“Kakek, kau yakin akan mengizinkannya untuk pergi? Lawan kita bukanlah preman jalanan yang ada di pinggiran kota. Mereka adalah mafia yang keji, kejam, pembunuh berdarah dingin, dan mungkin suka memakan otak manusia!” Gilang begitu cemas. Tapi perkataannya terlalu di dramatisir. “Ehm, kami hanyalah pembunuh, bukan seekor monster liar yang suka memakan camilan berikan otak manusia,” sahut Reina. Ia tampak tersinggung. Gilang hanya menyeringai sambil mengangguk ketika Reina meliriknya dengan tajam. Aura Reina ketika duduk manis di samping Steven masihlah menakutkan. Mereka semua mungkin melupakan keberadaannya, namun wanita itu masihlah seorang mantan Jager II yang telah membunuh banyak orang. “Kalau begitu, aku akan ikut juga.” Tiba-tiba Luna menawarkan diri lagi. “Aku tidak setuju. Kau masih harus mengurus Alex Grup di sini. Dan juga, kau bukanlah petarung seperti Anya. Jadi hentikan menyodorkan dirimu sendiri,” ungkap Alex Kartanegara. “Paman bisa memimpin kembali Alex Grup bila
Last Updated : 2024-01-14 Read more