POV Dinda"Jangan khawatir, aku gak akan temuin Om Angga kok, Din," ucap Yana terlihat tak enak hati. Dia mengusap pelan bahuku."Kamu apaan sih, Yan. Aku dan dia udah berakhir, kok," kataku."Kami duluan ya, Din?" Pamit Mei, dia terlihat tak nyaman. Lalu Mei menatap Nari dan Putri yang hanya diam memandangiku. Mereka tinggal di tempat yang sama atau lebih tepatnya, untuk sementara, Mei dan Nari numpang di kontrakan Putri sampai Mei dan Nari mendapat kontrakan yang murah di kantong."Iya, duluan aja gak papa," sahutku. Mei mengangguk kecil."Duluan ya, Din," ucap Nari. "Iya, silakan.""Soalnya, kami udah dijemput sama kakaknya Putri " Berkata begitu, Mei memandang Putri. Putri mengangguk kecil. Ketiganya pun segera berlalu. Sementara Naya dan Andini masih berdiri di hadapanku dan Yana."Aku juga duluan, Din. Soalnya, aku harus kerja," kata Naya. "Aku kerja setengah hari di kafe," ucapnya lagi. Dia seperti tak tega padaku."Iya, Nay, pergi aja.""Aku tinggal dulu, ya?" "Iya, Nay." Ku
Read more