Home / Rumah Tangga / Suruh Siapa Kawin Lagi / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Suruh Siapa Kawin Lagi: Chapter 21 - Chapter 30

33 Chapters

Bab 21

Neneng menatap ke bawah jembatan dengan mata sayu, pandangannya berkabut karena air mata yang terus mengalir tanpa jeda.Ibu mertua yang matre juga suami yang tak peka membuatnya putus asa, umurnya belum cukup untuk berpikir bijaksana, emosinya masih labil bak anak sekolah menengah pertama.Walau mulutnya pedas tapi hatinya rapuh, tak disangka ternyata menaklukan Haikal tidak semudah membalikkan telapak tangan, ia berambisi ingin membuat Haikal cinta mati dan meninggalkan istri keduanya, tapi ternyata malah dia sendiri yang terjebak dalam ikatan pernikahan tanpa cinta.Melepaskan sulit bertahan pun rasanya sakit."Neneng!" sapa seseorang sambil menepuk bahunyaBahunya terguncang karena terkejut, lalu ia menoleh ke samping sambil menyeka sisa tetesan bening di pipinya."Kamu ngapain di sini sendirian? nangis lagi, mau bunuh diri?" tanya lelaki itu."Raka, kok kamu ada di sini?" tanya Neneng keheranan."Iya, sekarang aku kerja di kota ini, kamu ngapain di sini sambil nangis?" Lelaki y
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab 22

"Ayo pulang, Neneng! Malu-maluin aja makan berdua sama cowo di sini, kamu itu udah punya laki!" timpal mertuaku Mulut merahnya tak berhenti mengomel sampai kami duduk di dalam mobil, bahkan sampai kami tiba di rumah ibu."Mas, kita langsung pulang aja ya," ujarku pada Mas Haikal yang sedang memarkirkan mobil.Dari wajahnya ia kelihatan sedang marah, apa dia cemburu?"Kita mampir dulu ke rumah Ibu ya, Sayang, terus nanti pulang bareng," jawab Mas Haikal mesra Pasti mau manas-manasin nih! Sebel! Tapi baiklah kapan lagi bisa nonton drama seorang cewe di marahin rame-rame."Ayo ngaku sama Ibu dia siapa kamu?" tanya mertuaku sambil membetulkan gelang keroncongnya yang sedikit menghitam."Itu temen Eneng, bukan siapa-siapa kok." Wanita itu mencebik, kesal karena terus menerus diintimidasi.Dah kaya tersangka kasus korupsi aja kamu, Neng, padahal ngaku juga ga bakalan babak belur kok."Kalau dia pacar kamu juga ga apa-apa kok, silakan aja pacaran jadi aku ada alasan buat ke pengadilan," ce
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Bab 23

"Neneng pendarahan, Mut, Mas pergi dulu ya mau bawa dia ke klinik." Mas Haikal terlihat panik menyambar jaket dan juga kunci mobil."Untung mobilnya belum kejual," bisiknya tapi masih terdengar olehku."Aku ikut, Mas," pintaku dan iya mengiyakan.Bercampur panik Mas Haikal menyetir, ia mengerang kesal saat terjebak macet, mobilnya tak bisa maju ataupun putar balik untuk mencari jala alternatif."Macet lagi! Gimana nih?!""Coba telpon Ibu dulu bilang kalau kita kemacetan, jadi Ibu suruh bawa Neneng duluan ke rumah sakit," ujarku memberi usul."Ga diangkat lagi, Mut." Mas Haikal semakin panik entah mengapa ibu tak mengangkat telponnya."Coba telpon Neneng," usulku lagi.Ia pun menurut dan untuk kesekian kalinya merasa kecewa karena si cempreng itu tak juga mengangkat telponnya, Mas Haikal mengacak rambut belakangnya juga membunyikan klakson berkali-kali."Udahlah, Mas, berisik."Kami terjebak kemacetan selama satu jam, saat mobil Mas Haikal sudah di depan rumah ibu, ternyata Neneng dan
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Bab 24

