sudah semakin larut.Wanita itu hanya bisa terkekeh pelan karena ia sendiri sudah sangat mengantuk. Tapi, sebisa mungkin Arini tahan karena masih sangat penasaran ingin mendengar kelanjutan cerita Anita. Pandangannya beralih pada jam yang terpasang di atas dinding. Ternyata waktu yang Anita dan Arini habiskan untuk bercerita sudah hampir dua jam. Arini merasa waktunya cepat sekali berlalu saat mendengarkan cerita dari Anita. Tangannya mengambil hp yang ia sandarkan di depan gelas. Rasanya memang sudah sangat panas sekali.“Maklum aja Nit. Kamu sudah cerita sampai hampir dua jam. Aku sampai nggak ngerasa kalau kamu nggak nguap tadi. Cerita kamu seru banget sih. Benar-benar bertolak belakang sama kisahku dulu.” Mereka berdua lalu tertawa bersama.“Ya sudah kita tidur sekarang. Ma
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Bab 82 Bertemu

Langit jingga sudah berubah menjadi gelap. Matahari sempurna kembali ke peraduannya. Adzan maghrib dan adzam isya' sudah berkumandang. Arini juga sudah mengajak Dinda untuk makan malam. Dengan tubuh yang terasa sangat lelah, Dinda megajak Arini untuk tidur lebih awal daripada biasanya. Hingga tidak lama kemudian Dinda sudah jatuh terlelap tidur.Malam itu tidak seperti malam-malam biasanya dimana Arini akan mendengarkan cerita Anita tentang masa lalunya dengan Radit. Karena wanita itu sudah terlalu lelah bekerja seharian di toko. Jadi, malam itu mereka hanya saling berkirim pesan tentang pekerjaan hari ini. Baik kesibukan Anita yang bekerja di kantor. Lalu setelah pulang masih harus memeriksa barang di toko sembakonya. Baru Anita bisa istirahat setelah toko baru saja tutup jam delapan malam.Berberda dengan Arini yang sejak pagi sudah sibuk ikut melayani pembeli di dalam toko. Membuat agendanya dengan Aris untuk mendaftarkan pernikahan mereka bersama di KUA jadi tertunda. Untung saja
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Bab 83 Setiap Kebetulan

Tidak lama kemudian seoang pria yang memakai pakaian kantor resmi keluar menuju bagian kasir setelah di panggil oleh pegawai restoran yang lain. Arini serta pengunjung lain tidak bisa mendengar perkataan manajer itu karena di ucapkan dengan nada rendah. Yang bisa Arini lihat adalah sikap manajer pria itu yang terus menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Sedangkan si pembeli masih berkacak pinggang. Entah apalagi yang terjadi karena setelahnya si kasir dan pembeli yang marah-marah tadi di suruh masuk ke dalam ruangan manajer. Banyak pengunjung lain yang sudah bisik- bisik tentang kejadian tadi.Pandangan Arini sudah tertuju ke depan. Aris tampak acuh dan tidak tertarik untuk membahas kejadian yang baru terjadi barusan. Pria itu justru sibuk mengobrol dengan Dinda tentang kegiatan di sekolah putrinya hari ini. Sebagai manusia biasa Arini tentu saja merasa penasaran. Apalagi saat ia mendengar jika nama si kasir adalah Dina. Nama yang sama dengan nama mantan tunangan Gilang. Ia sudah
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Bab 84 Cerita Anita 18

“Bukan begitu mbak. Ini semua salah paham.” Dina terus menggelengkan kepalanya dengan wajah yang ketakutan. Pandangan Dina juga tidak tertuju pada Anita. Melainkan ke belakang punggungnya. Anita ikut menoleh dan melihat jika Radit tengah berlari ke arah rumah mereka. Tidak ingin membantu Dina yang sedang tertangkap basah oleh Anita dan warga yang lain.'Dasar pria pengecut. Segitu saja sudah kabur.' Cemooh Anita dalam hatinya.Tubuh Dina semakin bergetae ketakutan saat ia melihat pandangan para Ibu-ibu yang menatap penuh amarah padanya. Seolah mereka akan menelan Dina hidup-hidup. Padahal belum ada bukti yang menunjukkan secara langsung pada para warga jika Dina sudah berselingkuh dengan Radit. Apa jadinya jika mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin Radit dan Dina sudah di arak keliling kampung ini. Sayangnya juga Radit sudah kabur lebih dulu dari kerumunan warga jadi tidak akan bisa menolong Dina lagi.“Salah paham katamu? Terus kenapa tadi kamu boncengan sambil memeluk sua
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Bab 85 Cerita Anita 19

