POV Dinda"Setau aku gak ada, Om.""Gak ada masalah kok Yana nangis terus ya, Din? Apa kamu bisa ke sini sebentar? Mungkin keberadaanmu bisa menghibur Yana."Aku memandang suamiku, dia mengangguk kecil."Iya, Om, ini aku mau jalan ke situ sama suamiku.""Iya, Din, Om tunggu.""Iya, Om." Lalu, aku mematikan sambungan."Gak papa nih, Mas, kalau kita ke rumah Yana dulu?" tanyaku sambil menggeser tubuh mendekat ke arahnya lalu tanganku melingkari pinggang suamiku. Mas Angga mengangguk kecil."Tidak papa, Sayang. Tapi dua jam saja di rumah Yana-nya, ya?" Dia menatapku sekilas."Iya, Mas. Aku bertanya-tanya Yana ada masalah apa, ya, sampai sebegitunya? Setahuku, di kampus dia gak punya musuh."Tatapan Mas Angga sedikit menyipit, seolah ia tengah mengingat sesuatu."Apa, Mas?" tanyaku. "Katamu, Yana sedang ada masalah dengan dosennya, kan?""Oh, iya. Tapi masa sebegitunya. Atau mungkin saja, Pak Rama gak mau maafin Yana, ya? Mungkin saja dia gak ijinkan Yana masuk ke mata kuliahnya.""Itu b
Baca selengkapnya