Home / Romansa / Istri Kecil CEO Tampan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Istri Kecil CEO Tampan: Chapter 11 - Chapter 20

54 Chapters

Selalu Pulang Pagi.

Setelah mandi bersih, Mentari bersantai di kamarnya sembari memegang Ipad di tangannya dan mengerjakan tugas dari Mandala. Lalu menelepon seseorang.“Aku sudah mendapatkannya Bos, aku sudah mengirimnya pada Rehan,” ujar Mentari.“Kerja bagus Mentari. Klien kita sangat puas dengan kerjamu, saya sudah transfer bonus ke rekening kamu,” ujar Mandala sang Bos.“Baik Bos.”“Oh, hati-hatilah setiap bertindak,” ujar lelaki itu memperingatkan Mentari. Semntara Topan menunggu Mentari di hotel, ia tidak ingin kembali kerumah sendirian, kalau ia pulang sendiri dan Mentari pulang sendiri, takut orang tuanya curiga. Saat lelaki berwajah tampan itu sedang menunggu, ada panggilan masuk ke ponselnya.“Bunda?” Topan mengusap layar ponsel.“Halo Bun, ada apa?”“Kamu di mana Pan, Mentari sudah di rumah, kalian bertengkar? Dia pulang sendirian.”“Oh tadi ada urusan sebentar Bun, aku pulang.”Saat mendengar Mentari sudah di rumah Topan menendangkan kakinya ke udara dengan perasaan jengkel. Padahal i
Read more

     Membobol Sekolah.

Pagi harinyaDi sekolah Mentari, telah terjadi kehebohan, sebab malam sekelompok perampok memasuki sekolah membawa beberapa laptop dan computer sekolah dan paling gilanya mereka bisa membobol brankas sekolah dan membawa kabur berkas-berkas berharga milik sekolah. Mentari masih tidur di kamar, lalu Mandala menelepon.“Mentari, Apa itu kerjaan kamu?” Mandala menahan napas, ia tahu orang seperti keluarga Topan. Kalau sampai ketahuan orang yang mengusik keluarganya maka akan dihabisi.“Jangan khawatir Bos, tidak akan mempengaruhi kinerjaku.”“Mentari, kenapa tidak bilang padaku kalau kamu melakukannya.”“Bos, ini tidak ada hubungannya dengan organisasi kita. Ini antara aku dan mereka. Jangan khawatir aku bisa mengatasinya,” sahut gadis muda pemberani tersebut.“Bagaimana dengan lukamu. Apa parah?” Mandala memberi perhatinya sebagai seorang atasan.“Jangan khawatir Bos, itu hanya luka kecil bagiku, lebih dari itu sudah pernah aku alami,” ucap Mentari.Mentari Gumala usianya bole
Read more

Akhirnya Dia Tahu Pelakunya

Mentari bekerja dengan cepat, ia tidak ingin menunda-nunda balas dendamnya pada keluarga Topan sang suami. Saat Angkasa sibuk mengambil hati masyarakat dalam kampanye untuk pemilu nanti. Ternyata di sisi lain ada berita yang mengemparkan. Kasus lama di ungkap lagi ke permukaan. Terbongkarnya kasus korupsi empat tahun yang lalu yang dituduhkan ke Bapak Mentari Samudra Gumala, kasus itu kembali mencuat ke permukaan. Dalam berita kali ini; Samudra di tuduh melakukan pengelapan pada sekolah dan masuk penjara, tetapi sebenarnya, ia hanya di jadikan kambing hitam, pelakunya pihak sekolah. Semua bukti dipaparkan dan pelaku sebenarnya bukanlah Samudra Gumala, bukti itu ditujukan pada Sutomo kepala sekolah yang baru. Dalam satu situs berita lain. Pihak sekolah diminta meminta maaf pada Samudra Gumala, karena sudah menuduhnya mengelapkan dana sekolah dan meminta pihak sekolah menyelidiki kasus itu kembali. “Ini kan kasus lama kenapa bisa muncul lagi?” tanya para guru di sekolah. “A
Read more