Setelah Dina di antar Pak RT untuk pulang ke rumah orang tuanya serta para tetangga sudah tidak berkerumun di depan rumahnya lagi, Anita segera mengunci pintu depan dan belakang. Ia tidak perlu memastikman kunci jendela karena semua jendela di rumah ini sudah di pasangi teralis untuk mencegah maling masuk. Wanita itu mengambil hpnya lebih dulu lalu duduk di sofa ruang tengah. Terdengar nada tunggu telpon sang Ibu yang terus berdering. Panggilan pertama tidak di angkat hingga panggilan itu selesai. Anita kembali menekan nomor kontak Ibunya untuk melakukan panggilan kedua.“Halo assalamualaikum.” Terdengar suara salam sang Ibu di sebrang telpon dengan nada khawatir.“Halo waalaikumsalam. Ibu dan Bapak sudah tidur belum?” Tanya Anita basa basi. Karena ia takut jika sudah mengganggu waktu tidur orang tuanya. Mengingat jika panggilan pertama tadi tidak langsung di angkat.“Belum kok nduk. Kami tadi nonton TV bareng. Hpnya Ibu tinggalkan di dalam kamar. Jadi nggak kedengeran waktu kamu pert
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Bab 86 Cerita Anita 20

Anita pindah ke rumah orang tuanya pagi-pagi sekali. Saat matahari baru naik hingga sinarnya belum sepenuhnya menyinari bumi. Ia langsung membawa kedua kopernya masuk ke dalam kamar. Sedangkan kardus berisi TV di letakan di samping sofa. Kardus berisi peralatan makan di letakan di dapur. Kulkas juga langsung di letakan di dapur. Kini mobil milik Pakde Herman tinggal membawa sofa, kompor dan barang-barang lain dari rumah pribadi Arini. “Kalau sofa nanti mau di letakan dimana Har?” Tanya Pakde Herman pada Bapak Anita. Mengingat jika ruang tamu tidak akan bisa di isi oleh sofa dan meja lagi karena bagian kiri rumah sudah di isi dengan berbagai macam keranjang bumbu dan sayuran.“Langsung di masukan ke gudang saja Mas. Mungkin ada tetangga yang tertarik untuk membeli.” Kata Bapak Anita sambil menunjuk gudang di bagian belakang.“Oke.” Pakde Herman lalu kembali naik ke dalam mobil pick upnya untuk mengambil beberapa barang Anita yang tertinggal sekaligus menjemput anak buahnya yang masih
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Bab 87 Cerita Anita 21

Perkataan Pakde Herman itu tentu saja membuat Ibu Radit merasa sangat bingung. Apa yang sebenarnya terjadi hingga Anita memulangkan koper radit ke rumah ini? Belum lagi pria yang tidak mereka kenal dengan seenak hati bisa bicara dengan bebas tentang permasalahan rumah tangga di antara Anita dan Radit.“Apa maksud semua ini Dit?” Tiba-tiba saja Ibu Radit itu teringat pada Dina yang baru saja berkunjung ke rumah ini lalu pergi dengan Radit sambil berboncengan motor. Ia sama sekali tidak tahu alasan Radit pulang ke rumah karena apa. Selain itu, Ibu Radit juga sama sekali tidak curiga saat kemarin malam Radit pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Karena sang putra langsung masuk ke dalam kamar untuk tidur. Bukannya menonton TV bersama keluarga di ruang tengah.“Anita pulang bersamaan dengan Radit ke rumah saat sedang membonceng selingkuhannya itu. Belum sempat Anita bertanya siapa wanita itu dia sudah kabur. Ternyata wanita selingkuhan anakmu ini adalah Dina yang merupakan tunangannya
last updateLast Updated : 2023-10-04
Read more