Aku terus memposting ponsel ini di grup-grup jual beli online terdekat, juga menawarkan pada teman-teman dekat, jika ponsel ini dijual harganya lumayan bisa membayar biaya rumah sakit Neneng.Beruntung istri keduaku itu tak mengalami keguguran, Tuhan menyelamatkan nyawa anak itu sesuai keinginan ibu.Saat ke luar dari ruangan kulihat Mutia dan Raka sedang berbincang-bincang, mereka duduk bersisian hanya berjarak satu bangku saja.Mata Mutia terlihat letih, aku merasa bersalah karena sudah menghadirkan Neneng yang sudah pasti mengusik ketenangannya, andai waktu bisa diputar kembali, aku pasti akan lebih sabar bersama wanita itu ketimbang buru-buru nikahin Neneng seperti usul ibu.Jika sudah begini hanya penyesalan yang kudapat, batin Mutia tertekan juga Neneng yang tak bisa kubahagiakan, lagian aku pun lama-lama tak nyaman beristri dua, apalagi memiliki istri macam Neneng yang bawelnya minta ampun."Haikal, ruangan kelas tiga buat Neneng sudah ada, sana urus dulu administrasinya," ujar
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Bab 25

(Pov Haikal)Ibu Tak Setuju"Loh, Neng, kenapa kamu nangis?" tanya ibu saat menyadari suara sesenggukan Neneng.Entah ini drama atau nyata, apa mungkin ia cari perhatian minta di kasihani oleh ibu? entahlah, ada rasa gembira dan tak enak saat mengetahui keputusan Neneng."Neng." Ibu membalikkan tubuh Neneng hingga ia terlentang, kini wajah Neneng yang basah oleh air mata sempurna terlihat."Kamu kenapa nangis? anakmu baik-baik aja, cepetan tidur besok ibumu mau jenguk ke sini," ujar ibu lembut.Wanita itu hanya menganggukkan kepala sedangkan ibu tercenung merasa heran, entah mengapa hatiku terus memikirkan Mutia walau raga ini sedang bersama Neneng.Sungguh, aku ingin menua bersamanya tak ingin lagi membagi cinta ini, tapi bagaimana dengan wanita itu yang mengorbankan masa mudanya demi bisa hidup enak bersamaku.Nyatanya kehidupan indah yang diimpikan Neneng hanyalah sebuah angan, ibu memang keterlaluan memujiku hingga berlebihan..Memikirkan derita Mutia membuatku gelisah di penghuj
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Bab 26

(POV Haikal)"Kamu ini gimana sih, Ningsih! Katanya anakmu itu bos pemilik garmen expor-impor yang banyak duitnya, kok pengangguran?" Ibu mertua melotot memarahi ibuku.Ingin membela tapi ibuku memang salah sudah mengatakan kebohongan yang berlebihan, wanita yang sudah melahirkanku itu nampak salah tingkah, wajahnya terlihat tegang dan merah."Gini loh Minah, biar aku jelaskan, sebenarnya pabrik itu milik Haikal kok cuma sekarang dikelola istri pertamanya, aku akan bujuk Mutia supaya seperti dulu lagi Haikal mengelola pabrik itu dan putrimu akan tercukupi hidup di sini," ujar ibu dengan suara bergetar.Kenapa ibu mengarang cerita lagi coba, jangankan masih jadi suami Neneng sudah bercerai dengannya saja aku tak berani kembali bekerja di pabrik itu, terkesan banget kalau aku ini laki matre."Apa ucapanmu bisa dipercaya, Ningsih?" Mertuaku sedikit tegas.Gawat kalau sampai rayuan maut ibu berhasil meluluhkan hati mertuaku, gagal sudah aku bercerai dari Neneng, aku harus bertindak."Bu,
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Bab 27

(POV Haikal)"Mutiaa!" teriakku menggema sampe ludah ini muncrat sana sini.Matanya masih terpejam, oh Tuhan aku harus bagaimana? masa ke rumah sakit lagi duit dari mana?"Sayang, kamu kenapa? ayo bangun." Kuguncangkan lagi tubuhnya.Tak berselang lama bibirnya sedikit menyungging seperti nahan tawa, jangan-jangan ini prank? seperti konten-konten para youtubers itu.Beberapa detik kemudian air liurnya muncrat ke udara sambil terbahak-bahak, tuh bener ternyata si mbeb lagi ngeprank, hampir aja jantungku mau copot, untung sayang coba kalau engga sudah aku kentutin."Hahahaha." Ia masih belum puas tertawa sambil menengadah, untung ga ada cicak."Ya ampun, Maas, kasihan banget sih kamu." Ia mencubit pipiku, padahal tidak tembem seperti pipinya."Kalau Mas kena serangan jantung gimana? siap jadi janda?" sergahku mengelus dada, di rumah istri muda terasa darah tinggi, di rumah istri tua hampir jantungan, hadeuhh nasib nasib."Ya jangan mati dulu lah, Mas, kamu belom tobat 'kan," jawabnya sa
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Bab 28