Tugas Istri Melayani Suami

Jika dendam sudah menguasai hati, maka akan menumbuhkan rasa sakit. Rasa sakit itulah yang terus bertumbuh di hati Mentari Gumala, hingga nekat membodol sekolah dan meretas laptop bapak mertuanya. Ia tahu itu sangat berbahaya tetap saja ia melakukannya. Kini tindakannya sudah diketahui Topan dan meminta penjelasan dari istri kecilnya. Setelah mengumpulkan kekuatan dan keberanianya lalu ia mengetuk pintu kamar Topan. Tok- Tok! Sebenarnya Topan sudah mendengar suara ketukan di pintu kamar, tetapi, lelaki bertubuh tinggi itu memilih diam mengacuhkan suara ketukan. ‘Berusahalah demi keras lagi anak kecil, karena mulai malam ini kamu akan di bawah pengawasanku’ ucap Topan dalam hati. Mentari belum menyerah, tetapi terlihat jelas ada ketegangan di wajahnya, ia makin panik saat ketukannya tidak mendapat sahutan dari yang empunya kamar. Hatinya semakin kecut, saat beberapa asisten rumah tangga bondar-bandir turun naik, seakan-akan menertawakannya. Tok- tok
Read more

Kehilangan Kesucian Saat Masih Kecil

Malam itu, saat Topan meminta haknya sebagai suami, Mentari menolak dengan banyak alasan. Mentari yang sudah bertekat akan menghancurkan keluarga suaminya, mencari cara agar lolos untuk melakukan kewajibannya sebagai istri. ‘Aku tidak akan sudi tidur dengan lelaki yang sudah menghancurkan hidup keluargaku’ Mentari membatin, ia bahkan beralasan datang bulan untuk menghindari tanggung jawabnya sebagai istri. “Aku tidak bisa,” ucap Mentari. “Kenapa tidak bisa?” “Masalahnya aku datang tamu bulanan.” Mentari beralasan. “Kamu mencari alasan?” “Tidak, aku tidak bohong,” ucapnya mencoba menyakinkan Topan. “Baiklah, aku akan menunggumu, sekarang tidurlah,” ujar Topan. ‘Baik Mentari, malam ini kamu bisa lolos tapi ingatlah, kamu tidak akan bisa mempermainkan hidupku dan menghancurkan keluargaku. Umurmu masih terlalu mudah untuk melakukan hal- hal berbahaya seperti itu’ ucap Topan dalam hati. Saat hati di selimuti dendam dan sakit hati, tidak ada artinya sebuah ikatan, Mentari
Read more

    Ingin Membersihkan Nama Baik Ayahnya.

Saat To[an pulang ke rumah lagi-lagi Mentari tidak ada, ia jarang di rumah , alasannya menjenguk orang tuanya. Topan mengusap dada menahan amarang melihat kelakuan istri kecilnya. “Baiklah Topan, kamu yang dewasa di sini, jadi, harus mengalah, sabar, sabar,” ucapnya sembari meninju tangannya ke udara. Perusahaan yang baru ia rintis, hancur sekertika karena ulah Mentar. Bukan hanya dirinya yang di ganggu Mentari, sekolah milik keluarganya kini mendapat gunjangan lagi. Karena desakan banyak pihak, akhirnya pihak sekolah setuju, kasus Samudra diproses kembali, Mentari secara diam-diam sudah menyewa seorang pengacara. Ia membayar pembuat berita untuk mengodok berita lama kembali memuatnya mencuat ke permukaan. Tidak berapa lama, akhirnya tersangka utamanya di temukan, dia adalah adek lelaki dari ibu mertuanya. Sutomo kepala sekolah yang menjabat saat itu. Keluarga Mentari kaget saat nama Sutomo muncul dipersidangan, Mentari sudah mempersiapkan semua bukti dan memberikan pada pe
Read more

  Pengumuman Pernikahan.

Topan dan Mentari sebelumnya sudah sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka. Topan ingin Mentari lulus sekolah terlebih dulu baru akan diberi tahu pada teman-temannya. Kalau seperti ini Topan takut akan diledek teman-temannya karena menikahi bocah SMA “Ayah, bukankah kita sudah sepakat untuk tidak melakukanya? Soalnya teman-temanku dan guru belum ada yang tahu,” ujar Mentari. “Iya Ayah saya juga tidak setuju.” Topan juga menolak, “Bukankah nanti pihak sekolah akan mendapat teguran karena menikahkan anak yang masih pelajar?” tanya Mentari. “Usia kamu sudah cukup menikah Mentari, nanti saya katakan kalau kamu masih tetap sekolah.” Mutiara ikut turun tetapi wajahnya terlihat sedih dan matanya sembab . Pasti sudah ditekan suaminya, wanita itu di hadapkan dua pilihan antara membela adeknya atau suaminya. Jika ia ikut mengumumkan pernikahan Mentari dan Topan, itu artinya ia membela suami dan semua kesalahan akan ditanggung adiknya . Setelah mereka sepakat, Topan dan keluar
Read more

 Membongkar Kebusukan Sekolah.

