Melihat perubahan sikap Mentari keluarganya yakin, Mentari ingin menghilangkan janin dari rahimnya dengan cara tidak sengaja. Pagi itu saat Bulan masuk ke kamarnya, ia melihat sang adik melakukan olahraga yang seharusnya tidak dilakukan orang hamil.“Tari, apa yang kamu lakukan itu berbahaya pada bayimu,” tegur sang kakak.Mentari berbalik badan, lalu menatap sang kakak dengan begitu dalam.“Sebenarnya Kakak sedih kan karena aku menikah dengan Topan. Kamu masih mencintainya kan?”“Mentari, sampai kapan kamu mengungkit-ungkit masa lalu.” Mata bulan berkaca-kaca.“Aku tidak mengungkit masa lalu Kak, tapi aku tidak ingin melihat kakak menderita.”“Aku tidak menderita Mentari, aku hanya khawatir dengan kandunganmu,” jelas Bulan.“Mata tidak bisa berbohong Kak, aku bisa melihat kamu masih mencintai Topan dia cinta pertamamu, jika aku hamil kesempatan kakak kembali bersamanya akan hilang.” Jelas Mentari.“Kamu menuduh aku Mentari, itu tidak benar.”Mentari membuka laci, lalu mengeluarka
Baca selengkapnya