(POV Mutia)Akhirnya aku tiba di klinik khusus bersalin, perawat segera menolong dan membawaku ke ruang bersalin menggunakan kursi roda.Mas Haikal menggendongku dan meletakkan tubuh ini di kasur khusus melahirkan, tiba lah Dokter Rista, ia adalah dokter langganan yang biasa memeriksa saat aku kontrol kandunganNyeri ini semakin sering kurasakan, Dokter Rista mengatakan bahwa aku siap untuk mengejan, mengikuti aba-aba darinya sambil mengucap basmallah.Aku mulai mengejan hingga beberapa kali, Mas Haikal berdiri di sampingku sambil menggenggam tangan ini, terkadang ia mengusap keningku yang basah oleh keringat."Ayo, Sayang, kamu pasti bisa," ujarnya menyemangati.Bayi pertama berhasil keluar, karena bayinya kembar maka dokter menyarankan untuk mengejan kembali, tak lama kemudian bayi kedua berhasil keluar melihat dunia ini.Kuucapkan Hamdallah tiada henti begitu pula dengan Mas Haikal, Dokter Rista ditemani oleh asistennya segera mengeluarkan placenta dari rahimku, terasa sangat ngilu
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

Bab 29

Aku geleng-geleng kepala melihat tingkah Bu Minah yang tak lain ibunya Neneng, kelihatan sekali matrenya."Mana aku tahu, Bu, kerja aja belom udah nanya gaji," jawab Mas Haikal sewot."Palingan juga tiga jutaan gajinya," celetukku, sengaja untuk mematahkan harapan Neneng.Aku tak ingin wanita itu berubah fikiran untuk berpisah dengan Mas Haikal, aku tak ingin si kembar kekurangan kasih sayang seorang ayah."Mas pergi dulu ya." Mas Haikal mencium keningku dan berlalu begitu saja mengabaikan Neneng."Halaaah gaji tiga juta aja bangga! Apa bedanya dengan buruh, anakmu itu memang b*d*h, Ningsih, punya pabrik sendiri malah kerja di tempat orang, begitu kalau suami l3mb3k sama istri aja takut," cerocos Bu Minah ngegas.Sepertinya ia kesal karena Mas Haikal tak seperti yang diharapkan, emang enak! Makanya jangan berharap pada manusia."Mau gajinya tiga juta ataupun satu juta tapi aku tetap akan menerima, jadi istri itu jangan terlalu matre lah, giliran suami banyak duit disayang giliran ga p
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more

Bab 30

(POV Haikal)Hari ini hari aqiqah si kembar, tujuh hari sudah usia mereka, di rumah banyak tetangga dan saudara ibu yang sedang memasak.Dua ekor kambing sudah disembelih dan siap dibagikan untuk para tetangga juga kerabat jauh, hari ini kami semua sibuk melayani tamu-tamu yang datang melihat si kembar.Tamu yang paling banyak yaitu karyawan Mutia dari mulai karyawan bagian produksi hingga bagian management, mereka hadir memberikan kado terbaik untuk anak kami yang bernama Aisyah Putri Abimana, sedangkan adiknya Asiyah Putri Abimana.Nama belakang mereka kompak diambil dari belakang namaku yaitu Haikal Abimana, banyak yang memuji kecantikan Aisyah dan Asiyah, mereka juga mengatakan jika si kembar merupakan kembar identik, memiliki kesamaan wajah yang begitu mirip.Kado si kembar sudah numpuk di dalam kamar, sedangkan di ruang tamu dan teras banyak kerabat dan saudara jauh kami yang datang.Acara ini sebenarnya di gelar sederhana hanya mengundang kerabat dan saudara, tak ada pesta mewa
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status