Demi membersihkan dirinya dari tuduhan terlibat menjebak Samudra Gumala. Angkasa sampai mengumumkan pernikahan putranya denga Mentari. “Saya tidak mungkin melakukan itu pada teman dan sahabat terbaik saya. Kalian lihat anak-anak kami sudah dijodohkan saat kakek mereka masih hidup. Itulah sebabnya saya menikahkan mereka , karena itu wasiat almarhum papa saya,” ujar Angkasa. ‘ini orang sampai jam berapa sih berkoar-koar’ Mentari mulai bosan mendengar bualan ayah mertuanya. Mereka juga harus bersikap mesra layaknya pasangan di depan semua orang, duduk sembari berpengan tangan. . Tetapi saat seorang wartawan menyingung tentang Bintang seorang polisi yang meninggal. Wartawan bertanya; “Apa benar Bapak yang membayar orang untuk menghabisi polisi itu?” “Itu tidak mungkin, tidak ada hal yang seperti itu,” ucap Angkasa dengan sikap yang tenang. Tetapi tangan Mentari yang digengam Topan bergerak lalu mengeras. Topan kaget, ia melirik wajah Mentari. Mendengar abangnya disinggung, tiba-t
Read more

Bersikap Acuh

Trida scool menyita perhatian masyarakat, karena sederet berita yang mencuat dari sekolah. Mulai korupsi, kasus porsitusi, bahkan jual beli nilai rapot siswa. Topan hanya bisa tertegun atas kehancuran yang disebabkan Mentari, semua rencana itu tersusun rapi, terlihat sudah dipersiapkan sangat matang. Angkasa sampai ingin gila menghadapi tekanan yang datang bertubi-tubi. Tetapi dengan beraninya Mentari masih tinggal bersama mereka. “Siapa kamu sebenarnya Mentari. Kenapa kamu sampai bisa melakukan sejauh ini?” tanya Topan. Ia duduk di ruang kerja dan berkutat di depan laptop mencari tahu tentang pekerjaan Mentari di masa lalu tapi belum menemukan apa-apa. Saat ia menyelidiki tentang Bulan dan Samudra tidak menemukan apapun yang mencurigan. Bulan dan Samudra hanya guru biasa di sekolah. "Ini tidak mungkin dikerjakan Mentari sendirian. Dia hanya anak kecil," cap Topan mengusap kepalanya dengan kasar Topan ngin bicara dengan Mentari lalu mengetuk kamar Mentari, wanita itu tida
Read more

Bendera Perang

Setelah pertengkaran malam itu hubungan Topan dan Mentari tidak bisa terbendung lagi. Mentari tidak pernah bicara dengan Topan . Bagi gadis muda itu Topan dan keluarganya musuh besarnya dan ia akan melakukan apapun untuk menghancurkan mereka. Pagi itu Topan segaja bangun lebih awal, ia duduk di meja makan di sana sudah ada Mentari dan Bunda Topan. “Saya setuju jadi kepala sekolah di sana Bun, saya akan membereskan semuanya. saya juga akan meyingkirkan siapapun yang mencoba mengusik keluarga kita,” ujar Topan matanya menatap Mentari dengan senyuman miring. ‘Silahkan Pak Topan, kita lihat sekuat apa dirimu’ ucap Mentari dalam hati. Ia gadis yang sangat berani. Walau ia tahu hidupnya dalam bahaya tetapi dengan berani tinggal di rumah Topan. “Mentari, kamu berangkat sama Topan ya,” bujuk sang Ibu mertua. “Tidak usah Bun, Mentari sudah janji sama Melie berangkat bareng,’ sahut Mentari. “Oh, baiklah.” Topan yakin bukan Melie yang menjemputnya, saat keluar dari rumah ia sengaja mengi
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status