Bab 88 Cerita Anita 22

“Kenapa kamu bisa ketahuan sampai seperti ini Radit?” Teriak sang Bapak galak setelah menyerahkan hp milik Rina pada pemiliknya. Kening Bapak Radit suydah berkerut dalam tanda jika pria paruh baya itu marah besar. Kedua mata tuanya menatap sang putra dengan tatapan nyalang.“Sudahlah Pak. Mau bagaimana lagi. Yang penting untuk saat ini kita harus membujuk Anita agar tidak melaporkan Radit ke polisi.” Ibu Radit berusaha memberanikan diri untuk membela sang putra. Ini semua juga salahnya karena sudah mendukung hubungan terlarang Radit dengan Dina. Hanya karena hidup mereka masih bergantung pada gaji Anita.“Kan sudah Bapak bilang dulu. Kalau berhubungan dengan Dina yang lelbh kaya dari Anita, ceraikan dulu istrimu itu agar kalian bisa memulai hubungan di saat sudah sama-sama sendiri. Tidak perlu menuntut soal harta karena Anita sudah tidak punya apapun lagi. Waktu tahu Dina sudah punya tunangan, minta saja Dina putus dar tunangannya dengan embel-embel harta. Kenapa kalian nggak bisa mik
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Bab 89 Cerita Anita 23

Bersamaan dengan keributan yang terjadi di rumah keluarga Radit, pagi itu Ibu Anita pergi mengendarai motor menuju rumah adiknya yang bernama Bu Surti yang merupakan Ibu Gilang. Hari ini Ibu dan Bapak Anita juga tidak mengambil barangan dagangan dari pasar, sehingga hanya ada sedikri pembeli hari ini. Pekerjaan rumah juga sudah di kerjakan oleh Anita. Jadi, Ibu Anita bisa langsung pergi ke rumah adik dan adik iparnya itu tepat setelah sarapan.Meskipun sudah memakai helm dan masker, sepanjang jalan banyak orang yang menyapa Ibu Anita dengan ramah seperti biasa lalu berbisik di belakang wanita paruh baya itu. Setelah motor yang di kendarai Ibu Anita sudah berlalu dengan hadapan mereka. Seperti yang di takutkan oleh Anita jika perceraiannya dengan Radit akan menjadi bahan gunjingan pada tetangga satu desa bahkan sampai desa sebelah. Tapi, untungnya orang-orang yang membicarakan mereka karena kasihan pada Anita telah di selingkuhi dengan tunangan adik sepupunya sendiri. Setelah menjadi t
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Bab 90 Cerita Anita 24

Saat Gilang menganggukan kepalanya, seketika tangis Bu Surti menjadi semakin keras. Pak Andi mengusap setitik air mata yang jatuh ke pipinya. Dalam benak Bu Surti pantas saja sejak Gilang keluar dari kamarnya untuk mengambil wudhu untuk menunaikan sholat subuh, sang putra sudah terlihat sangat lemas. Belum lagi keanehan yang lain dari pria itu dimana Gilang memilih untuk cuti kerja dengan alasan tidak enak badan. Saat Bu Surti mengukur suhu tubuh sang putra dengan telapak tangannya, tubuh Gilang sama sekali tidak terasa panas.“Biarkan saja Gilang cuti hari ini Bu. Mungkin tubuhnya yang terlalu pegal.” Begitu kata Pak Andi setelah sang istri mengatakan tentang rasa khawatirnya karena sikap Gilang yang tiba-tiba berubah.“Lagian Gilang juga belum pernah libur kerjakan?” Tanya Pak Andi lagi untuk mengusir rasa khawatir sang istri pada putra mereka.“Benar juga sih Pak.” Bu Surti menganggukan kepalanya setuju.Tanpa mereka sangka penyebab Gilang terlihat sangat sedih karena pria itu suda
last updateLast Updated : 2023-10-06
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status