Pov Hanifah"Lebih baik kamu istirahat saja, Ren. Pikiranmu lagi kacau." Aku membenarkan selimut yang menutupi setengah badan Reni. Namun tanganku dipeganngnya membuat gerakanku terhenti sesaat. "Aku serius. Waktuku tak kan lama. Jika aku pergi, kasihan Mas Alfian." Wajah memelas Reni membuatku tak nyaman. "Ren, kalau pikiranmu begini terus, sakitmu akan makin parah. Pikiran buruk itu menambah energi negatif dan menambah kekuatan untuk penyakit di dalamnya. Bukannya sembuh, kamu malah membuat mereka makin kuat," ujarku menegurnya. Aku tak suka cara Reni yang sudah terlihat putus asa. Pasti dia sembuh. Apalagi dia orang kaya, bisa kan ikhtiar sampai titik penghabisan. Pergi kemanapun, ke tempat pengobatan yang lebih canggih. Semua bisa dengan uang yang dipunya. "Kamu gampang ngomong gitu sebab kamu nggak ngalaminnya. Nggak ngerasainnya. Semua sudah kulakukan buat sembuh, Han. Tapi yang namanya sakit parah, tentu sulit, Han, dan ini sudah yang terakhir kalinya berusaha. Kamu kira aku
Last Updated : 2023-10-01 Read more